Gerakan The Clothes Have No Gender (#LaRopaNoTieneGenero) menjadi viral di TikTok. Video itu menjadi salah satu kampanye dari bentuk dukungan bahwa pakaian seharusnya netral dan tidak memiliki stereotip gender.
Gerakan yang dimulai pada Oktober 2020 itu terbentuk setelah seorang siswa, Mikel Gomez diusir dari sekolah dan dirujuk ke psikolog setelah mengenakan rok saat ia belajar. Gomez sebagai korban membuat video TikTok viral tentang insiden itu, dan mengatakan dia ingin menunjukkan dukungan untuk feminisme dan keragaman untuk bisa mengenakan rok dengan nyaman terlepas dari gendernya.
Jose Pinas adalah salah satu guru yang ikut dalam kamapnye dan gerakan itu dengan mengenakan rok ke kelas. Dikutip dari Instagram @goodgoodgoodco, Pinas menuliskan caption untuk foto itu yang menyebutkan dirinya 20 tahun lalu pernah di-bully karena orientasi seksualnya di sekolah ia belajar. Saat dirinya menjadi guru, ia ingin siswanya tidak mengalami hal yang seperti dulu ia rasakan.
Gerakan itu pun akhirnya masih dilakukan. Kini, tidak hanya guru saja yang ikut dalam gerakan tersebut. Beberapa siswa juga turut serta mendukung gerakan dengan mengenakan rok dan membuat video TikTok untuk diunggah atau bahkan memakainya ke sekolah.
Berikut Popmama.com rangkum fenomena ini yang sempat masuk ke for your page (FYP) banyak orang di Indonesia beberapa waktu ke belakang.
