Mama mungkin pernah bertanya-tanya, apakah makan dan minum masuk ke dalam perkara yang dapat membatalkan wudhu? Bagi Mama yang belum tahu, jawabannya tidak ya, Ma.
Ada dua alasan mengapa makan dan minum tidak masuk ke dalam perkara yang dapat membatalkan wudhu. Pertama, karena memang tidak ada dalil yang mengatakan bahwa ini membatalkan wudhu, dan
Alasan kedua, berdasarkan hadits dari Ibnu 'Abbas radhiallahu 'anhuma, ia berkata:
رايت رسول الله صلى الله عليه وسلم ياكل عرقا من شاة ثم صلى ولم يمضمض ولم يمس ماء
"Aku melihat Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam memakan sepotong daging kambing. Kemudian beliau shalat, tanpa berkumur-kumur dan tanpa menyentuh air sama sekali" (HR. Ahmad no. 2541, dishahihkan Al Albani dalam Silsilah Ash Shahihah no. 3028).
Juga terdapat hadits dari Anas bin Malik radhiallahu'anhu, ia berkata:
ان رسول الله صلى الله عليه وسلم شرب لبنا فلم يمضمض ولم يتوضا وصلى
"Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam minum susu, kemudian beliau tidak berkumur-kumur juga tidak berwudhu lagi, lalu beliau shalat" (HR. Abu Daud no. 197, dihasankan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).
Akan tetapi, ada pengecualian apabila Mama dan keluaga memakan daging unta. Jika hal ini dilakukan maka wajib hukumnya untuk kembali mengambil air wudhu.
Dari Jabir bin Samurah radhiallahu'anhu, ia berkata:
ان رجلا سال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ااتوضا من لحوم الغنم؟ قال: «ان شيت فتوضا، وان شيت فلا توضا»، قال: اتوضا من لحوم الابل؟ قال: «نعم، فتوضا من لحوم الابل
"Ada seorang yang bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam: apakah saya wajib wudhu jika makan daging kambing? Nabi menjawab: "jika engkau mau, silakan berwudhu, jika tidak juga tidak mengapa". Orang tadi bertanya lagi: apakah saya wajib wudhu jika makan daging unta? Nabi menjawab: iya, berwudhulah jika makan daging unta" (HR. Muslim no.360).