Meski menerapkan konsep The 4% Rule dapat meningkatkan peluang agar tabungan pensiun bertahan, namun tetap saja aturan ini tidak menjamin hal tersebut sepenuhnya.
Sebab, dasar dari aturan ini berdasarkan kinerja pasar di masa lalu, sehingga tidak mencerminkan kondisi perekonomian di masa sekarang. Strategi investasi yang dulunya dianggap aman bisa saja menjadi kurang efektif jika terjadi perubahan besar dalam kondisi ekonomi seperti sekarang.
Ada beberapa situasi di mana The 4% Rule mungkin tidak bekerja dengan baik. Misalnya, saat terjadi penurunan pasar yang parah atau berlangsung lama, nilai investasi bisa turun dengan cepat, terutama jika portofolio berisi instrumen berisiko tinggi. Ini tentu dapat mempercepat habisnya dana pensiun.
Selain itu, kedisiplinan menjadi kunci keberhasilan aturan ini. Jika seorang pensiunan melanggar aturan dan menarik dana lebih besar untuk pengeluaran tak terduga, seperti belanja besar-besaran, hal ini dapat berdampak serius di masa depan.
Mengurangi pokok dana berarti memperkecil efek bunga majemuk yang seharusnya menopang kestabilan dana pensiun dalam jangka panjang. Namun demikian, The 4% Rule memiliki beberapa keuntungan yang jelas.
Aturan ini tergolong sederhana, mudah diikuti, dan memberikan penghasilan yang stabil serta bisa diprediksi setiap tahun. Jika diterapkan dengan konsisten, konsep ini juga dapat membantu mencegah risiko kehabisan dana selama masa pensiun.
Demikian informasi seputar financial freedom ala Raditya Dika. Apakah Mama termasuk yang menerapkan konsep seperti Raditya Dika ini?