7 Fakta Kasus Jessica Wongso Kopi Sianida, Dokumenternya di Netflix

Jessica Wongso setelah lulus dari SMA Jubilee School Jakarta melanjutkan kuliah di Australia pada tahub 2008. Orangtuanya lebih dulu hijrah ke sana tahun 2005.

Ia melanjutkan kuliah di Billy Blue College dan mengambil jurusan design grafis. Saat masa berkuliah ini ia bertemu dan berkenalan dengan Mirna Salihin.

Namun para saksi menyebut termasuk Yudi Wibowo, sepupu Jessica bahwa mereka hanya sebatas kenal dan bukan teman dekat. Hal ini karena keduanya sama-sama kuliah di Australia dan berasal dari Indonesia. 

Empat orang alumni dan juga teman selama di Billy Blue College adalah Wayan Mirna Salihin, Jessica Kumala Wongso, Hani Boon Juwita, dan Vera. Mereka memutuskan bertemu pada 6 Januari 2016 di Kafe Olivier, Grand Indonesia, Jakarta Pusat.

Reuni akhirnya hanya dihadiri tiga orang lantaran Vera absen. Jessica lebih dulu tiba di Olivier sebelum pukul 16.00 WIB untuk menghindari kebijakan 3-in-1.

Ia memesan es kopi vietnam dan dua cocktail. Tak lama setelah pesanan tiba, Mirna pun sampai di cafe Oliver bersama Hani. Mereka mendatangi Jessica yang sudah menunggu di meja nomor 54, dan saling bertegur sapa. 

Mirna meminum es kopi vietnam yang telah dipesankan untuknya. Namun, dia justru kejang-kejang dan tidak sadarkan diri. Mulutnya mengeluarkan buih.

Mirna kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Abdi Waluyo, tetapi meninggal dunia dalam perjalanan. Jenazah Mirna selanjutnya dibawa ke TPU Gunung Gadung di Bogor, Jawa Barat untuk dikebumikan pada 10 Januari 2016.

Kasus kopi sianida Jessica Wongso jadi banyak diperhatikan publik saat itu. Motif yang diungkap dalam persidangan, Jessica disebut menyimpan dendam dan sakit hati terhadap Mirna.

Motif yang sempat diungkap dalam persidangan yakni Jessica sakit hati kerap dinasihati Mirna soal pacarnya, Patrick O'Connor. Mirna menyarankan Jessica putus dengan pacarnya yang suka kasar, pemakai narkoba, dan tak bermodal.

Mirna terus-menerys menasihati Jessica agar memutuskan O'Connor. Namun dalam persidangan Jessica membantah hal tersebut.

Dari keterangan saksi yang ada, Jessica menurut Majelis Hakim sudah mengalami depresi pada November tahun 2015. Jessica berulangkali mengancam dan mencoba bunuh diri termasuk dengan menggunakan gas CO2. 

Jessica rupanya juga memiliki gangguan emosi pasca retaknya hubungan asmara dengan Patrick O'Connor. Ia juga pernah kecewa saat atasannya Kristie Louise Charter menolak mencarikan tempat tinggal saat Jessica di Australia.

Rasa kecewa makin menumpuk saat dirinya tidak diundang ke pernikahan Mirna dengan Arief Soemarko di Bali pada tanggal 28 November 2015. 

Sejak saat itu Jessica aktif menghubungi Mirna. Padahal keduanya sudah lama tak saling kontak. Jessica bersama Arief dan Mirna sempat bertemu pada 8 Desember 2015 di sebuah restoran di Kelapa Gading, Jakarta Utara. Saat itu Mirna yang ditemani Arief menraktir Jessica makan dan minum kopi.

Sebelum menjalankan sidang perdana, pihak Jessica mengajukan praperadilan ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat pada 16 Februari 2016. Kuasa hukumnya mengatakan, pengajuan praperadilan dikarenakan penetapan dan penahanan terhadap kliennya dianggap tidak sah.

Namun, PN Jakarta Pusat menolak praperadilan pada 1 Maret 2016 karena dianggap salah alamat. Persidangan kasus pembunuhan Mirna untuk pertama kalinya digelar pada 15 Juni 2016.

Saat itu, jaksa penuntut umum mendakwa Jessica dengan dakwaan tunggal, Pasal 340 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman maksimal pidana mati.

Melalui eksepsinya, dakwaan jaksa sempat kontroversi karena disebut terlalu dangkal. Unsur pembunuhan berencana yang dituduhkan karena sianida dibeli, disimpan, dan dimasukkan ke dalam es kopi vietnam tidak terpenuhi.

Pada sidang 21 Juni 2016, jaksa menyanggah argumen tim kuasa hukum yang menitikberatkan alat atau obyek pembunuhan, tetapi mengabaikan peran subyek. Menurut jaksa, peran subjek penting dalam memberikan gambaran tentang ketersediaan waktu yang cukup sejak timbulnya perencanaan pembunuhan hingga eksekusi. 

Jaksa juga menyebutkan bahwa pembunuhan dengan racun sudah dianggap sebagai pembunuhan berencana. Butuh 32 kali persidangan dan puluhan saksi untuk dihadapkan di meja pengadilan sebelum akhirnya hakim menjatuhkan putusan.

Sidang terakhir digelar pada 27 Oktober 2016, hakim memutuskan Jessica bersalah atas pembunuhan berencana terhadap Mirna dengan motif sakit hati karena dinasihati soal asmara. Majelis hakim pun menjatuhkan vonis hukuman 20 tahun penjara, sesuai dengan tuntutan yang diajukan jaksa penuntut umum.

Kasus pembunuhan Wayan Mirna Salihin menggunakan kopi sianida oleh Jessica Wongso begitu menarik untuk diikuti di tahun 2016. Setelah 7 tahun berselang kasusnya kembali disorot karena adanya film dokumenter tentang kasus ini.

Salah satu platform streaming yakni Netflix meluncurkan dokumenter "Ice Cold: Murder, Coffee and Jessica Wongso". Untuk waktu tayangnya yakni dikabarkan pada 28 September 2023.

Itulah tadi fakta kasus Jessica Wongso kopi sianida yang dokumenternya tayang di Netflix ini. Untuk kamu yang penasaran dengan kasusnya ditambah dengan sudut pandang dari orang dan saksi yang terlibat langsung, dokumenter ini wajib ditonton.