Sebenarnya edema idiopatik berada pada suatu kondisi yang tidak diketahui penyebabnya. Hingga kini penyebab edema idiopatik tidak diketahui secara pasti.
Namun secara patogenesis, edema idiopatik disebabkan oleh keluarnya cairan dari pembuluh darah kapiler. Berikut beberapa penyebab lainnya antara lain:
- Berdiri atau duduk dalam waktu lama
Duduk atau berdiri terlalu lama dapat menyebabkan cairan ekstra menumpuk di kaki, pergelangan kaki dan kaki bagian bawah. Biasanya terjadi terutama dalam kondisi cuaca panas.
Ketika katup kecil di dalam vena kaki melemah, maka ini akan mengembangkan kondisi insufisiensi vena dan membuat lebih sulit bagi pembuluh darah untuk memompa darah kembali ke jantung. Pada akhirnya menyebabkan varises dan penumpukkan cairan berlebih.
- Penyakit paru-paru kronis
Jika seseorang memiliki penyakit paru-paru kronis yang parah seperti bronkitis kronis atau emfisema, maka kondisi tersebut berisiko mengalami edema idiopatik. Itu karena meningkatnya tekanan pada pembuluh darah yang mengalir dari jantung ke paru-paru dan kembali ke jantung. Bahkan tekanan tambahan menyebabkan pembengkakan di kaki dan kaki.
Rupanya, gagal jantung kongestif bisa membuat penumpukkan cairan di paru-paru dan bagian lain dari tubuh kamu. Pembengkakan di kaki adalah salah satu tanda umum gagal jantung kongestif.
Umumnya, selama kehamilan rahim memberi tekanan pada vena cava. Kondisi ini merupakan pembuluh darah utama yang membawa darah dari kaki kembali ke jantung. Nah, edema idiopatik juga disebabkan oleh kondisi yang lebih serius seperti preeklamsia. Biasanya terjadi pada trimester ketiga kehamilan.
- Tubuh memiliki kadar protein rendah
Malnutrisi, penyakit ginjal dan penyakit hati dapat menyebabkan rendahnya kadar protein dalam darah. Ketika kamu tidak memiliki cukup protein darah yang disebut albumin, cairan ini bocor dan mengakibatkan edema idiopatik di kaki.
Selain itu, edema idiopatik juga terjadi karena:
- Gangguan fungsi hormonal pada hipotalamus
- Retensi garam
- Sindrom kebocoran pembuluh darah kapiler
- Penggunaan obat diuretik kronis
- Beberapa faktor lain seperti penggunaan hormon antidiuretik, gangguan kelenjar tiroid dan gangguan sistem renin-angiotensin-aldosteron