Cegah Sejak Dini, Begini 4 Dampak dan Bahaya Alergi untuk Anak

Yuk Ma, sebelum terlambat!

30 Juni 2020

Cegah Sejak Dini, Begini 4 Dampak Bahaya Alergi Anak
Freepik

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mencatat adanya peningkatan angka kejadian alergi pada anak di Indonesia, bahkan alergi susu sapi pada dermatitis atopik ditemukan hingga 60 persen.

Dalam dua dekade terakhir, peningkatan angka alergi ini terus bertambah. 

Alergi  yang terjadi pada awal kehidupan juga akan   meningkatkan risiko manifestasi alergi lain di masa depan, atau dikenal dengan Allergic March. Menyambut Pekan Alergi Dunia (World Allergy Week), Danone Specialized Nutrition (SN) Indonesia memperkuat edukasi mengenai pentingnya screening risiko alergi dan manajemen nutrisi yang tepat untuk pencegahan alergi pada anak.

Dalam Webinar Bicara Gizi "Allergy Prevention" pada Kamis (25/6/2020), Prof. DR. Budi Setiabudiawan, dr., SpA(k), M.Kes, Konsultan Alergi dan Imunologi Anak menjelaskan bahwa dampak alergi lebih dari sekedar gejala yang dialami anak. Alergi memiliki dampak yang signifikan bagi si Kecil, keluarga bahkan masyarakat. 

Jika ingin mengetahui informasi lain terkait alergi pada anak, kali ini Popmama.com telah merangkumnya. 

Yuk Ma, cegah sejak dini dengan memahami berbagai dampak yang bisa ditimbulkan dari alergi pada anak-anak!

1. Alergi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit

1. Alergi dapat meningkatkan risiko berbagai penyakit
Freepk/Rawpixel.com

Menurut WHO, penduduk dunia yang mengalami alergi sebanyak 30-40 persen. Bahkan perlu diketahui bahwa lebih dari 550 juta orang di dunia menderita alergi makanan dan 7,5 persen anak mengalami alergi susu sapi di Indonesia. 

Protein susu sapi menjadi salah satu penyebab alergi yang terbesar kedua setelah telur pada anak-anak di Asia. 

“Anak dengan alergi cenderung memliki rangkaian penyakit alergi seiring bertambahnya usia. Bahkan diturunkan ke generasi berikutnya, sehingga alergi penting untuk dideteksi dan dicegah sejak dini dengan menelusuri riwayat alergi keluarga dan pemberian nutrisi yang tepat untuk mendukung sistem imun yang lebih baik,” ujar Prof. Budi saat webinar berlangsung. 

Prof. Budi mengatakan bahwa nutrisi yang lengkap dan seimbang sangat dibutuhkan untuk perkembangan imun anak. 

"Nutrisi kombinasi prebiotik dan probiotik (SINBIOTIK) akan mendukung sistem imun anak dalam menurunkan risiko alergi melalui keseimbangan mikrobiota saluran cerna," ucap Prof. Budi.

Anak-anak yang memiliki alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi hingga sakit jantung. 

Editors' Pick

2. Kesehatan psikologis anak dan orangtua menjadi memburuk 

2. Kesehatan psikologis anak orangtua menjadi memburuk 
Freepik/Senivpetro

Alergi yang terjadi pada anak-anak dapat berdampak buruk untuk kesehatan mental. Tidak hanya anak-anak saja yang merasakannya, namun dapat terjadi orangtua. 

Putu Andani, M.Psi., Psikolog dari TigaGenerasi mengatakan bahwa dampak psikologis dari alergi nyata adanya, bahkan terjadi pada anak-anak dan orangtua. 

Penelitian menyebutkan bahwa anak-anak yang mengalami alergi dapat memicu gangguan seperti gangguan daya ingat, kesulitan bicara, konsentrasi berkurang, hiperaktif dan lemas. 

Tak hanya itu, orangtua pun dapat mempunyai reaksi tertentu ketika melihat ada gejala alergi yang muncul pada anaknya. Orangtua akan merasakan sebuah kecemasan berlebih atau lebih parahnya sampai ada perasaan depresi.

“Secara sosial, anak dan orangtua bisa merasa rendah diri dan menyerah. Jika hal ini terjadi, pencegahan terhadap risiko alergi pada anak dapat terhambat. Untuk itu, orangtua harus menanamkan semangat positif dan optimis bahwa pencegahan alergi dapat dilakukan sejak dini," jelas Putu Andani dalam webinar Bicara Gizi pada Kamis (25/6/2020). 

Putu Andani mengingatkan bahwa gejala alergi tersebut muncul, alangkah baiknya orangtua diusahakan tidak merasa panik. 

"Usahakan agar tetap tenang, jangan terlebih dahulu berasumsi tentang penyebab alergi si Kecil. Lakukan validasi langsung dengan ahlinya,” ucap Putu Andani. 

Dengan berkonsultasi dengan dokter, setidaknya orangtua bisa mengetahui langkah-langkah bijak agar tidak panik ketika anak mengalami alergi. 

3. Dampak ekonomi akan terasa karena akan meningkatkan biaya pengobatan

3. Dampak ekonomi akan terasa karena akan meningkatkan biaya pengobatan
Pexels/Breaking Pic

Selain dampak kesehatan secara fisik dan psikologis, alergi pada anak juga dapat memberikan dampak tersendiri terkait ekonomi keluarga. 

Biaya pengobatan akan meningkat untuk mengatasi permasalahan alergi yang terjadi pada anak. 

“Bagi si Kecil, alergi dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif, seperti obesitas, hipertensi dan sakit jantung. Selain itu, anak dengan alergi juga mengalami keterlambatan pertumbuhan. Sementara dampak ekonomi yang harus dihadapi keluarga adalah meningkatnya biaya pengobatan dan biaya tidak langsung,” ucap Prof. Budi.

Biaya tidak langsung ini mengartikan bahwa seseorang akan sering izin atau tak masuk kerja akibat alergi anak yang kambuh sewaktu-waktu.

4. Mengalami gangguan tumbuh kembang anak 

4. Mengalami gangguan tumbuh kembang anak 
Freepik/phduet

Adanya disfungsi terhadap sistem kekebalan tubuh, baik itu dari faktor genetik maupun lingkungan dapat menyebabkan reaksi alergi dan berbagai efek yang berpengaruh negatif jangka panjang, tidak hanya bagi anak tetapi juga bagi orangtua. 

Alergi yang terjadi pada anak-anak pun akan membuat mereka mengalami keterlambatan pertumbuhan. Apalagi ini berhubungan dengan jenis dan durasi pantang makanan akibat alergi. 

Itulah beberapa rangkuman terkait dampak dan bahaya alergi yang terjadi pada anak-anak. 

Semoga ini bisa dijadikan pembelajaran untuk lebih mendeteksi alergi sejak dini ya, Ma. 

Baca juga: 

The Latest