5 Film Non Horor yang Digarap oleh Joko Anwar, Ada Gundala

Debut film panjang Joko Anwar ini bergenre komedi romantis yang mengikuti perjalanan Joni, seorang pemuda yang bekerja sebagai pengantar rol film antar bioskop. 

Selain ceritanya yang ringan dan menghibur, film ini juga mengeksplorasi latar belakang industri film Indonesia. Melalui Janji Joni, Joko Anwar berhasil menggambarkan ketulusan dan semangat dalam dunia perfilman dengan pendekatan yang ceria dan penuh warna.

Film non horor yang digarap oleh Joko Anwar lainnya adalah Kala. Film ini menandai eksperimen Joko Anwar dalam genre neo-noir dan thriller. Film ini menyelami kisah misterius seputar hilangnya harta negara dan konspirasi besar yang melibatkan banyak pejabat tinggi. 

Dengan gaya penceritaan yang khas dan atmosfer film yang gelap, Kala tidak hanya menciptakan tensi tetapi juga memberikan komentar sosial yang tajam.

Film yang satu ini masuk ke genre thriller, Pintu Terlarang mengisahkan perjalanan seorang pematung yang terlibat dalam misteri seputar anak-anak yang menghilang. 

Film ini memadukan elemen thriller psikologis dengan horror visual yang membuatnya menjadi salah satu film paling intens dan mengesankan dari Joko Anwar, seraya mengeksplorasi tema yang lebih gelap dan kompleks.

Film ini membawa kita ke kehidupan kelas bawah Jakarta melalui kisah cinta antara seorang pekerja salon kecantikan dan pria pembuat subtitle DVD bajakan. 

A Copy of My Mind adalah sebuah drama yang lembut namun penuh emosi, dengan sentuhan kritik sosial tentang ketimpangan ekonomi dan politik yang mewarnai Indonesia modern.

Mengambil langkah besar, Joko Anwar memperkenalkan Indonesia ke dalam genre film superhero melalui Gundala. 

Film ini adalah adaptasi dari komik superhero Gundala Putra Petir, dan merupakan upaya Joko Anwar untuk menciptakan alam semesta superhero Indonesia. Dengan kombinasi drama, aksi, dan patriotisme, film ini menawarkan sesuatu yang baru dan menarik bagi penonton film superhero.

Demikian deretan  film non horor yang digarap oleh Joko Anwar. Sebagai sutradara serba bisa, ia  mampu menjangkau berbagai segmen penonton dengan berbagai selera.