Benarkah Bawang Putih Bisa Digunakan untuk Melawan Virus Corona?

Bahan aktif dalam bawang putih memiliki sifat merusak bagi sel paru-paru, harus hati-hati Ma

22 Juli 2021

Benarkah Bawang Putih Bisa Digunakan Melawan Virus Corona
Pexels/Nick Collins

Baru-baru ini beredar luas sebuah video berisi dialog percakapan dengan dibubuhi narasi tertentu yang intinya mengerucut pada khasiat bawang putih dalam menangkal virus corona. 

Video itu salah satunya dibagikan oleh akun Instagram @makan_teman, pada 7 hari yang lalu.

Dalam video tersebut beredar seseorang yang bersaksi bahwa saudaranya telah menggunakan ekstak bawang putih dengan air panas untuk mengobati Covid-19. 

Orang dalam video menyebut bahwa gejala sesak napas yang dialami pasiennya hilang hanya dalam semalam, namun saat dites masih menunjukkan posistif Covid-19.

Nah, seperti apa faktanya sih Ma, Popmama.com mencoba menyajikan kebenaran mengenai benarkah bawang putih bisa dijadikan obat Covid-19, simak ulasan khasnya berikut. 

1. Bawang putih memiliki bahan aktif yang berfungsi sebagai anti mikroba

1. Bawang putih memiliki bahan aktif berfungsi sebagai anti mikroba
Unsplash/Science in HD

Melansir dari pharmaceutical-journal.com bawang putih telah digunakan selama ribuan tahun dalam pengobatan berbagai penyakit manusia dan juga gnagguan metabolisme.

Bahkan, tinjauan literatur ilmiah menunjukkan bahwa bawang putih juga dapat memiliki nilai sebagai terapi inhalasi dalam pengobatan infeksi paru yang disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Terdapat Allicin, bahan aktif utama dalam bawang putih, yang memiliki sifat antimikroba dan antijamur dan aktif melawan banyak virus termasuk coronavirus (CoV) dan coronavirus sindrom pernapasan akut yang parah (SARS-CoV). 

Editors' Pick

2. Mencegah penetrasi dan replikasi virus

2. Mencegah penetrasi replikasi virus
Unsplash/Fusion Medical Animation

Peristiwa penting dalam siklus hidup semua virus adalah masuknya materi genetik ke dalam sel inang.
 
Dalam kasus Covid-19, ini difasilitasi oleh lonjakan glikosilasi (S), yang menutupi permukaan virus SARS-CoV-2 dan menempel pada reseptor sel inang.  

Sebuah protease serin tipe 2 yang terletak di membran sel inang kemudian mendorong masuknya virus ke dalam sel. 

Setelah berada di dalam sel, RNA virus direplikasi dan protein struktural disintesis, dirakit bahkan dikemas dalam sel inang, setelah itu semua akan ada lebih banyak partikel virus baru yang dilepaskan.  

Nah Ma, skrining molekuler dan teknik docking terbaru menunjukkan bahwa allicin dalam bawang putih dapat menghambat aktivitas protease inang dan dengan demikian dapat mencegah penetrasi dan replikasi virus. 

3. Mampu mengatasi infeksi paru-paru yang bahkan sulit untuk disembuhkan

3. Mampu mengatasi infeksi paru-paru bahkan sulit disembuhkan
Freepik/pressfoto

Tidak hanya sebagai penghambat penetrasi virus saja Ma, Allicin dan komponen lain dari ekstrak bawang putih juga merupakan penghambat quorum-sensing yang efektif. 

Apakah itu?

Jadi Alicin dan komponen lain mampu mencegah dan mengganggu biofilm yang diproduksi oleh banyak spesies bakteri patogen, termasuk bakteri P. aeruginosa, yakni bakteri yang dapat menyebabkan infeksi paru yang sulit disembuhkan. 

4. Harus ada implikasi yang jelas dalam melakukan pengobatan

4. Harus ada implikasi jelas dalam melakukan pengobatan
Unsplash/Mockup Graphics

Allicin pada bawang putih dapat dengan cepat melewati membran sel dan bereaksi dengan glutathione yang bersirkulasi, sehingga timbul beberapa perdebatan mengenai kemampuannya untuk mengembangkan konsentrasi yang cukup pada jaringan untuk memberikan efek klinis yang diinginkan ketika dikonsumsi secara oral.  

Studi laboratorium yang mencakup penggunaan model paru-paru menunjukkan bahwa secara teori, dimungkinkan untuk mengirimkan allicin ke seluruh bagian dalam paru-paru menggunakan larutan berair dengan Nebuliser atau alat pengubah obat cair menjadi obat uap. 

Namun metode ini harus ada implikasi yang jelas diperuntukkan bagi pengobatan infeksi paru-paru.  

Karena, Allicin memliki sifat perusak terhadap sel paru-paru secara in vitro ketika digunakan dengan cara nebulisasi, namun efek ini sebagian besar akan menghilang dengan adanya glutathione tadi. 

Yakni suatu zat yang diketahui hadir dalam jumlah besar dalam cairan alveolar yang akan menghilangkan efek merusak sel pada Alicin terhadap paru-paru.

Meskipun tampaknya aman, murah dan tersedia secara bebas, 
namun, tidak ada studi terkontrol yang melibatkan Allicin yang digunakan dengan cara Nebulisasi dapat melakukan tugasnya secara baik pada Paru-paru, meskipun beberapa laporan anekdotal menunjukkan ada.  

Maka penggunaan bahan ini dalam bentuk nebulisasi dapat menjadi penelitian ilmiah lebih lanjut oleh para ahli kesehata atau harus ada pantauan langsung dari ahlinya ya Ma. 

Baca juga:

The Latest