Sering Haus dan Ingin Buang Air Kecil? Yuk Mengenal Diabetes Insipidus

Diabetes Insipidus juga terbagi dalam berbagai kasus tergantung kondisinya

5 Juni 2022

Sering Haus Ingin Buang Air Kecil Yuk Mengenal Diabetes Insipidus
Pexel/Polina Tankilevitch

Bila mendengar istilah kelebihan gula pasti kamu akan seketika merelasikannya dengan penyakit diabetes. Padahal tidak semua penyakit dengan nama “diabetes” berarti ada masalah dengan kadar gula seseorang. Diabetes insipidus contohnya.

Bila mendengar "diabetes" saja, sebenarnya secara umum orang sedang membayangkan tentang penyakit diabetes melitus yang memang ada hubungannya dengan kadar gula dalam darah yang berlebih, tali kalau diabetes insipidus beda. 

Nah, agar kamu mengetahui penykait langka ini Popmama.com akan bahas mengenai diabetes insipidus dari berbagai sumber ya. Mohon disimak Ma.

1. Penyebab diabetes insipidus

1. Penyebab diabetes insipidus
Pexel/Polina Tankilevitch

Hipotalamus adalah salah satu jaringan di otak yang mengendalikan suasana hati dan nafsu makan, sekaligus juga adalah organ yang menghasilkan hormon antidiuretik  atau hormon vasopressin (AVP)

Hormon ini disimpan di dalam kelenjar pituitari hingga dibutuhkan. Kelenjar pituitari berada di bawah otak, dan ada di belakang batang hidung. Kelenjar tersebut melepaskan hormon antidiuretik ketika kadar air tubuh menurun untuk menghentikan produksi urine pada ginjal.

Nah, pada penderita diabetes insipidus, fungai hormon antidiuretik  ini terganggu  dalam mengatur kadar air dalam tubuh. Sehingga, tubuh memproduksi banyak urine dan membuang air dalam jumlah yang amat sangat banyak.

Editors' Pick

2. Jenis-jenis diabetes insipidus

2. Jenis-jenis diabetes insipidus
Pexel/Polina Tankilevitch

Dilansir dari berbagai sumber, parahnya tubuh seseorang tak bisa mengendalikan kadar cairan dalam tubuhnya ternyata itu tergantung pada jenis diabetes insipidus yang terjangkit. Berikut beberapa jenis diabetes insipidus: 

  • Diabetes insipidus sentral, diabetes insipidus berasal dari kerusakan kelenjar pituitari yang diakibatkan dari operasi, tumor, cedera kepala, maupun penyakit lainnya. Karena kondisi tersebut, AVP nggak bisa lagi diproduksi, disimpan, atau dilepaskan sebagaimana mestinya. Penyakit turunan juga bisa menyebabkan terjadinya jenis diabetes ini.
  • Diabetes insipidus nefrogenik, diabetes insipidus nefrogenik diakibatkan dari kerusakan salah satu bagian ginjal yang bernama tubulus ginjal. Bagian ini merupakan struktur dalam ginjal yang berfungsi melakukan penyerapan atau pengeluaran cairan tubuh. Kondisi ini bisa terjadi karena penyakit turunan atau penyakit ginjal kronis. Bukan hanya itu, konsumsi obat tertentu juga bisa memicu terjadinya diabetes jenis ini lho.
  • Diabetes insipidus gestasional, jenis diabetes insipidus dapat dikatakan cukup langka dan hanya terjadi selama masa kehamilan. Enzim yang diproduksi plasenta justru menyerang AVP milik ibu hingga timbulkan penyakit diabetes insipidus yang bersifat sementara.
  • Polidipsia primer, dikenal juga dengan sebutan diabetes insipidus dipsogenik atau polidipsia psikogenik, penyebabnya karena mengonsumsi kebanyakan air. Kondisi ini terjadi disebabkan oleh mekanisme yang mengatur rasa haus di hipotalamus otak. Hal ini biasanya berhubungan dengan gangguan mental seperti skizofrenia.

3. Cara mengobati diabetes insipidus

3. Cara mengobati diabetes insipidus
Pixabay/qimono

Terdapat beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mengatasi diabetes insipidus sentral:

  1. Meningkatkan konsumsi cairan untuk mencegah dehidrasi.
  2. Pemberian hormon antidiuretik buatan, yang cara kerjanya serupa dengan hormon antidiuretik di dalam tubuh, yaitu dengan menghentikan produksi urine berlebih dari ginjal saat jumlah cairan dalam tubuh rendah. 

Sedangkan cara untuk mengobati diabetes insipidus nefrogenik, adalah:

  1. Menjaga asupan cairan untuk mencegah dehidrasi.
  2. Menghentikan konsumsi obat-obatan yang diduga menjadi pemicu diabetes insipidus lalu menggantinya dengan obat-obatan lain yang lebih aman dengan fungsi sama.

4. Gejala yang ditimbulkan

4. Gejala ditimbulkan
Pexel/Polina Tankilevitch

Penderita diabetes insipidus akan merasakan beberapa gejala. Apa saja?

  • Sering merasakan haus. 
  • Menghasilkan urine dalam jumlah banyak. 
  • Kerap terbangun di malam hari karena ingin buang air kecil, bahkan bisa sampai mengompol. 
  • Ingin minum air dingin. 

Ma, apabila kondisi diabetes insipidus cukup parah, urine yang dihasilkan bisa mencapai 19 liter dalam sehari. Normalnya,orang dewasa menghasilkan hanya 1-2 liter urine per harinya. 

5. Faktor genetik jenis kelamin

5. Faktor genetik jenis kelamin
Unsplash/Jennifer Burk

Terdapat faktor yang menyebabkan penyakit diabetes insipidus berjenis nerogenik.

Diabetes yang datang pra atau pasca kelahiran biasanya memliki penyebab (genetik) yang diturunkan secara permanen dan mengubah kemampuan ginjal untuk memekatkan urine.

Diabetes insipidus nefrogenik biasanya memengaruhi laki-laki, meskipun perempuan juga bisa saja meneruskan gen tersebut kepada anak-anak mereka.

Itulah informasi mengenai diabetes insipidus, semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk kamu ya. 

Baca juga:

The Latest