Seni bisa memberikan banyak manfaat bagi anak, melalui seni dapat membantu mengontrol emosi anak dengan autisme, demikian Dian menjelaskan sesuai pengalaman yang ia dapatkan selama membesarkan putranya.
"Anak saya memiliki ketertarikan visual jauh lebih besar daripada audio, jadi gambar lebih menarik daripada dibilangin atau mendengar audio. Kalau dia lihat flash card, dia (Shailendra) lebih tertarik daripada saya ceritain saja," kata Dian.
Dian berhasil menemukan minat atau hal yang menjadi ketertarikan bagi anaknya.
"Dia juga suka menggambar, dan biasanya tentang tema yang dia suka seperti mobil, dia sangat suka konsep aerodinamika pada mobil F1."
Dian juga menjelaskan, "Aerodinamika itu kan suatu pola bodi mobil dirancang untuk mengalirkan aliran udara untuk membantu meningkatkan kecepatan. Nah karena anak saya tertarik banget di bidang itu, bahkan ia menjadi suka gambar-gambar konsep aerodinamika."
Dian yakin, meski ada kekurangan namun anak dengan autisme memiliki kelebihan di sisi lainnya.
Kalau anak dengan kondisi seperti itu memang ada hambatan komunikasi, tapi dia punya kelebihan dalam hal yang dia sangat tertarik di situ. Justru harus kita ajak, kita dalami dan seperti kasih bantuan untuk eksplorasi agar minat anak bisa tersalurkan.
"Saya concern sekali karena yang merasakan senasib seperti saya banyak di luar sana. Banyak orangtua yang punya kebutuhan untuk menyekolahkan anaknya dengan kondisi autisme seperti saya. Mereka perlu mengetahui informasinya, karena masih sedikit yang tahu," ungkap Dian.
Dian merasa banyak orangtua yang mengasuh anaknya dengan kondisi sama perlu mengetahui informasi seperti sekolah Drisana Center.
"Di sekolah ini memiliki orang-orang yang benar-benar ahli di bidangnya. Waktu itu ada improvement besar hal pada anak saya, terutama dalam hal sosialnya. Tentu banyak anak-anak yang perlu mendapatkan penanganan itu di luar sana," kata Dian.