Hati-hati, 5 Kesalahan Dalam Menggunakan Tisu Basah 

Jangan asal pakai tisu basah untuk segala keperluan

16 Oktober 2020

Hati-hati, 5 Kesalahan Dalam Menggunakan Tisu Basah 
Popmama.com/Onic Metheany
This article supported by vivo as Official Journalist Smartphone Partner IDN Media

Tisu basah sudah jadi bagian dalam keseharian banyak orang, terutama Mama yang memiliki anak kecil. Sayangnya, masih banyak orang yang salah kaprah menggunakannya. 

Popmama.com memiliki daftar kesalahan dalam menggunakan tisu basah yang mungkin masih dilakukan oleh banyak orang.

Mulai dari untuk mengelap apa saja, sampai kesalahan dalam memilih jenis tisu basah. 

Untuk lebih jelasnya, berikut 5 kesalahan dalam menggunakan tisu basah yang harus kamu ketahui. 

1. Tidak memerhatikan fungsi dari jenis tisu basah

1. Tidak memerhatikan fungsi dari jenis tisu basah
naturalnews.com

Perlu diketahui bahwa ada banyak jenis tisu basah. Ada yang untuk anak-anak, untuk dewasa, atau pun sebagai antiseptik. 

Tisu basah untuk anak-anak juga dibagi lagi menjadi dua jenis yaitu yang aman untuk tangan dan mulut, serta yang tidak. 

Untuk itu, penting sekali untuk melihat dahulu jenis tisu basah yang akan digunakan. Jangan sampai menggunakan tisu dewasa untuk membersihkan area sensitif bayi seperti saat mengganti popok. 

Begitu juga saat ingin mengelap alat makan dan mulut si Kecil, jangan sampai menggunakan yang tidak berlabel aman dimakan. 

Jika salah, maka yang terkena imbas langsungnya adalah si Kecil. 

Editors' Pick

2. Menggunakan sebagai pengganti pencuci tangan

2. Menggunakan sebagai pengganti pencuci tangan
Freepik/spukkato

Tisu basah memang mengandung antiseptik, namun ini tak bisa sebagai pengganti cuci tangan. Tisu ini hanya mampu menghilangkan beberapa jenis kuman ringan saja. 

Sedangkan untuk menjaga kebersihan tangan dari kuman bahaya serta virus, diperlukan sabun atau hand sanitizer. Menggunakan tisu basah sebagai alat pengganti cuci tangan tidak membuat tangan kamu bersih. 

Yang ada malah dihantui kuman dan virus yang masih menempel di tangan. 

3. Menggunakan tisu basah untuk mengganti popok

3. Menggunakan tisu basah mengganti popok
freepik.com/comzeal

Membersihkan area kelamin bayi dengan menggunakan tisu basah memang tidak masalah. Namun lihatlah lagi seperti apa jenis tisu basahnya. 

Juga, jangan lupa mengecek seperti apa jenis kulit si Kecil. Jika hiper sensitf, hindari membersihkannya dengan tisu basah karena bisa menimbulkan alergi. 

Tak sampai di situ saja, perhatikan dengan baik jenis apa tisu yang akan digunakan. Pastikan yang bebas paraben dan kimia buatan lainnya agar tidak menimbulkan ruam dan alergi di area sensitif anak. 

4. Menyeka area yang sedang terkena iritasi atau luka

4. Menyeka area sedang terkena iritasi atau luka
Freepik/bonnontawat

Tisu basah juga jadi salah satu penyelamat pertama saat anak terluka. Kebanyakan Mama akan menyekanya dengan tisu basah untuk membersihkan luka dan baru kemudian mengobatinya. 

Padahal hal ini bisa berbahaya bagi anak. Beberapa tisu basah mengandung methylisothiazolinone (MI), sejenis bahan pengawet yang bisa menimbulkan iritasi dan malah memperparah luka. 

Hindari menggunakan tisu basah untuk area yang tengah teriritasi atau sedang terluka. lebih baik seka dengan air mengalir sebelum membersihkan luka. 

5. Membiarkan tisu basah tidak tertutup dengan rapat

5. Membiarkan tisu basah tidak tertutup rapat
Freepik/spukkato

Kebanyakan tisu basah tidak dilengkapi dengan penutup yang awet. Seringnya hanya diberikan perekat penutup apa adanya saja. 

Ini yang membuat tisu basah tidak bisa tertutup dengan sempurna. 

Jika tidak tertutup rapat, maka tisu basah akan lebih cepat kering karena air di dalamnya bisa menguap. Sedangkan efek lainnya adalah masuknya bakteri dan jamur ke dalamnya. 

Jamur dan bakteri senang sekali dengan tempat yang lembap. Jika membiarkan tisu basah tidak tertutup rapat, maka ia tak higienis lagi dan akan berbahaya jika digunakan untuk keperluan membersihkan si Kecil. 

Itulah 5 jenis kesalahan dalam menggunakan tisu basah. Jangan sampai mengulanginya lagi, ya!

Baca juga:

The Latest