Spoiler: Belajar Kepahlawanan Sejati dari Spider-Man: No Way Home

Justru jiwa kepahlawanan sejati bukan berasal dari kekuatan super!

29 Desember 2021

Spoiler Belajar Kepahlawanan Sejati dari Spider-Man No Way Home
Instagram.com/spiderman

Ya Spider-Man: No Way Home boleh dikatakan menjadi sebuah karya film yang berhasil menutup tahun 2021 dengan manis Ma. 

Eh, ngomong-ngomong, kamu sudah nonton belum? Bahasan ini mengandung spoiler cerita lho Ma! Jadi, konsekuensinya harus diterima ya! 

Kembali ke film superhero yang masih tayang di bioskop kesayangan nih Ma. Popmama.com justru terkejut melihat cerita yang dilabeli 'semua umur' ini mampu mengajari kepahlawanan sejati di dalamnya. 

Mau tahu apa saja poin itu, yuk cek ulasan kami mengenai Spider-Man: No Way Home berikut ya Ma! 

1. Menjadi penutup manis di tahun 2021, dengan kehadiran nostalgia yang bikin gila penonton

1. Menjadi penutup manis tahun 2021, kehadiran nostalgia bikin gila penonton
Instagram.com/tobey maguire official

Pandemi membuat jarak manusia semakin jauh satu sama lain. Namun jarak itu masih seolah dekat dengan adanya gawai, bukan? 

Padahal ketika bercengkrama online dengan kerabat maupun saudara pastinya hal-hal nostalgialah yang dibahas, agree

Begitupula dengan Spider-Man: No Way Home, hampir semua orang di masa pandemi kangen aroma popcorn dan dinginnya udara ruangan bioskop. 

Lalu, hadirlah film yang membawa beberapa karakter pada era silam dalam ceritanya. Hype! Begitulah jadinya Ma. 

Kalau kamu memang penonton tayangan superhero di bioskop pasti kamu akan dibuat nostalgia dengan keberadaan Spiderman yang diperankan Peter Parker berkacamata Tobey Maguire. 

Atau mungkin ada yang mulai menikmati ceritanya dari Spiderman era Andrew Garfield? Apapun itu intinya kamu akan dibuat gila dengan sajen nostalgianya Ma. 

2. Hadirkan pelajaran kepahlawanan sejati

2. Hadirkan pelajaran kepahlawanan sejati
Freepik/Alexander-safonov

Digambarkan Spiderman masa kini yang diperankan oleh Tom Holland adalah seorang superhero yang masih "bocah" alias belum bisa mengambil keputusan benar dan terkesan masih labil. 

Hal ini masih saja ditunjukkan dari kasus yang ditimbulkannya yakni saat meminta bantuan kepada Dr. Strange, dirinya mengubah beberapa kali mantra Strange hingga timbullah kekacauan yang menancam keamanan kehidupan. 

Namun, Tom yang mulai menemukan arti menjadi seorang superhero dalam diri Spiderman berhasil menyelesaikan misinya dan membereskan kecarut-marutan yang terjadi akibat keputusannya. 

Bahkan terakhir, diceritakan Spiderman rela membuang kehidupan yang telah ia jalaninya menjadi sangat terasing demi kebaikan dan keselamatan dunianya. 

Layaknya pelajaran pendidikan kewarganegaraan yang pernah kita rasakan Ma. Maka dahulukanlah kepentingan umum diatas pribadi maupun golongan. 

Ini sangat baik untuk kamu maupun keluarga tonton sampai habis di bioskop kesayangan dengan protokol kesehatan tentunya ya Ma. 

3. Superhero justru tidak muncul dalam diri seorang yang diberi kekuatan super

3. Superhero justru tidak muncul dalam diri seorang diberi kekuatan super
Instagram.com/spiderman

Pelajaran berharga lainnya adalah jiwa pahlawan yang tadi diceritakan di poin dua justru tidak serta merta timbul karena seseorang menggeggam sebuah kekuatan spesial maupun super, seperti Spiderman. 

Jiwa tersebut diceritakan turun temurun mengalir justru dari manusia biasa, di dalam film ini adalah Bibi May. Seorang perempuan yang diceritakan menjaga Spiderman seperti anaknya sendiri meski sebetulnya bukan anak kandung. 

Di film Spiderman versi pemeran Tobey Maguire maupun versi Andrew Garfield, yang menginspirasi jiwa kephalawanan Spiderman juga manusia biasa tanpa kekuatan super, yakni Paman Ben yang merupakan suami dari Bibi May. 

Film ini seolah memberikan gambaran banyaknya kekuatan atau power seseorang tidak serta merta menjadikannya mampu menentukan kebenaran dan mental kepahlawanan. 

Justru hal tersebut dipunyai oleh orang biasa tanpa power yang memang sudah terlatih adil sejak dalam pikirannya. 

"Dengan kekuatan besar pasti ada tanggung jawab besar," ucap Bibi May membenarkan apa yang sudah diperbuat Spiderman untuk membantu mengobati musuh-musuhnya di film Spiderman No Way Home ini. 

Hmm, dari ulasan ini bisa dilihat bahwa label "semua umur" pada film tersebut, amat sangat baik untuk dijadikan tontonan keluarga ya Ma.

Kamu bisa mengajari anak untuk membuat dunia lebih damai dengan tidak mementingkan egoisitas diri dan tampil sebagai pahlawan sesungguhnya dalam berbagai aspek. 

So ayo ke bioskop tunggu apalagi, tapi ingat ya Ma kamu harus patuhi protokol kesehatan yang sudah diatur oleh Pemerintah Indonesia Ma. Oke?

Baca juga:

The Latest