Apa Itu Virus Ebola? Begini Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya!

Simak juga penjelasan terkait cara virus Ebola bekerja di tubuh manusia ya, Ma!

3 Juni 2020

Apa Itu Virus Ebola Begini Penyebab, Gejala Cara Mengatasinya
Freepik/ Kjpargeter

World Health Organization (WHO) mengatakan bahwa angka mortalitas penyakit ebola berada pada kisaran antara 25 hingga 90 persen. Apalagi manusia pun dapat menyebarkan virus Ebola ke manusia lain melalui kontak dengan cairan tubuh, termasuk darah. 

Ebola adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh penularan virus dan menyerang sistem imun tubuh, bahkan berakibat fatal jika tidak ditangani. Virus Ebola termasuk salah satu infeksi yang mematikan karena dapat memicu terjadinya komplikasi kesehatan, antara lain gangguan penglihatan, pendarahan parah, kegagalan organ hati hingga kematian. 

Di tengah pandemi Covid-19, kasus virus Ebola kembali menjangkiti dunia. WHO sebagai Badan Kesehatan Dunia telah melaporkan adanya wabah baru terkait virus Ebola di Republik Demokratik Kongo. 

Sudah ada 6 kasus yang terdeteksi dan 4 di antaranya meninggal dunia. Wabah virus ini kini akhirnya menyebar di Wangata, Mbandaka dan Provinsi Equateur. 

"Kami menghadapi epidemi Ebola baru di Mbandaka. Kami akan bertindak cepat mengirimkan vaksin dan obat-obatan," kata Menteri Kesehatan Republik Kongo, Eteni Longondo ketika dikutip dari Reuters, Selasa (2/6/2020).

Perlu diketahui bahwa virus Ebola sudah ada jauh sebelum pertama kali menginfeksi manusia. Virus Ebola pertama kali ditemukan di Afrika Tengah pada tahun 1976, tepatnya di daerah Kongo dan Sudah bagian selatan. 

Jika Mama ingin mengetahui berbagai penjelasan terkait Ebola lebih banyak lagi mulai dari penyebab, gejala dan pengobatannya, tak perlu khawatir karena Popmama.com telah merangkumnya. 

Demi kesehatan keluarga wajib dipahami nih, Ma!

1. Apa saja gejala dari virus Ebola? 

1. Apa saja gejala dari virus Ebola 
Pixabay/jochemy

Dilansir dari situs resmi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), virus Ebola termasuk dalam keluarga virus Filoviridae

Selain manuasia, virus Ebola dapat menginfeksi beberapa hewan mulai dari kelelawar buah, simpanse, gorila, ladak, kijang hutan dan jenis mamalia lainnya. Para peneliti mengungkapkan bahwa kelelawar buah diperkirakan menjadi inang alami virus Ebola yang kemudian menular melalui kontak darah dan sekresi. 

Terkait dengan gejala dari virus Ebola, Mama perlu mengetahui secara detail untuk meningkatkan kesehatan keluarga. Ada gejala awal yang dirasakan antara lain:

  • Demam 
  • Mata merah 
  • Ruam kulit 
  • Sakit kepala
  • Tubuh menggigil
  • Tubuh mudah lelah 
  • Berat badan turun drastis
  • Merasakan nyeri otot dan sendi

Gejala-gejala tersebut akan mulai dirasakan dalam kurun waktu 5-10 hari setelah terinfeksi virus. 

Selain itu, penderita biasakan akan mengalami diare yang dapat disertai darah. Bahkan secara umum juga terdapat perdarahan internal yang mengakibatkan muntah atau batuk darah.

2. Bagaimana cara virus Ebola bekerja di tubuh manusia? 

2. Bagaimana cara virus Ebola bekerja tubuh manusia 
Pixabay/qimono

Ebola termasuk salah satu penyakit yang sulit dideteksi karena gejala yang muncul secara umum hampir serupa dengan penyakit infeksi lain, seperti flu, malaria atau tifus. 

Virus yang sudah masuk ke dalam tubuh manusia, maka akan mulai menyerang sistem imun. Imun akan bereaksi destruktif terhadap tubuh, sehingga memicu pembuluh darah menjadi lemah dan rentan bocor. 

Hal inilah yang menjadi alasan kalau virus Ebola begitu mematikan. 

Saat ingin mendiagnosis adanya virus Ebola di dalam tubuh pasien, biasanya dokter akan menjalani serangkaian tes darah untuk mendeteksi antibodi yang dibentuk oleh tubuh sebagai respon terhadap virus Ebola. 

Perlu Mama ketahui bahwa tes darah yang dilakukan berguna untuk melihat fungsi tubuh terhadap virus Ebola. Beberapa hal yang diperiksa secara detail mulai dari jumlah sel darah, fungsi hati hingga fungsi pembekuan darah. 

Jika dari hasil pemeriksaan ternyata pasien positif terinfeksi virus Ebola, maka perlu menjalani perawatan intensif di ruang isolasi yang sudah disediakan oleh rumah sakit. 

Isolasi dilakukan agar mencegah terjadinya penyebaran virus semakin meluas.

3. Bagaimana langkah pencegahan agar terhindar dari risiko penularan virus Ebola?

3. Bagaimana langkah pencegahan agar terhindar dari risiko penularan virus Ebola
Pixabay/slavoljubovski

Bukan hanya hewan yang mampu meningkatkan risiko penularan virus Ebola, namun virus dapat menular ke sesama manusia melalui kontak langsung. 

Demi menjaga kesehatan keluarga dari virus Ebola, ada beberapa langkah pencegahan agar terhindar dari penyebaran virus yakni: 

  • Tetap menjaga kebersihan dengan terbiasa mencuci tangan dengan air dan sabun. 
  • Hindari menyentuh benda yang sudah terkontaminasi darah atau cairan tubuh penderita virus Ebola. 
  • Hindari kontak langsung dengan orang yang mengalami demam dan diduga memiliki gejala Ebola. 
  • Hindari kontak langsung dengan hewan yang berpotensi menularkan virus Ebola, termasuk darah, daging dan kotorannya. 
  • Hindari pergi ke rumah sakit, khususnya ke tempat pasien Ebola yang sedang menjalani perawatan. 

Jika sedang bepergian ke negara atau daerah yang sedang memiliki kasus virus Ebola, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Hal ini membantu agar mendeteksi kemungkinan gejala Ebola. 

Itulah berbagai informasi mengenai virus Ebola yang perlu diketahui agar terhindar dari penularan. 

Semoga informasi ini semakin menjaga kesehatan keluarga ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest