5 Fakta Dandhy Dwi Laksono Sutradara Film Dirty Vote

Siapa sangka kalau sosok di balik pembuatan film Dirty Vote memiliki riwayat pendidikan yang cukup mentereng. Diketahui bahwa Dandhy Laksono sempat menimba ilmu di Universitas Padjadjaran di jurusan Hubungan Internasional.

Selepas lulus dari Unpad, Dandhy memutuskan untuk ikut pelatihan informal di program magang Broadcast Journalist Covering Conflict di Ohio University di Amerika Serikat pada tahun 2007.

Tidak berhenti sampai di situ, Dandhy melanjutkan pendidikan pascasarjana tahun 2008 di British Council Broadcasting Program di London, Inggris. 

Meski disiplin ilmu yang dipelajari selama kuliah adalah ilmu hubungan internasional, akan tetapi Dandhy lebih memilih berprofesi sebagai seorang jurnalis. Bahkan kini Dandhy telah memiliki rekam jejak di industri media selama puluhan tahun.

Sejauh ini Dandhy tercatat pernah menjadi reporter di beberapa media ternama, seperti, Warta Ekonomi, editor Radio PAS FM, AHA Digital Lifestyle Magazine, dan Liputan 6.

Sutradara, aktivis, dan jurnalis, Dandhy Dwi Laksono pernah ditangkap oleh pihak kepolisian di rumahnya pada Kamis (26/9/2019) silam. Menurut kuasa hukumnya, Dandhy ditangkap polisi dengan tuduhan menebarkan kebencian berdasarkan SARA.

Secara spesifik, Dandhy dituding melanggar Pasal 28 Ayat (2) jo Pasal 45A Ayat (2) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik.

Diketahui bahwa Dandhy Laksono memiliki sebuah proyek yang bernama Ekspedisi Biru.  Untuk menyukseskan proyek tersebut, Dandhy diharuskan untuk menjelajahi pedalaman Indonesia dengan mengendarai sepeda motor.

Selama penjelajahan, Dandhy merangkum segala hal yang ia temukan untuk didokumentasikan ke dalam bentuk film dokumenter pendek. Ia pun kerap mengangkat banyak isu di dalam film yang pernah ia garap, di antaranya isu energi, mikro ekonomi, kearifan lokal hingga sosial budaya di pedalaman Indonesia.

Sebelum dikenal dengan film Dirty Vote, Dandhy Laksono diketahui pernah menggarap sebuah film yang mampu mengebohkan jagat maya. Film tersebut diberi judul Sexy Killers. 

Sexy Killers merupakan sebuah film dokumenter berdurasi hampir 2 jam yang dirilis pada tahun 2019. Film ini mengungkap keberadaan elite politik dan jenderal Tentara Nasional Indonesia (TNI) di balik kepemilikan tambang batu bara dan operasional Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Indonesia.

Itulah rangkuman informasi terkait beberapa fakta Dandhy Dwi Laksono sutradara film Dirty Vote. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan kamu, ya.

​​​​​​