Hal yang Harus Diwaspadai Kalau Kamu Ada di Lingkungan yang Toksik

Berada di lingkungan yang toksik bukan tidak mungkin kamu mendengarkan kejelekan orang lain, dan kamu pun akan dijelekkan lagi setelahnya. 

Agar tidak menjadi senjata makan tuan, Mama perlu menjaga ucapan saat berada di orang yang toksik. Hindari memberi respon berlebihan karena itu bisa diputarbalikkan oleh mereka. 

Berikan respon yang netral dan akan lebih baik jika terlihat seperti tidak tertarik. Dengan begitu, ia pun bisa lebih cepat berpindah dan mencari korban selanjutnya. 

Salah satu ciri orang yang toksik adalah suka melakukan tindakan semena-mena. Mereka bisa menyuruhmu melakukan hal yang bukan tugasmu dan memaksanya menyelesaikan secepatnya. 

Kalau kamu merasa keberatan, jangan ragu untuk berkata tidak dan menolak permintaannya. Untuk menghindari masalah, kamu bisa mencari alasan yang tidak bisa ditolaknya. 

Hindari mengkonfrontasi langsung karena hal itu bisa memicu pertengkaran yang bisa membuat keadaan makin kacau. 

Orang yang toksik bisa dengan mudah mencari orang lain yang dengan negative vibes untuk bekerja sama. Mereka bisa saja sengaja mendatangimu untuk memancing emosi. 

Apapun yang mereka lakukan, jangan sampai terpancing emosi. Memberikan repson netral yang seakan tidak tertarik bisa mematik emosi mereka tanpa disadarinya. Kamu pun bisa menang tanpa harus menjadi toksik. 

Terlalu sering berada di lingkungan toksik bisa membuat kamu merasa semuanya wajar. Semakin sering melihat semua hal negatif biasa dilakukan setiap hari, otak pun bisa menganggap kalau hal tersebut sesuatu yang normal. 

Kamu perlu menjaga jarak agar tidak terlibat dalam lingkungan yang negatif seperti itu. Carilah pertemanan lain yang lebih sehat dan bisa membawa dirimu ke arah yang lebih positif. Dengan begitu, kamu bisa memiliki pengingat kalau tindakanmu sudah mendekati ciri toksik. 

Banyak alasan seseorang tetap bertahan di lingkungan toksik, baik itu karena pertimbangan keuangan atau karena perasaan. Namun yang harus dijaga adalah kondisi mental kamu. 

Jangan sampai mental kamu tergerogoti karena bertahan di lingkungan yang seperti itu. Memperbaiki mental butuh waktu yang lama dan belum tentu kamu mendapat dukungan yang dibutuhkan. 

Daripada menyesal di kemudian hari, mari mantapkan langkah untuk bisa keluar dari lingkungan toksik yang tentu merugikan sekitar, termasuk dirimu sendiri. 

Itu dia hal-hal yang harus diwaspadai kalau terjebak dalam lingkungan yang toksik. Jangan sampai tenggelam, ya!