Nah, kalau ini dampak negatif BPA pada anak. Dalam jurnal Relationship Between Bisphenol A Exposure and Attention-deficit Hyperactivity Disorder karya Yanru Li dkk, disebutkan bahwa BPA terkait dengan ADHD (attention-deficit/hyperactivity disorder) pada perkembangan anak remaja, meskipun bukti klinisnya masih terbatas. Dr. Endang juga menyatakan bahwa paparan BPA dapat memicu perilaku anak yang agresif dan hiperaktif.
Nah, itu dia lima dampak penggunaan kemasan plastik yang mengandung BPA! Ternyata, zat kimia ini dapat berpindah ke makanan dan minuman, sehingga memicu berbagai risiko kesehatan.
Sekarang, coba deh Mama cek kemasan plastik yang digunakan di rumah. Jangan-jangan masih banyak yang menggunakan bahan plastik PVC (kode 3) dan PC (kode 7) untuk menyimpan makanan dan minuman. Sebab, kotak makan, botol minum, sampai galon air mineral pun juga ada lho Ma yang menggunakan kedua bahan plastik tersebut lho, Ma.
Nah, untuk cegah migrasinya BPA ke makanan dan minuman, Mama sebaiknya menggunakan kemasan plastik berbahan PET (kode 1) ya. Sebagai contoh, Mama bisa menggunakan galon air mineral berbahan PET (kode 1), sehingga lebih aman untuk dikonsumsi. Untuk kotak makanan, Mama juga bisa menggunakan kemasan plastik berbahan PP (kode 5) yang aman untuk microwave.