14 Daftar Papa Hebat yang Masuk 40 Under 40 dari Fortune Indonesia

Lahir dari keluarga guru di Sragen, Jawa Tengah, Achmad Dzaky punya mimpi yang besar. Langkahnya membawanya membentuk Bukalapak bersama partnernya hingga sebesar sekarang. 

Sesaat sebelum Bukalapak melantai di bursa, ia mundur sebagai CEO. Namun ia tidak berhenti sampai di situ, karena Papa 2 anak ini juga membuka Achmad Zaky Foundation yang memberikan bekal bagi para entrepreneur muda digital untuk menimba ilmu di Startup Campus. 

Memiliki mimpi membuat hotel dengan konsep berbeda telah dimilikinya sejak kecil. Papa 2 anak yang belajar Business Marketing dan Hospitality Management Boston University ini akhirnya membangun Artotel bersama kakaknya. 

Hingga kini, Artotel telah mengoperasikan sejumlah properti di Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Semarang, Medan dan Bali. Tak sampai di situ, Artotel juga terafiliasi dengan Far East Hospitality dari Singapura yang memiliki beberapa properti di Asia Tenggara. 

Di Desember 2021, Artotel Group mengakuisisi Dafam Hotel Management dan menjadikan 24 di antaranya masuk dalam portofolio Artotel Group. 

Menjadi sahabat karib semasa sekolah di Jakarta Intercultural School menjadi benang merah keduanya merintis bisnis bersama. Mereka melanjutkan pendidikan di AS, di universitas berbeda. 

Setelah menjajal beberapa model bisnis dan belum cukup memuaskan, akhirnya keduanya memutuskan menjadi entrepreneur di bidang F&B. 

Nama Kopi Kenangan pun dipilih agar terkesan akrab, merakyat, dan mudah diingat, terutama bagi anak muda. Dengan usaha yang telah dilalui mereka, Kopi Kenangan menjadi unicorn F&B pertama dan kini telah memiliki 600 gerai di 45 kota di Indonesia. 

Salah satu orang yang juga membawa Bukalapak menyandang status unicorn adalah Muhammad Fajrin Rasyid. Semakin gemilang, sejak tahun 2020, ia menduduki kursi Direktur Digital Business Telkom Indonesia. 

Ia pun otomatis menjadi direksi termuda di jajaran perusahaan BUMN. Pria yang lulus dengan predikat Summa Cum Laude dari Institut Teknologi Bandung (ITB) ini memiliki 3 anak dan tetap terdepan dalam karirnya. 

Hal yang selalu ia jaga dalam bekerja adalah mengerjakan segalanya dengan sebaik-baiknya dan tetap rendah hati untuk selalu belajar. 

Dengan modal terbatas, Gibran berhasil membuktikan bahwa berbisnis bisa saja sukses. Pria kelahiran 1989 yang menjabat sebagai CEO eFishery ini juga berhasil mengubah tatanan usaha sektor akuakultur. 

Ulet mengembangkan perangkat teknologi berlabel eFishery, alat ini memungkinkan pemberian pakan otomatis dengan bantuan algoritma dan sensor. Yang terbaru, Papa  1 anak ini juga memberikan solusi dalam ekosistem budidaya perikanan secara terintegrasi. 

Pada Januari 2022, eFishery memperoleh pendanaan seri C sebesar Rp 1,3 triliun dari sejumlah investor seperti Temasek, SoftBank Vision Fund 2, dan Sequoia Capital India. 

Menjadi anak dari pendiri Mayapada Group, Jonathan Tahir hadir untuk membantu bisnis Papanya. Setelah ia lulus dari National University of Singapore, ia menjadi CEO Mayapada Healthcare. 

Sampai 2021 lalu, Grup Mayapada telah memiliki 5 rumah sakit dan menargetkan jadi 6 rumah sakit pada tahun 2023. Papa dari 2 anak ini terus menggenjot pembangunan rumah sakit karena ingin mensukseskan bisnis keluarganya. 

John Riady merupakan Papa 4 anak yang menjadi pewaris takhta generasi ketiga Grup Lippo. Kini ia dipercaya memegang kendali atas bisnis inti perusahaan di sektor properti. Ia juga menjabat posisi penting di sejumlah anak usaha. 

Memulai karier sejak umur 20 tahun dan sampai kini terus menggeluti usaha yang penuh jatuh bangun. Setelah kegagalan MatahariMall, mereka membuka jalan bisnis baru yaitu pengembangan OVO yang kini menjadi salah satu dompet elektronik yang berpengaruh di Indonesia. 

Targetnya, selalu menciptakan produk yang lebih inovatif di berbagai sektor. 

Memulai segalanya dari akun Twitter bernama @poconggg, kini Arief Muhammad memiliki banyak gurita usaha. Papa dari 2 anak ini mengaku jatuh bangun sebagai konten kreator sekaligus Youtuber di Indonesia. 

Setelah kehilangan pamor di Twitter, ia pun merintis usaha menjadi distributor pulsa di salah satu agen di jawa Timur. Kemudian, ide liarnya membawanya menjadi penjual sate di pinggir jalan dan berhasil mengembangkan jadi 100 cabang. 

Mati di tahun ketiga tidak membuatnya pupus dalam berusaha. Kini ia menjalani bisnis besar lainnya seperti Baso Aci Akang, Prepp Studio, dan Billionaire's Project. Mimpinya yang masih harus diwujudkan saat ini adalah membuka banyak lapangan pekerjaan untuk orang lain. 

Berawal ingin menjadi pemain sepak bola, Angga Sasongko berakhir di dunia perfilman Indonesia. Papa dari Angkasa ini dikenal sebagai sutradara dan produser kenamaan Tanah Air. 

Beberapa film yang telah sukses antara lain Hari Untuk Amanda, Filosofi Kopi, Mencuri Raden Saleh dan Nussa. Tak hanya aktif di dunia perfilman, ia juga aktif di bidang sosial dalam sebuah yayasan amal Green Music Foundation. 

Baru saja dihadiahi mesin ATM oleh salah satu bank Indonesia membuat Raffi makin terlihat kekayaannya. Dijuluki sebagai Sultan Andara bukanlah tanpa alasan. 

Ia memiliki gurita bisnis yang digelutinya berdua sang istri, Nagita Slavina. Bisnisnya tersebar di berbagai lini mulai dari makanan, fesyen, otomotif, digital, hingga olahraga. 

Mantan CEO Gojek ini melangkah ke pemerintahan dengan mimpi membawa perubahan besar dan ia pun bisa membuktikannya. 

Merdeka Belajar menjadi landasan filosofisnya dalam merancang berbagai kebijakan. Salah satu yang berhasil dibentuknya adalah program Kampus Merdeka yang memberikan kebebasan bagi mahasiswa untuk magang selama 3 semester. 

Dikenal sebagai putra sulung dari Presiden Joko Wibowo, ia mengawali karier sebagai entrepreneur di bidang catering dan WO. 

Ia pun merambah bisnis kuliner dengan membuat Markobar dan kini telah memiliki lebih dari 33 cabang di seluruh Indonesia. 

Puncak kariernya ada di tahun 2020 karena berhasil memenangkan Pilkada dan resmi menjabat sebagai Wali Kota Solo pada bulan Februari 2021. 

Mendapat gelar diploma dari Melbourne Institute of Business and Technology, Australia saat umurnya masih 17 tahun membuktikan bahwa ia adalah sosok yang cerdas dan cemerlang. 

Sebelum menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, Papa dari 2 anak ini sempat bekerja sebagai World Bank Officer Jakarta dan melanjutkan S2 dan S3 di Jepang. 

Eko Yuli Irawan patut mendapat apresiasi setinggi-tingginya. Pada tahun 2020 ia berhasil menyumbangkan medali perak di kelas 61 kg bagi Indonesia dalam cabor angkat besi. 

Ia pun menjadi satu-satunya atlet Indonesia yang 4 kali tampil di Olimpiade dan selalu membawa medali. Tak hanya itu, Papa 2 anak ini menjadi orang kedua di dunia yang merebut 4 medali Olimpiade. 

Prestasi lainnya, Eko adalah peraih medali emas Asian Games 2018. Dia juga berhasil mengamankan medali emas SEA Games 2007. Lifter kelahiran 14 Juli 1989 ini memang tidak pernah mengecewakan dunia olahraga Indonesia  

Itu dia daftar Papa luar biasa yang berhasil menoreh karya baik untuk keluarga maupun untuk Indonesia.