Tasya Kamila S2 di Luar Negeri & Putuskan Jadi Ibu, Apa yang Salah?

Lulus S2 dengan LPDP, Tasya putuskan menjadi ibu cukup mengundang banyak komentar dari netizen

9 Desember 2021

Tasya Kamila S2 Luar Negeri & Putuskan Jadi Ibu, Apa Salah
Instagram.com/Tasyakamila

Banyak yang menganggap saat memutuskan hamil dan punya anak, seorang perempuan otomatis jadi tidak berguna. Tak kala, keputusan ini mengundang komentar dari orang lain. Pertanyaan, apa gunanya punya pendidikan tinggi kalau berakhir mengurus anak kerap menghantui perempuan. 

Baru-baru ini, Tasya Kamila mendapat pertanyaan sejenis. Sebenarnya, bukan hanya Tasya yang mengalami hal ini, namun banyak Mama di luar sana yang mendapat stigma sejenis. 

Sebenarnya, apakah benar semua pendidikan dan pengalaman hidup mendadak sia-sia setelah menjadi ibu? Popmama.com akan mengulas hal ini dengan lengkap untuk Mama. 

1. Tasya dikatakan memiliki pendidikan yang sia-sia

1. Tasya dikatakan memiliki pendidikan sia-sia
instagram.com/tasyakamila

Dalam postingan Instagramnya, Tasya menjadi bintang tamu dalam sebuah podcast. Waktu itu membicarakan tentang perannya sebagai ibu.

"Sering juga ditanyain, sia-sia dong kemarin udah kuliah di luar negeri, ujung-ujungnya juga jadi ibu, ngurus rumah," tuturnya. 

Memang, tak lama setelah ia selesai kuliah di luar negeri, Tasya menikah dan tidak lama dikaruniai seorang anak yang menggemaskan. 

Hal ini tentu membuat banyak orang bertanya-tanya, walau sebenarnya bukan urusan mereka. 

Editors' Pick

2. Tanggapan Tasya mengenai hal itu

2. Tanggapan Tasya mengenai hal itu
Instagram.com/Tasyakamila

Lebih lanjut, Tasya mengungkapkan bahwa itu bukan pertama kalinya ia ditanyakan perihal tersebut. Sudah banyak yang bertanya, baik langsung maupun tidak langsung mengenai hasil pendidikannya yang dianggap sia-sia setelah jadi ibu.

"Emangnya salah ya sama ibu yang berpendidikan, atau orang yang berpendidikan kemudian memutuskan jadi ibu?" ujarnya dalam podcast

Ia juga menekankan bahwa mengurus anak dan rumah tangga bukanlah urusan ibu saja, namun juga urusan pasangan. 

"Yang pertama nih ya, urusan rumah tangga itu bukan cuma tanggung jawab perempuan, tanggung jawab laki-laki juga. Coba kalau gue laki-laki, gue bakal ditanyain kayak gitu gak? Kayak, "Eh lu udah kuliah tinggi-tinggi sekarang jadi ayah, lo ngerasa sia-sia ga?" Nggak pernah deh kayaknya," lanjutnya. 

3. Lulus kuliah dari Columbia University dengan jalur beasiswa LPDP, menjadi fokus netizen untuk mengomentari kehidupannya

3. Lulus kuliah dari Columbia University jalur beasiswa LPDP, menjadi fokus netizen mengomentari kehidupannya
Instagram.com/Tasyakamila

Tasya Kamila berkuliah di Columbia University dengan jalur beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Hal ini yang sering jadi cibiran para warganet. Banyak masyarakat merasa Tasya perlu membuktikan pengabdiannya pada negara lantaran sudah diberikan kemudahan melalui beasiswa tersebut. 

Dalam postingannya, Tasya menyebutkan sederet alasan mengenai hal itu. Ia menyebutkan bahwa LPDP tidak menjabarkan secara spesifik mengenai bentuk pengabdiannya terhadap negara. 

Ia pun menganggap keadaannya sekarang sebagai publik figur menjadi wadah tambahan baginya untuk membawa perubahan baik untuk negara. 

Jika dilihat, Tasya telah menjadi founder dari sebuah organisasi non profit bernama Green Movement Indonesia. Selain itu, ia juga akhirnya mengungkapkan berbagai kontribusinya untuk masyarakat dan negara dalam postingan tersebut. 

Tasya juga mengatakan, semua orang bebas dan berkesempatan untuk bisa mengikuti beasiswa LPDP. Namun kembali lagi pada kemampuan dan kapasitas orang tersebut, akankah lolos atau tidak. 

4. Pentingnya menjadi seorang perempuan cerdas sebelum menjadi ibu

4. Penting menjadi seorang perempuan cerdas sebelum menjadi ibu
Freepik/Zinkevych

Menjadi perempuan yang berdaya, berpendidikan, dan cerdas tidak membuat seseorang mendadak sia-sia dan tidak berguna setelah memiliki dan mengurus anak. 

Karena menurut sebuah penelitian yang dipublikasikan di Psychology Spot, ibu yang punya otak pintar dan cerdas bisa menurunkan gen cerdasnya ke anak-anaknya. Sehingga, kecerdasan perempuan sangatlah penting untuk generasi-generasi selanjutnya. 

Tak hanya dari gen saja, namun anak yang diurus ibu yang cerdas cenderung memiliki kebiasaan yang baik dalam belajar dan berkehidupan, demikian dilansir dari Forbes

Jadi, kecerdasan seorang Mama bisa menjadi bekal untuk mengurus dan mengasuh anak menjadi seorang yang berkepribadian baik, terpuji, dan memiliki kecerdasan optimal. 

Dengan kata lain, tak ada yang sia-sia dari menjadi perempuan hebat. Serta, menjadi ibu merupakan pekerjaan yang sangat mulia.

Baca juga:

The Latest