Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Pexels/Pixabay
Pexels/Pixabay

Berdoa adalah salah satu cara manusia berkomunikasi dengan Sang Pencipta. Sebagai umat Katolik, kita diajarkan untuk berdoa tidak hanya untuk meminta sesuatu, melainkan juga untuk mensyukuri sesuatu.

Selain itu, doa tidak hanya untuk diri sendiri, melainkan untuk orang lain juga. Kita bisa mendoakan keluarga, teman, tetangga, orang asing, bahkan orang yang sudah meninggal.

Orang yang sudah meninggal tidak dapat lagi berdoa untuk dirinya sendiri, maka orang-orang terdekatnya yang masih hiduplah yang mendoakannya. Terutama keluarga.

Walaupun ada anggota keluarga yang sudah meninggal dan tidak terlihat lagi bersama-sama dengan kita, doa untuk mereka tidak boleh putus karena itulah wujud kasih sayang kita kepada mereka. Hal ini baiknya ditanamkan pada anak sedari kecil.

Mendoakan keluarga yang sudah meninggal dapat dilakukan sendiri atau secara pribadi tanpa ada batasan waktu.

Di bawah ini, Popmama.com akan membahas rangkaian doa yang umumnya dipanjatkan ketika ingin mendoakan keluarga yang sudah meninggal dalam agama Katolik.

1. Doa Pembukaan

Pexels/Binti Malu

Doa pembukaan menunjukkan dimulainya suatu pertemuan. Dalam hal ini, kita datang dan berbincang dengan Tuhan.

Saat kita datang menemui orang lain, tentu kita harus mengucapkan salam terlebih dahulu. Begitu pula dengan berdoa.

Doa pembukaan hendaknya meliputi ucapan syukur kepada Tuhan. Dalam satu hari, tentu ada banyak hal yang bisa kita syukuri.

Masih diberi kesehatan, kesempatan untuk memperbaiki diri, bisa makan dan minum, dan sebagainya.

2. Doa Pokok

Pexels/Nappy

Setelah doa pembukaan, masuklah kita ke dalam doa pokok. Untuk mendoakan keluarga yang sudah meninggal, bisa dengan menyampaikan Doa Arwah berikut ini.

"Tuhan yang berkuasa atas jiwa-jiwa, pandanglah kami yang berkumpul di sini untuk memohon kedamaian bagi arwah-arwah, yang telah pergi dari sisi kami, ke tempat yang tidak terjangkau bagi kami, kecuali oleh-Mu.

Kumpulkanlah mereka di bawah naungan sayap-Mu, di antara orang-orang saleh, yang telah dimakamkan di sini dan dipersatukan dalam lingkungan jiwa-jiwa yang berbahagia untuk selama-lamanya. Puaskan mereka dengan kenikmatan kekal yang berlimpah dan kebahagiaan; gembirakan mereka dalam Taman Eden dengan kemuliaan-Mu; biarlah mereka memandang keagungan-Mu, di antara orang-orang kudus dan murni, yang bersinar seperti surga tanpa awan.

Biarlah mereka tinggal dengan tenang dalam ketenteraman dan kedamaian, agar mereka bersinar dalam cahaya abadi. Angkatlah tanduknya dengan hormat bersama jiwa-jiwa yang saleh, yang duduk di tangga tahta-Mu. Tuntunlah mreka ke tengah-tengah di antara mereka yang berdiri dihadapan-Mu. Kami berdoa dalam nama-Mu, kami imani dan bersandar dengan janji-janji yang telah Engkau ucapkan kepada kami. Amin."

Namun, jika dalam doa pokok ingin menggunakan kata-kata sendiri pun tidak jadi masalah. Yang terpenting adalah mendoakan ketenteraman dan kedamaian jiwanya serta mendoakan keluarga yang ditinggalkannya.

3. Doa Penutup

Pexels/Cleyder Duque

Doa penutup juga penting ada dalam rangkaian doa. Doa penutup menunjukkan bahwa apa yang ingin diperbincangkan dengan Tuhan telah disampaikan.

Doa penutup hendaknya mencakup permohonan agar iman kita dikuatkan dan penyerahan doa ke dalam kuasa Tuhan.

Dalam doa, kita pun diajarkan untuk selalu memohon ampun karena kita tak lepas dari dosa. Permohonan ampun atas dosa dan kesalahan kita dapat dilakukan dalam doa penutup atau doa pembukaan. Jika ingin mengikuti pola Doa Bapa Kami, lakukanlah dalam doa pembukaan.

Kemudian, setiap doa yang benar dan katolik ditutup dengan rumusan panjang, lengkap, dan bersifat trinitaris: Allah Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Bisa juga dengan rumusan pendek kristologis; yaitu, "Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami."

4. Salam Maria

Pexels/Pixabay

Dalam agama Katolik, doa umumnya diakhiri dengan Salam Maria, Doa Bapa Kami, dan Kemuliaan. Salam Maria adalah doa yang disampaikan kepada Bunda Maria, ibu Yesus, untuk memohonkan perantaraannya.

Untuk doa pribadi atau dilakukan sendiri, tidak ada aturan khusus tentang berapa kali Salam Maria harus diucapkan. Bebas ingin mengucapkannya satu kali ataupun tiga kali.

Salam Maria, penuh rahmat,

Tuhan sertamu;

terpujilah engkau di antara wanita,

dan terpujilah buah tubuhmu, Yesus.

Santa Maria, Bunda Allah,

doakanlah kami yang berdosa ini

sekarang dan waktu kami mati.

Amin.

5. Doa Bapa Kami

Pixabay/StockSnap

Doa Bapa Kami adalah doa yang diajarkan oleh Yesus sebagai pedoman berdoa. Doa Bapa Kami singkat, tapi sudah mencakup semua hal yang harus disampaikan.

Itulah mengapa Doa Bapa Kami menjadi pedoman berdoa.

Bapa kami yang ada di surga,

dimuliakanlah nama-Mu.

Datanglah kerajaan-Mu.

Jadilah kehendak-Mu

di atas bumi seperti di dalam surga.

Berilah kami rezeki pada hari ini,

dan ampunilah kesalahan kami,

seperti kami pun mengampuni

yang bersalah kepada kami.

Dan janganlah masukkan kami

ke dalam pencobaan,

tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.

Amin.

6. Doa Kemuliaan

Pixabay/Myriams-Fotos

Yang terakhir untuk menutup doa adalah dengan mengucapkan Doa Kemuliaan. Doa Kemuliaan merupakan doksologi kecil atau madah pujian singkat kepada Tuhan dan umum diucapkan dalam doa agama Katolik.

Doa untuk keluarga yang sudah meninggal dapat diakhiri pula dengan Doa Kemuliaan.

Kemuliaan kepada Bapa dan Putra dan Roh Kudus,
seperti pada permulaan, sekarang, selalu,
dan sepanjang segala abad. Amin.

Itulah rangkaian doa yang dapat dipanjatkan ketika secara pribadi ingin mendoakan keluarga yang sudah meninggal, atau dilakukan sendiri. Boleh saja jika ingin ditambah doa-doa lain lagi.

Walaupun raga sudah tak bersama kita, tapi kita masih bisa menunjukkan rasa sayang dengan cara mendoakannya.

Editorial Team