5 Tantangan Orangtua Menjaga Anak Tetap Sehat selama Pandemi

Walau kasus positif Covid-19 sedang menurun, tapi pandemi belum berakhir, Ma

8 Desember 2021

5 Tantangan Orangtua Menjaga Anak Tetap Sehat selama Pandemi
Youtube.com/Popmama.com

Pandemi sudah memasuki tahun kedua dan sampai sekarang kita masih berperang melawan virus Covid-19. Apa tantangan terkini bagi para orangtua untuk menjaga anak-anaknya tetap sehat? 

Saat ini, angka kasus positif Covid-19 sedang melandai. Setidaknya angka positif saat ini hanya sebesar 0,75% dibanding bulan Juli 2021 kemarin. 

Pergerakan dan kegiatan masyarakat di luar rumah pun makin meningkat. Namun ingat, pandemi belum berakhir. Dalam tema Tantangan Kesehatan Anak Pasca Pandemi, dr Siti Nadia Tarmizi, M.Epid, Jubir Pemerintah untuk Program Vaksinasi Covid-19 mengungkapkan tantangan bagi para orangtua di masa sekarang. 

Seperti apa ulasannya? Berikut Popmama.com rangkumkan dari acara Popmama.com Parenting Academy yang diadakan pada Rabu, 8 Desember 2021 via Instagram @popmama_com dan @popmama.parenting.academy. 

1. Kegiatan setelah PTM yang punya risiko penularan

1. Kegiatan setelah PTM pu risiko penularan
Popmama.com/Herka Yanis Pangaribowo

Pembelajaran Tatap Muka sudah diberlakukan hampir di semua sekolah. Namun tantangannya adalah penularan yang bisa terjadi dalam prosesnya. 

Menurut dr Siti, sebenarnya, PTM sudah mengadopsi prokes yang maksimal. Namun yang harus diperhatikan malah setelah selesai pembelajaran. "Seringnya, risiko ini meningkat setelah PTM. Misal belum dijemput, main sama temen-temennya terus lepas masker. Lalu jajan bersama, makan bareng, buka masker juga, itu bisa jadi salah satu penyebabnya," ujarnya dalam acara Popmama.com Parenting Academy. 

Oleh karena itu, penting sekali pengertian yang penuh pada anak agar tetap menjaga prokes saat berada di sekolah. Kangen memang bermain seperti sebelum pandemi, namun berilah pengertian bahwa itu adalah yang terbaik untuk dirinya. 

2. Mengajak keluar rumah tanpa tanggung jawab penuh

2. Mengajak keluar rumah tanpa tanggung jawab penuh
Freepik/pvproductions

Dengan banyaknya kelonggaran dan rendahnya kasus infeksi Covid-19, makin banyak orang yang berkegiatan di luar rumah. Terlebih, sudah banyak yang buka, mulai dari tempat bermain, mal, hingga tempat wisata. 

Sedangkan anak-anak, terutama di bawah umur 12 tahun, merupakan kelompok yang masih rentan lantaran belum mendapat vaksin. 

"Walau sudah bisa ke mal, pasar, dan tempat-tempat pariwisata, jangan lupa protokol kesehatan yang ketat. Bagi anak-anak yang masih sulit mengenakan masker, maka kesehatan dan keselamatan anak jadi sepenuhnya tanggung jawab orangtua," demikian menurut dr Siti. 

Dengan kata lain, jangan abai dan membiarkan mereka membuka masker dan berlarian begitu saja. Jika memang belum bisa konsisten memakai masker, maka batasi kegiatan di luar rumah, apalagi di tempat yang padat pengunjung. 

Editors' Pick

3. Mendatangi tempat yang belum terjamin keamanannya

3. Mendatangi tempat belum terjamin keamanannya
Freepik

Saat ini, hampir setiap tempat memiliki syarat harus check in melalui Peduli Lindungi. Hal ini dilakukan untuk melihat pergerakan masyarakat dan melarang mereka yang punya status merah karena bisa membahayakan orang lain. 

"Mengajak anak ke tempat yang PeduliLindungi tidak ketat bisa juga jadi risiko tersendiri," ujarnya. 

Harus diakui, masih banyak tempat yang begitu mudah masuk dan tidak semuanya dicek mengenai status dari Peduli Lindungi. Sehingga, kemungkinan orang berbohong atau tidak terdeteksi jika ada yang punya potensi penularan tinggi pun cukup banyak. 

Maka dari itu, penting sekali untuk bijak mengajak anak-anak ke sebuah tempat umum. 

4. Kontak dengan orang yang punya potensial menularkan

4. Kontak orang pu potensial menularkan
Freepik/tienuskin

Anak-anak belum bisa memilih akan diajak ke mana oleh orangtuanya. Bisa saja bertemu dengan orang lain yang ternyata punya potensi penularan cukup tinggi misal setelah pulang dari luar kota atau luar negeri. 

Begitu juga dengan anak yang tinggal bersama extended family atau keluarga di luar keluarga inti. 

"Orangtua harus memastikan bahwa orang-orang yang ditemuinya, atau extended family yang tinggal bersama anak menjalankan protokol kesehatan setiap mereka keluar rumah," lanjut dr Siti. 

5. Menjaga daya tahan tubuh anak agar selalu sehat

5. Menjaga daya tahan tubuh anak agar selalu sehat
Freepik/mdjaff

Di masa seperti ini, penting sekali untuk menjaga kesehatan tubuh, begitu juga dengan kesehatan tubuh anak. 

"Tanggung jawab orangtua untuk menjaga kesehatan anak agar tetap terjaga, sehingga virus tidak mudah masuk ke tubuh," tuturnya. 

Selain menjaga daya tahan tubuh anak, pastikan juga agar mereka vaksin dan jangan ditunda-tunda. 

dr Siti melanjutkan, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk melawan Covid-19. 

"Pertama, pastikan prokes maksimal. Lalu saya tidak bosan-bosan mengingatkan untuk vaksin, dan jika positif, segera lapor karena bisa diobati lebih dini, bisa dibantu saat isoman, dan sehat lebih cepat," tutupnya. 

    6. Apa yang harus disiapkan orangtua sebelum anak lakukan vaksinasi?

    Sebelum melakukan vaksinasi, dr Siti Nadia menyerukan kepada orangtua agar menyiapkan anak-anak dalam kondisi sehat.

    "Selain itu beri pendekatan kepada anak-anak, banyak anak yang takut jarum suntik nih. Mama bisa bilang, teman-teman saja nggak takut disuntik. Selanjutnya, orangtua harus memahami anak-anak apakah punya penyakit penyerta atau tidak, ini harus disampaikan kepada tim medis.Walaupun vaksin ini aman, tentunya ada beberapa hal yang harus dilihat dari segi medisnya. Jika anak penyintas Covid-19, maka anak harus menunggu 1 bulan setelah negatif," katanya. 

    dr Siti Nadia mengatakan bahwa pada akhir November 2021, BPOM telah mengeluarkan izin untuk vaksin Sinovac untuk anak usia di atas 6 tahun. "Pemerintah merencanakan gerakan vaksin ini paling lambat Januari untuk usia di atas 6 tahun. Memang yang sulit pada saat ini memastikan ketersediaan vaksin karena kita belum menjadi negara produsen vaksin. Vaksin buatan Indonesia masih dalam tahap uji klinis. Untuk itu, ini masih menjadi upaya pemerintah dalam memastikan stock vaksin tersedia," ujar dr Siti. 

    Ya Ma, kita masih berjuang melawan pandemi dan Mama perlu persiapan penuh untuk menjaga kesehatan anak. Tetap semangat ya, Ma!

    Baca juga:

    The Latest