Dokter Tatyarao Lahane, yang mengepalai Direktorat Pendidikan dan Penelitian Kedokteran (DMER) seperti dikutip dari Republic World India, mengatakan mucormycosis adalah infeksi jamur serius yang ditemukan pada orang dengan tingkat kekebalan yang rendah serta mereka yang menderita diabetes kronis, atau mereka yang telah melalui transplantasi ginjal.
Infeksi jamur hitam ini sebenarnya bukan hal baru, tetapi kasusnya meningkat karena komplikasi terkait Covid-19.
Sebab, pemberian steroid meningkatkan pada pasien Covid-19 apalagi yang memiliki diabates meningkatkan kadar gula dalam darah. Lalu ada beberapa obat lain yang justru mengakibatkan penurunan kekebalan tubuh pasien.
"Meskipun jamur sudah ada sebelumnya, orang dengan kekebalan tubuh rendah serta yang telah menerima steroid selama perawatan Covid-19 lebih rentan terhadapnya. Pasien Covid-19 dengan komorbiditas (diabetes kronis) juga rentan dan dapat terinfeksi sejak dini," jelas dr. Tatyarao Lahane.
Sementara itu, seorang ahli bernama Niti Aayog mengatakan mucormycosis disebabkan oleh jamur bernama mucor yang ditemukan pada permukaan basah. Ada risiko bagi pasien Covid-19 yang dibantu napasnya dengan oksigen selama perawatan.
Ia menjelaskan, ketika pasien Covid-19 menggunakan dukungan oksigen membuat saluran napasnya lembab dan mengandung air. Sehingga ada kemungkinan risiko lebih tinggi mendapatkan infeksi jamur itu.
"Hal ini disebabkan oleh jamur bernama mucor, yang ditemukan pada permukaan basah. Sebagian besar terjadi pada orang yang menderita diabetes. Sangat jarang pada mereka yang tidak diabetes," jelasnya.
Oleh karenanya, ketika seorang pasien mendapatkan bantuan oksigen untuk bernapas harus dipastikan bahwa air tidak bocor dari humidifier untuk mencegah pertumbuhan jamur). Selain itu, penggunaan yang bijak untuk steroid dan obat-obatan seperti Tocilizumab untuk mengobati pasien Covid-19 juga harus diperhatikan.