Lebih Baik Dihindari, 5 Jenis Makanan Pemicu Kanker Payudara

Gorengan dan mayones termasuk di dalamnya, lho

13 Oktober 2020

Lebih Baik Dihindari, 5 Jenis Makanan Pemicu Kanker Payudara
freepik

Begitu banyak jenis makanan yang bisa dicicip sekarang. Mulai dari yang sehat, sampai yang tidak sehat sama sekali. Berikut Popmama.com rangkumkan makanan yang bisa jadi pemicu kanker payudara. 

Bagi perempuan, kanker payudara adalah salah satu penyakit yang membayangi hampir setiap orang. Tak hanya dari turunan dan gaya hidup, namun dari makanan sehari-hari juga berpengaruh. 

Bahkan meski sudah dirasa makan sehat, tetap saja bisa kena karena tidak tahu ada kandungan berbahaya di dalamnya. 

Untuk itu, yuk cari tahu apa saja jenis makanan yang sebaiknya dihindari karena bisa jadi pemicu kanker payudara.

1. Makanan tinggi gula

1. Makanan tinggi gula
eater.com

Gula yang berlebihan memang tak baik untuk kesehatan. Penyakit yang paling mungkin datang saat terlalu sering mengonsumsi makanan tinggi gula adalah diabetes. 

Selain itu, gula juga bisa memicu kanker payudara. 

Menurut penelitian yang dilakukan tahun 2016 pada hewan, tikus yang mengonsumsi makanan tinggi gula cenderung mengembangkan tumor kelenjar susu yang mirip dengan kanker pada payudara manusia. 

Ditambah lagi, tumor tersebut memiliki kecenderungan menyebar atau bermetastasis. 

Jadi, mulai sekarang, lebih baik hindari makanan yang tinggi gula seperti minuman manis dengan boba, makanan dengan gula sintetis, dan sejenisnya. 

Editors' Pick

2. Makanan dengan lemak jenuh 

2. Makanan lemak jenuh 
Freepic.diller / Freepik

Inilah pentingnya untuk mengetahui seperti apa makanan yang akan kamu konsumsi. Salah satu pemicu kanker payudara adalah sering mengonsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh. 

Lemak jenuh biasanya dihasilkan dari makanan yang berasal dari hewan dan produk sejenisnya. Kamu hanya boleh mengonsumsi lemak jenuh sebanyak 7% dari konsumsi makanan harian. Tidak boleh lebih. 

Makanan apa saja yang mengandung lemak jenuh tinggi? Minyak goreng, keju, mentega, whipped cream, es krim, mayones, dan daging olahan. 

Jika selama ini kamu merasa sehat-sehat saja karena sering makan salad dengan mayones, maka kini pertimbangkan ulang. 

3. Makanan dengan lemak trans

3. Makanan lemak trans
Freepik

Satu lagi jenis lemak yang bisa jadi pemicu kanker payudara adalah makanan yang mengandung lemak trans. Jenis ini sering juga disebut sebagai lemak jahat.

Lemak trans biasa ditemui di makanan cepat saji, jenis gorengan, dan makanan kemasan. Gorengan yang dimasak dengan minyak yang telah berkali-kali digunakan sangatlah tinggi risikonya. 

Sementara itu beberapa jenis makanan yang mengandung lemak trans adalah kentang goreng, kue yang mengandung shortening, ayam goreng, krimer, kornet, mie instan, saus botolan, dan makanan beku. 

4. Segala jenis alkohol

4. Segala jenis alkohol
Freepik

Bagi kamu yang masih suka mengonsumsi alkohol, sekarang saatnya berhenti. Menurut sebuah penelitian, ada penemuan yang menghubungkan antara konsumsi alkohol secara teratur dengan peningkatan risiko kanker payudara. 

Dari breastcancer.org, alkohol bisa meningkatkan kadar estrogen dan menyebabkan kerusakan DNA. Alhasil, sel kanker bisa lebih mudah hadir dan menyerang payudara kamu. 

Perempuan yang mengomsumsi alkohol sekali seminggu dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara sebanyak 15 persen. Risiko ini bisa naik sekitar 10 persen pada setiap gelas tambahan yang dikonsumsi. 

5. Daging merah dengan lemak

5. Daging merah lemak
Pixabay/tomwieden

Selama ini, banyak penelitian yang mengatakan bahwa daging bisa menjadi pemicu kanker payudara. Harus diketahui, tidak semua jenis daging merah berbahaya. 

Daging yang berkualitas dan minim lemak baik untuk kesehatan. 

Sebaliknya, daging yang banyak mengandung lemak, apalagi daging merah olahan, bisa jadi pemicu kanker payudara. Ini dikarenakan makanan tersebut mengandung kolesterol dan lemak jenuh yang cukup tinggi. 

Oleh karena itu, lebih baik hindari jenis-jenis makanan di atas untuk hidup yang lebih sehat. Mengonsumsi makanan segar seperti buah, sayur, dan protein tanpa proses akan lebih baik dibanding memilih makanan olahan yang isinya tidak sepenuhnya aman. 

Sehat selalu, ya!

Baca juga:

The Latest