Doa akhir tahun dibaca sebelum matahari tenggelam pada tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah, tepat menjelang masuknya bulan Muharram. Doa ini bersumber dari kitab Al-Ma’tsurat dan Al-Adzkar karya Imam An-Nawawi, serta diamalkan luas dalam tradisi Ahlussunnah wal Jama’ah.
بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ
وَصَلَّى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ فَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَلَيَّ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْهُ بَعْدَ جُرْأَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ
فَإِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ فَاغْفِرْ لِي وَمَا عَلِمْتُهُ فِيهَا مِمَّا تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْأَلُكَ اللَّهُمَّ يَا كَرِيمُ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالإِكْرَامِ أَنْ تَتَقَبَّلَهُ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِي مِنْكَ يَا كَرِيمُ
وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.
Bismillaahir rohmaanir rohiim.
Wa shollalloohu 'ala sayyidinaa Muhammadin wa 'alaa aalihi wa shohbihii wa sallam.
Alloohumma maa amiltu fi haadzihis sanati mimmaa nahaitani anhu falam atub minhu wa lam tardhohu wa lam tansahu wa halumta alayya bada qudrotika alaa uquubati wa daautani ilattaubati minhu bada jur'ati 'alaa masiyatika.* *Fa inni astaghfiruka fagfirlii wa maa amiltu fiihaa mimma tardhoohu wa wa adtani 'alaihits tsawaaba fa as'alukalloohumma yaa kariimu yaa dzal jalaali wal ikroom an tataqobbalahuu minni wa laa taqtho rojaa'ii minka yaa karim.* *Wa shollalloohu alaa sayyidinaa Muhammadin Nabiyyil ummiyyi wa 'alaa aalihii wa shohbihii wa sallam.
Artinya:
“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.
Semoga Allah melimpahkan rahmat dan keselamatan kepada junjungan kami Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga dan sahabatnya.
Ya Allah, segala yang telah ku kerjakan selama tahun ini dari apa yang menjadi larangan-Mu, sedang kami belum bertaubat, padahal Engkau tidak melupakannya dan Engkau bersabar (dengan kasih sayang-Mu), yang sesungguhnya Engkau berkuasa memberikan siksa untuk saya dan Engkau telah mengajak saya untuk bertaubat sesudah melakukan maksiat. Karena itu ya Allah, saya mohon ampunan-Mu dan berilah ampunan kepada saya dengan kemurahan-Mu.
Segala apa yang telah saya kerjakan selama tahun ini berupa amal perbuatan yang Engkau ridhai dan Engkau janjikan akan membalasnya dengan pahala. Saya mohon kepada-Mu wahai Dzat Yang Maha Pemurah, wahai Dzat Yang Mempunyai Kebesaran dan Kemuliaan, semoga Engkau berkenan menerima amal kami dan tidak memutuskan harapan kami kepada-Mu. Dan semoga Allah memberikan rahmat dan kesejahteraan atas penghulu kami Muhammad, sekeluarga dan para sahabatnya.”