5 Cara Menanggapi Hoaks Menurut Agama Islam 

Disarankan untuk selalu tabayyun

21 April 2022

5 Cara Menanggapi Hoaks Menurut Agama Islam 
Freepik/wayhomestudio

Hoaks dan ujaran kebencian tak bisa dihindari dalam keseharian. Seringnya, datang dari sosial media atau grup chat. 

Entah kenapa, saat sebuah berita keluar, ada saja orang yang mengubahnya menjadi hoaks. Kalaupun beritanya benar, banyak pula yang melempar komentar dengan ujaran kebencian. 

Hal ini sedikit banyak memengaruhi seseorang dalam mengambil kesimpulan. Jika salah kaprah, bisa berantakan semuanya.

Dalam Islam, semua sudah diatur dengan seksama, mulai dari urusan ibadah hingga urusan berkomentar mengenai berita yang belum jelas kebenarannya. 

Seperti apa detailnya? Popmama.com akan merangkumkannya untuk Mama. 

1. Segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabannya

1. Segala sesuatu akan dimintai pertanggungjawabannya
Pexels/Alena Darmel

Setiap Muslim akan dimintai pertanggungjawabannya di hari keadilan nanti. Untuk itu, semua tindakan, perkataan, penglihatan, dan pilihan yang dibuat akan berpengaruh pada keputusan di hari Hisab nanti. 

Sesuai dengan sabda Allah dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 36: 

"Dan janganlah kamu mengikuti sesuatu yang tidak kamu ketahui. Karena pendengaran, penglihatan, dan hati nurani, semua itu akan dimintai pertanggungjawabannya."

Jadi, daripada langsung menyimpulkan apa yang baru dilihat, atau mengikuti menghujat sesuatu tanpa mengetahui kebenarannya, sebaiknya pertimbangkan matang-matang agar tidak terjerumus dalam dosa. 

Editors' Pick

2. Dosa bagi mereka yang menyebarkan kebohongan

2. Dosa bagi mereka menyebarkan kebohongan
Freepik/rawpixel.com

Berita bohong sering disebut dengan hoaks, sebelumnya, lebih dikenal dengan fitnah. Hal semacam ini sudah ada sejak zaman dahulu kala. 

Sampai-sampai Allah menurunkan ayat khusus mengenai hukum mereka yang menyebarkan berita bohong. Seperti kutipan Al-Quran surat An-Nur ayat 11-13 yang berisi: 

 "Sesungguhnya orang-orang yang membawa berita bohong itu adalah dari golongan kamu juga. Janganlah kamu kira bahwa berita bohong itu buruk bagi kamu bahkan ia adalah baik bagi kamu. Tiap-tiap seseorang dari mereka mendapat balasan dari dosa yang dikerjakannya. Dan siapa di antara mereka yang mengambil bagian yang terbesar dalam penyiaran berita bohong itu baginya azab yang besar dan mengapa di waktu kamu mendengar berita bohong itu orang-orang mukminin dan mukminat tidak bersangka baik terhadap diri mereka sendiri, dan (mengapa tidak) berkata: "Ini adalah suatu berita bohong yang nyata" dan mengapa mereka (yang menuduh itu) tidak mendatangkan empat orang saksi atas berita bohong itu? Oleh karena mereka tidak mendatangkan saksi-saksi maka mereka itulah pada sisi Allah orang-orang yang dusta."

3. Hanya beritakan hal-hal yang benar

3. Ha beritakan hal-hal benar
Freepik/prostooleh

Dengan tegas sudah dijelaskan bahwa membicarakan berita bohong dan berkata hal-hal buruk dilarang dalam agama Islam. Inilah kenapa setiap Muslim diminta untuk selalu mengucapkan hal-hal yang benar saja. 

Hal ini tertuang dalam Al-Quran surat Al-Ahzab ayat 70-71:

"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar, niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia telah mendapat kemenangan yang besar."

Dengan kata lain, hindari menyebar hoaks, apalagi berkomentar buruk tentang berita tersebut. 

4. Utamakan mencari tahu kebenaran berita

4. Utamakan mencari tahu kebenaran berita
Pexels.com/Monstera

Dalam Islam, ada istilah yang bernama tabayyun yang artinya klarifikasi. Hal ini berlaku untuk segala sesuatu, termasuk untuk berita yang belum diketahui kebenarannya. 

Seperti dalam Al-Quran surat Al-Hujurat ayat 6 yang berbunyi: 

"Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya dan menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu."

5. Lebih baik ucapkan hal-hal yang baik

5. Lebih baik ucapkan hal-hal baik
Freepik/master1305

Hoaks bisa menyebabkan perselisihan karena berita di dalamnya bisa menyinggung salah satu pihak atau membuat salah kaprah. Daripada menyebarkan hoaks dan berujung pertengkaran, lebih baik sebarkan berita yang baik dan jelas kebenarannya. 

Hal ini dituangkan dalam Al-Quran surat Al-Isra ayat 53: 

"Dan katakanlah kepada hamba-hamba-Ku: "Hendaklah mereka mengucapkan perkataan yang lebih baik (benar). Sesungguhnya syaitan itu menimbulkan perselisihan di antara mereka. Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia."

Jadi, jadilah pribadi yang kritis dengan selalu mencari kebenaran dari berita atau informasi yang beredar, ya. Dengan begitu, Mama bisa terhindar dari dosa yang mungkin tidak disadari sebelumnya. 

Baca juga:

The Latest