Ilustrasi - Freepik/cookie_studio
Nah, hal ini juga berlaku kepada orang yang ditagih utangnya nih, Ma. Orang tersebut wajib membayar utangnya dan berkomitmen dengan waktu yang sudah disepakati bersama.
Bagaimana jika ternyata belum mampu membayar sesuai tanggal yang disepakati? Orang tersebut harus berterus terang dengan cara baik, tanpa menggunakan kata kasar atau bahkan lebih galak ketika ditagih.
Jika Mama tahu, Rasulullah juga pernah lho ditagih utangnya oleh seseorang dengan cara yang kasar bahkan ditagihnya di depan umum lagi.
Namun, Nabi Saw bersikap sabar dan baik, bahkan menyuruh para sahabatnya agar membayar utangnya dengan yang lebih baik.
Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Abu Hurairah, ada orang yang kasar ketika menagih utang kepada Rasulullah.
Sontak, para sahabat ingin memukul orang tersebut lalu dicegah oleh Rasulullah sambil berkata "Biarkanlah dia, karena bagi pemegang kebenaran berhak menyatakan kebenarannya.
Kemudian nabi menyuruh sahabat mencarikan anak unta untuk menebus utangnya. Sahabat tidak menemukan anak unta, yang ia temukan hanya anak unta yang umurnya lebih tua.
Alhasil, Rasulullah menyuruh sahabatnya untuk memberikan unta yang lebih tua kepada si penagih utang.
Nah, itu tadi beberapa penjelasan mengenai adab menagih utang yang dianjurkan oleh Rasulullah, semoga bisa kita tiru adab baik yang diajarkan ya, Ma!