YJI: Penyakit Jantung Masih Jadi Penyebab Kematian Tertinggi di Dunia

Peringati Hari Jantung Sedunia, mari lebih waspada dengan silent killer ini!

29 September 2021

YJI Penyakit Jantung Masih Jadi Penyebab Kematian Tertinggi Dunia
Pixabay/JanBaby

Perkara mendengar kata penyakit jantung, hati langsung menciut, apalagi bila salah satu anggota keluarga sudah ada yang merasakannya. 

Pasang ring, operasi, penanganan berkala adalah gema yang terngiang tiap kali mendengar penyakit tersebut. 

Maka pada Hari Jantung Sedunia 2021 yang jatuh pada 29 September ini mari kita bersama-sama mengambil peran dalam mencegah bertambahnya angka penyintas penyakit jantung di negeri ini. 

Popmama.com akan ajak kamu membuka mata akan peran tersebut melalui informasi yang didapat dari Yayasan Jantung Indonesia (YJI). Simak hal berikut Ma! 

1. Penyakit jantung masih menjadi yang tertinggi penyebab kematian di dunia juga di negeri ini

1. Penyakit jantung masih menjadi tertinggi penyebab kematian dunia juga negeri ini
Freepik/Wirestock

Di dunia, penyakit jantung atau kardiovaskular masih menjadi penyebab kematian tertinggi yang mengakibatkan 18,7 juta kematian per tahun. 

Sementara itu di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menyebutkan bahwa setidaknya 15 dari 1000 orang individu di Indonesia menderita penyakit jantung atau kardiovaskular.

Mela Sabina sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Promotif Yayasan Jantung Indonesia mengungkap bahwa penyakit jantung kini tidak hanya diderita oleh usia emas saja, namun sudah banyak menyerang usia muda. 

“Penyakit jantung kini bukan hanya banyak dialami oleh orang-orang di usia senja tapi juga banyak menyerang usia muda. Tingginya prevalensi penyakit jantung di Indonesia banyak disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat," ungkapnya melalui siaran pers YJI. 

2. Era digital bisa memeprbaiki pola hidup jadi lebih sehat

2. Era digital bisa memeprbaiki pola hidup jadi lebih sehat
Freepik

Usia muda perlu bebenah melakukan perubahan gaya hidup sedini mungkin sebagai investasi kesehatan di masa depannya. 

Di era serba digital seperti saat ini perkembangan teknologi di bidang kesehatan akan mempermudah siapapun dalam mendapatkan layanan kesehatan. 

Maka banyak cara dapat dilakukan terkait investasi kesehatan jantung ini." Era sekarang sudah banyak yang mengenal wearables seperti jam atau gelang pintar dengan fitur utama mengukur frekuensi dan target berbagai jenis aktivitas fisik jadi saat ini semua orang bisa mempunyai pengingat kala sedang menjalani gaya hidup yang kurang baik," ucap Mela menyadarkan pentingnya peran digital saat ini. 

3. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan memanfaatkan fasilitas telemdeika menjadi salah satu opsi di era ini untuk tetap sehat.

3. Meningkatkan daya tahan tubuh memanfaatkan fasilitas telemdeika menjadi salah satu opsi era ini tetap sehat.
Dok. YJI

Pandemi yang terjadi selama lebih kurang 2 tahun belakang membuat kita mau tidak mau harus beradaptasi dengan keadaan termasuk dalam hal bagaimana cara kita tetap menjaga dan merawat kesehatan jantung kita dan orang-orang terdekat tentunya Ma. 

Jika sebelum pandemi masih banyak dari kita yang melakukan perawatan kesehatan secara konvensional dengan datang langsung ke fasilitas kesehatan guna mengontrol dan mengobati penyakit, maka kini berbeda. 

Kita bisa menerapkan cara yang berbeda dan inovatif. Banyak pasien jantung yang enggan datang langsung ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya karena takut terpapar virus.

Nah Ma, jasa telemedika bisa menjadi opsi terkini yang dapat diandalkan guna mejaga kesehatan jantung dan juga meningkatkan imunitas tubuh. 

“Tingkatkan daya tahan tubuh sebaik mungkin, makan makanan yang bergizi, hindari gula, garam serta lemak berlebihan, mengkonsumsi suplemen atau multivitamin bila diperlukan, serta tetap memeriksakan kesehatan secara berkala dengan cara konsultasi dengan dokter melalui fasilitas telemedika. Tetapi, jika gejala dirasa mengganggu segera kunjungi fasilitas kesehatan atau Rumah Sakit terdekat agar segera mendapatkan penanganan lebih lanjut”, jelas dr. Vito A. Damay, Sp.JP(K), M.Kes., AIFO-K, FIHA., FICA., FAsCC., Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah. 

Bertepatan dengan Hari Jantung Sedunia, YJI mengusung tema yang juga diusung secara global yaitu Use Heart To Connect. Tema ini digagas untuk menggunakan knowledge, kasih sayang, dan peran kita untuk memastikan bahwa kita dan orang-orang di sekeliling, memiliki kesempatan terbaik untuk memiliki jantung sehat.

Peringatan Hari Jantung Sedunia tahun ini diperingati YJI dengan menyelenggarakan beberapa program seperti Webinar Rheumatic Heart Disease bersama Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI) tanggal 28 September 2021, Webinar Use Heart To Connect tanggal 29 September 2021 yang menghadirkan pembicara-pembicara di industri masing-masing yaitu Leani Ratri Oktila (Woman in Sport), Angel Pieters (Woman in Music), Shinta Dhanuwardoyo (Woman in Tech), dan Farah Wardani (Woman in Art). 

Belum berhenti sampai diditu ad apula Heart Sports Campaign yang bekerjasama dengan Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia) 29 September – 31 Oktober 2021, ini adalah program memasak menu makanan sehat Use Heart To Cook yang akan tayang eksklusif secara berkala di media sosial Yayasan Jantung Indonesia.

Selain itu, menginjak tahun ke 40 kehadirannya di Indonesia tahun ini, Yayasan Jantung Indonesia juga akan menyelenggarakan eksebisi virtual sekaligus penggalangan dana berupa pameran seni rupa dan fesyen dengan tema “Show Your Heart”.

Total ada 11 seniman dengan 21 karya (19 karya dua dimensi dan 2 karya tiga dimensi) dan 11 fesyen desainer dengan 27 karya (21 karya fesyen, 3 karya aksesoris berupa tas, 2 karya aksesoris berupa perhiasan, dan 1 set tableware), yang mengikuti eksebisi virtual tersebut. 

Demikian informasi mengenai Hari Jantung Sedunia 2021. Semoga informasi ini dapat bermanfaat untukmu juga kesehatan jantungmu ya Ma! 

Baca juga:

The Latest