Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
El Putra dan Leya Ungkap Keseruan di Balik Film Rangga & Cinta Cover
Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Intinya sih...

  • Remake Ada Apa Dengan Cinta? dibuat karena kisah cinta anak SMA dianggap timeless sekaligus relevan, sekaligus sebagai adaptasi agar sesuai dengan generasi sekarang.

  • Proses casting juga menarik, El ditemukan lewat FYP TikTok sementara Leya langsung antusias saat ditawari. Keduanya baru bertemu pertama kali saat reading.

  • Berbeda dari versi lama, remake ini menghadirkan jalan cerita baru dengan musik sebagai medium penting untuk mengekspresikan perasaan tokohnya.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Film terbaru Rangga & Cinta siap hadir menemani penonton dengan cerita yang familiar namun terasa baru. Remake ini bukan sekadar menghadirkan kembali kisah lama, tetapi juga membawa sentuhan segar yang bisa lebih dekat dengan generasi masa kini.

Di balik layar, ada banyak pertimbangan yang membuat film ini akhirnya digarap ulang. Mulai dari kerinduan penonton pada karakter legendaris, hingga keinginan menghadirkan kisah cinta yang relevan dengan kehidupan saat ini.

El Putra dan Leya yang dipercaya memerankan Rangga dan Cinta pun melewati proses panjang untuk menghidupkan karakter ikonik ini. Chemistry mereka diharapkan mampu membuat penonton merasakan kembali hangatnya kisah cinta yang pernah begitu membekas.

Popmama.com sudah berbincang secara eksklusif di IDN HQ, pada Rabu (24/9/2025) bersama El Putra dan Leya tentang bagaimana keseruan selama proses film ini.

Yuk, simak keseruan di balik layar Rangga & Cinta!

1. Alasan film Rangga & Cinta diremake untuk generasi sekarang

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Banyak yang bertanya-tanya, mengapa kisah Rangga dan Cinta kembali dihadirkan dalam versi remake? Menurut El Putra, jawabannya sederhana: cerita tentang anak SMA tidak pernah lekang oleh waktu.

"Film Rangga & Cinta, apalagi film AADC itu film tentang anak SMA yang benar-benar pastinya timeless lah. Anak SMA pasti merasakan hal-hal itu. Jatuh cinta, pertemanan, terus punya musuh dan sebagainya itu pasti ada di setiap zaman. Jadi kenapa nggak kita mengembalikan lagi masa-masa itu," ujar El.

Hal senada juga diungkapkan Leya. ia menambahkan bahwa remake ini bukan hanya nostalgia, tapi juga bentuk adaptasi agar cerita tetap relevan di masa sekarang.

“Kalau bisa diingat kembali sekarang-sekarang nih orang-orang lagi pada ngeamanin Y2K kan. Aku rasa dengan adanya film ini orang bisa bernostalgia bareng yang sudah pernah ada di zaman itu tapi yang belum pernah ada di zaman itu bisa melihat kayak oh dulu orangtua gue kayak gini ya," jelas Leya.

2. Kisah unik di balik proses casting El dan Leya

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Perjalanan El Putra dan Leya hingga akhirnya terpilih menjadi Rangga dan Cinta, ternyata penuh cerita menarik. Proses casting mereka berbeda satu sama lain, bahkan keduanya tidak pernah bertemu hingga tahap reading.

"Kalau saya pribadi waktu itu proses casting-nya lumayan unik dan juga lumayan panjang... Jadi Miles menemukan aku di FYP TikTok, lagi berduet sama Leodra di panggung," jawab El.

Sementara itu, Leya mengaku langsung antusias ketika ditawari casting karena sudah lebih dulu menggemari film Ada Apa dengan Cinta

"Pertama tuh aku dihubungi untuk kayak yuk ikutan casting yuk, yaudah hayo banget, aku mau banget. Karena aku tau film AADC gitu, dan aku suka banget AADC. Aku tertarik banget, nggak pakai mikir," lanjut Leya.

3. Perbedaan jalan cerita dibandingkan AADC

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Meski benang merah ceritanya tetap sama, El Putra dan Leya menegaskan bahwa remake ini punya sentuhan baru yang membedakannya dengan Ada Apa dengan Cinta versi lama. Salah satunya adalah kehadiran musik yang menjadi medium penting untuk mengekspresikan perasaan tokohnya.

"Rangga dan cinta ini dikemas dengan ada unsur musik jadi karena ketika ada musik pasti mengekspresikan perasaannya juga beda jadi kita mempunyai suatu tempat untuk mengekspresikan perasaan kita melalui musik mungkin itu yang paling membedakan," jelas El Putra.

Leya menambahkan bahwa meski secara garis besar ceritanya sama, nuansa yang dihadirkan bisa terasa berbeda bagi penonton. 

"Ceritanya sama, perasaannya ya mirip-mirip tapi bisa dirasakanlah ya kayak nggak tau yang nonton sih menurut aku bisa merasakan sesuatu gitu lho," tambah Leya.

4. Proses panjang bangun karakter Rangga dan Cinta

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Membawakan karakter ikonik seperti Rangga dan Cinta, tentu bukan perkara mudah. El Putra dan Leya harus melewati proses panjang untuk benar-benar menyatu dengan tokoh yang mereka perankan. Menurut mereka, butuh waktu sekitar tiga bulan untuk pengembangan karakter, meski prosesnya terasa dinamis dan penuh tantangan.

Leya bercerita bahwa selama masa persiapan, rasa klop di antara mereka terus berubah-ubah. Ada masa ketika mereka masih bingung membedakan antara diri sendiri dan karakter yang dimainkan.

"Kalau ngomongin waktu 3 bulan. Ya sebenarnya berubah-berubah sih selama proses itu tuh berubah-berubah kayak klopnya tuh. Kayak gimana kadang klopnya kayak gimana kadang kayak masih bingung masih meraba-raba tapi endingnya pada saat syuting ya itu justru peak kita paling bingung... rasa yang aku rasain kayak, ini gue apa ini Cinta sih?" ungkap Leya.

Proses ini justru membuat keduanya semakin larut dalam peran, hingga chemistry Rangga dan Cinta terasa lebih hidup ketika kamera mulai merekam.

5. Harapan El dan Leya soal kesuksesan film baru ini

Popmama.com/Kevin Daniel Karalo

Menyandang nama besar Ada Apa dengan Cinta tentu membuat ekspektasi terhadap film remake ini begitu tinggi. Namun, El Putra dan Leya memilih untuk fokus memberikan yang terbaik, sambil menyerahkan hasil akhirnya kepada Tuhan.

El Putra menegaskan bahwa mereka sudah menyiapkan semuanya dengan sepenuh hati.

"Pastinya kita berdoa yang terbaik. Selagi kita memberikan karya dari hati, memberikan penanganannya, semuanya itu benar-benar kita siapkan dengan baik setelah itu kita serahkan ke Tuhan," tegas El.

Sementara itu, Leya berharap film ini bisa membawa kebahagiaan bagi penonton, baik yang sudah mengenal kisah Rangga dan Cinta maupun yang baru pertama kali menyaksikannya.

"Kita berharap gitu sih kita berharap kalian semua seneng sama filmnya," lanjut Leya.

Itu dia sekilas cerita dari El Putra dan Leya tentang keseruan di balik film Rangga & Cinta. Dengan nuansa nostalgia Y2K, sentuhan musik, serta chemistry segar keduanya, film ini akan membawa kembali hangatnya kisah cinta anak SMA yang timeless dan relevan bagi generasi sekarang maupun penonton lama yang ingin bernostalgia.

Editorial Team