Tak Lebih Parah, Omicron Siluman atau BA.2 Sudah ada di Indonesia

Omicron siluman merupakan mutasi dari Omicron sebelumnya, namun tenang ya ini tidak lebih parah

28 Januari 2022

Tak Lebih Parah, Omicron Siluman atau BA.2 Sudah ada Indonesia
Menteri Kesehatan Budi Gunadi/screenshot

Banyak media tiga hari belakangan ini membahas Covid-19 varian Omicron siluman atau disebut Omicron BA.2. Kita semua dibuat penasaran tentang varian apalagi ini. 

Beruntung kita bisa sedikit tercerahkan mengenai kabar itu. Ketika ditemui di Konferensi Pers virtual dalam acara yang diadakan oleh Biro Komunikasi Kementerian Kesehatan pada Kamis, 27 Januari 2022 dengan topik siapan Menghadapi Gelombang Ketiga Covid-19, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memberikan penerangan kepada media termasuk Popmama.com terkait hal itu. 

Dia berkata bahwa Covid-19 varian Omicron yang diimbuh 'siluman' ini sudah ada di Republik Indonesia. 

Simak selengkapnya perkataan dari Bapak Menkes. 

1. Sudah ada 10 di Indonesia

1. Sudah ada 10 Indonesia
Popmama.com/Aristika Medinasari

"Yang kita bicarakan itu Omicron yang B.A.2. Sudah ada di Indonesia kita sudah mendeteksi sekitar 10," terangnya menjawab pertanyaan dari Popmama mengenai Omicron siluman atau B.A.2.

Memang belum diketahui pasti dari mana varian B.A.2 berasal. Namun melansir dari France24, B.A.2 pertama kali diidentifikasi di India dan Afrika Selatan.

Laporan lain juga menyebut bahwa pertama kali terdeteksi di Benua Biru atau EropaI, yakni Inggris. Hal itu mendasar pada laporan U.K. Helath Security Agency (UKHSA), ditenggarai B.A.2 pertama kali muncul di bulan November 2021.

Editors' Pick

2. Dikatakan siluman karena memiliki stealth mode

2. Dikatakan siluman karena memiliki stealth mode
Popmama.com/Aristika Medinasari

Melansir Associated Press (AP News), varian B.A.2 ini seperti layaknya kapal perang bawah laut di film box office yang memiliki stealth mode atau dianggap bisa tersembunyi daripada versi asli Omicron. 

Saking sulitnya dideteksi sampai dijuluki stealth Omicron atau 'siluman Omicron' karena memiliki sifat genetik tertentu yang membuatnya agak sulit dideteksi pada tes PCR.

Kembali pada konferensi pers virtual, Menkes menegaskan kalau varian ini memiliki S-Gene berbeda dari B.A.1 (Omicron asli), yang berada di 69-70 dari spike protein. 

"Kalau B.A.2 ini mutasinya agak berbeda. Mutasinya ada di S-Gene p 681h posisi 681 dari Gene-nya si virus. Dia berubah dari asam amino P ke asam amino H," jelas Budi.

3. Masih bisa dideteksi

3. Masih bisa dideteksi
Pixabay/Alexandra_koch

Memiliki S-Gene yang berbeda dengan Omicron asli lantas apakah masih bisa dideteksi dengan metode pendeteksian Omicron atau Whole Genome Sequencing (WGS).

"Beberapa reagen-reagen PCR yang melakukan amplifikasi dari SERT Gene itu sengaja didesain untuk mendeteksi S-Gene di 69-70. Kalau dia teramplifikasi dari hasil tes PCR kan artinya dia Omicron," ungkapnya. 

"Orang takut kalau B.A.2 (Omicron Siluman) itu dideteksi dengan S-Gene Target Failure-nya yang reagen di posisi 69-70 (Omicron asli) nanti bisa tidak terdeteksi. Iya itu benar, tapi kalau yang kita bikin itu bisa mendeteksi keduanya, di 69-70 dan yang S-Gene di posisi 681 (omicron siluman)," ungkap Budi menerangkan mengenai pendeteksian Omicron siluman. 

Jadi Ma, dengan penjelasan ini Menkes menegaskan bahwa Covid-19 varian Omicron siluman ini masih bisa dideteksi di Indonesia. Jangan khawatir! 

4. Bahwa Omicron siluman ini lebih ganas tidak benar

4. Bahwa Omicron siluman ini lebih ganas tidak benar
Pexels/CDC

Menkes juga menjawab perihal kekhawatiran akan adanya keganasan yang berlipat dibalik Omicron yang juga diberi sebutan 'son of Omicron' ini. Budi menegaskan bahwa hal itu belum dapat dipastikan. 

"Kalau Omicron B.A.2 itu lebih ganas belum ada studi yang mengatakan B.A.2 lebih ganas saya belum baca. Tapi kalau Omicron itu menyerang bagian atas dan turun ke paru-paru itu sudah ada studinya," kata Budi lagi. 

Hal ini pun turut ditanggapi oleh dr. Pompini Agustina Sitompul, Sp.P merupakan seorang Dokter Paru yang turut hadir dalam virtual pers.

Beliau memberi tahukan bahwa Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut Omicron dan keturunannya masih dalam observasi. 

Namun begitu, untuk krakteristik yang dimiliki varian Omicron dan keturunannya masih sama yakni memiliki kemampuan menghindari imun tubuh. 

"Data WHO menyebutkan B.A.1, B.A.2 dan B.A.3 masih di observasi. Kalau kemampuannya itu Omicron B.A. 1, 2 dan 3 itu masih sama. Penularannya, imune escape-nya masih sama. Saat ini data yg ada itu tidak benar kalau B.A.2 itu lebih ganas, itu tidak benar," pungkas Agustina. 

Sebelumnya telah dikabarkan adanya varian Omicrom siluman ditemukan di 40 negara, termasuk tetangga RI, Filipina. Departemen Kesehatan (DOH) telah mengonfirmasi hal itu pada Selasa (25/1/2022).

Itulah hasil liputan kami pada acara konferensi pers virtual dengan Menkes Budi Gunadi Sadikin. Semoga kamu tercerahkan dengan adanya informasi mengenai apa yang tengah dibicarakam warganet dan media mengenai Omicron siluman atau disebut Omicron BA.2 tersebut. 

Mari kita tetap jalankan protokol kesehatan dan sukseskan program vaksinasi pemerintah yang kini sudah pada tahap booster vaksin. Take care Ma. 

Baca juga:

The Latest