Seperti diketahui, selama pandemi Covid-19 ini banyak orang jadi lebih banyak memegang ponsel dan memiliki waktu luang untuk berselancar di dunia maya.
Salah satu konten yang banyak diakses adalah film porno. Dalam sebuah penelitian di tahun 2020, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Susanto menyebut bahwa hasil survei nasional KPAI dalam situasi pandemi Covid-19 menunjukkan 22 persen anak Indonesia masih melihat tayangan tidak sopan. Tayangan tak sopan yang dimaksud adalah tayangan atau konten yang bermuatan poronografi dan hal-hal lain yang tak sesuai dengan budaya Indonesia.
"KPAI melakukan survei nasional dalam situasi pandemi Covid-19, tampaknya terpotret hal yang butuh dicermati bagi penyelenggara daerah, ada 22 persen anak kita yang masih melihat tayangan tidak sopan, bermuatan pronografi, yang tidak sesuai dengan Indonesia," ujar Susanto saat membuka peluncuran Risalah Kebijakan Indonesia Joining Forces (IJF) dengan KPAI secara daring, Minggu (16/8/2020) lalu.
Sedangkan di Inggris terdapat sebuah penelitian yang dilakukan The Office of Communications (Ofcom), lembaga regulasi penyiaran milik pemerintah Inggris. Dalam hasil penelitiannya, terdapat 50 persen dari populasi orang dewasa di Inggris menonton pornografi online selama pandemi. Ofcom menemukan 26 juta orang melihat video dewasa pada September 2020.
Sedangkan untuk situs dewasa yang paling banyak dikunjungi adalah PornHub. Sekitar 15 juta orang yang terdiri dari 50% pria, dan 16% perempuan mengujungi situs tersebut. Hal yang cukup mencengangan adalah kunjungan terhadap situs PornHub lebih besar dari stasiun televisi Inggris seperti Sky One, ITV4 dan Berita BBC. Angka tersebut meningkat di kelompok usia yang lebih muda. Pada penelitian tersebut tercatat, sepertiga perempuan muda dan tiga perempat laki-laki muda mengunjungi PornHub dalam empat minggu lho.
Melihat data tersebut, cukup miris ya, Ma. Apabila sudah terlalu berlebihan, ketahuilah 5 dampak buruk apabila berlebihan menonton film porno. Yuk, cek ulasannya dari Popmama.com!
