Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Freepik/benzoix
Freepik/benzoix

Gizi mikro atau mikronutrien adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah sedikit, namun mempunyai peran yang sangat penting untuk jangka panjang. Gizi ini terdiri dari zat besi, yodium, asam folat, vitamin dan mineral.

Jika dalam tubuh seseorang kekurangan zat gizi mikro, maka salah satu dampak buruk yang terjadi adalah hidden hunger.

Istilah hidden hunger sendiri merupakan masalah kelaparan yang tersembunyi. Jika kelaparan biasa umumnya ditandai dengan bentuk tubuh yang kurus atau tulang iga yang menonjol, namun hidden hunger tidak menunjukkan tanda-tanda yang bisa dilihat secara jelas oleh penglihatan.

Salah satu penyanyi Indonesia sekaligus ibu dari dua anak, Tantri Syalindri Ichlasari atau yang dikenal dengan Tantri 'Kotak' turut prihatin dan sedih perihal hidden hunger tersebut. Ia mengimbau kepada para ibu untuk melek informasi dan mencermati tumbuh kembang anak agar terhindar dari masalah hidden hunger.

"Kita harus benar-benar melek informasi banget deh. Melek edukasi tentang apapun. Sekarang informasi bisa didapat dari manapun, jadi buat para ibu-ibu semua harus mencermati tumbuh kembang anak biar terhindari dari masalah hidden hunger,"  ucap tantri dalam virtual press conference Lezatnya Royco baru dengan Garam Beriodium untuk #BantuTumbuhSesuai, pada hari Senin (25/1/2021).

Berikut Popmama.com telah merangkum bagaimana cara Tantri dalam memenuhi gizi seimbang untuk anak-anaknya agar terhindar dari hidden hunger.

1. Orangtua harus memahami terlebih dulu pentingnya gizi seimbang bagi tubuh

Freepik

Sebelum memberikan menu makanan yang bergizi seimbang, Mama dan Papa harus mengetahui dan memahami betul pentingnya memberikan gizi yang seimbang kepada anak, sehingga nantinya dapat diaplikasikan dalam pola makan keluarga setiap hari.

Dengan begitu, anggota keluarga termasuk anak-anak selalu memperoleh asupan gizi yang cukup, seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral, dan serat.

Saat ini, berbagai informasi dapat dengan mudah dicari melalui jurnal atau artikel yang berasal dari sumber yang jelas dan terpercaya mengenai pentingnya gizi seimbang.

Setelah diperkaya dengan informasi, selanjutnya orangtua dapat mengimplementasikan pada kehidupan sehari-hari dan mudah untuk menentukan makanan bergizi seimbang apa lagi yang harus diberikan kepada keluarga.

2. Memvariasikan bahan makanan setiap harinya

Freepik/user6694312

Zat gizi mikro, seperti  zat besi, yodium, asam folat, vitamin dan mineral merupakan salah satu zat yang sangat diperlukan oleh tubuh, namun kerap kali orang menyepelekan zat ini.

Padahal, zat gizi mikro berperan penting dalam metabolisme tubuh agar fungsi dari masing-masing organ tubuh berjalan dengan baik.

Untuk itu, Mama perlu memvariasikan berbagai macam bahan makanan setiap harinya dengan menggabungkan macam-macam zat gizi makro dan mikro pada menu makanan. Menu tersebut bisa disesuaikan dengan komposisi "Isi Piringku" sesuai anjuran Kemenkes.

Komposisi ini terdiri dari 1/3 karbohidrat, seperti kentang, nasi, ubi, dan sebagainya. Lalu 1/3 macam-macam sayur yang mengandung mikronutrien (kalau bisa lima warna).

Serta 1/3 lauk yang berasal dari protein nabati maupun hewani, seperti ikan, ayam, udang, tempe, tahu, telur, dan olahan susu seperti keju.

3. Melibatkan anak dalam memilih bahan makanan

Shutterstock/PLotulitStocker

Saat menyiapkan makanan untuk keluarga terutama untuk anak-anak, sebisa mungkin Mama melibatkan anak dalam memilih resep makanan setiap harinya. Dengan begitu, anak akan lebih semangat dan lahap menyantap makanan tersebut.

"Kebetulan anakku memang kritis banget. Jadi, sebisa mungkin aku melibatkan dia untuk hal-hal sekecil, kayak memilihkan resep. Karena ini membuat dia jadi nunggu banget hari ini bakal makan apa nih," kata Tantri dalam virtual press conference Lezatnya Royco baru dengan Garam Beriodium untuk #BantuTumbuhSesuai, pada hari Senin (25/1/2021).

4. Kreatif dalam mengolah bahan makanan

www.seriouseats.com

Tak bisa dipungkiri bahwa anak-anak akan berada pada titik bosan dengan menu sayuran setiap harinya. Mungkin termasuk juga Mama dan Papa  yang bosan menyantap sayur-sayuran.

Oleh karena itu, di sinilah peran Mama yang mana harus pintar dan kreatif dalam mengolah sayuran sedemikian rupa. Dengan begitu, anak tetap bisa mengonsumsi sayur agar nutrisinya tetap terpenuhi.

Misalnya saja mengolah brokoli dan wortel untuk dibuat menjadi nugget yang sehat dan bergizi.

Bisa juga dengan mengolah bayam menjadi omlete bayam, supaya anak tidak bosan jika hanya disayur bening saja.

Masih banyak ide kreatif dalam mengolah makanan lainnya yang bisa Mama temukan di buku resep maupun internet.

5. Memenuhi zat gizi mikro salah satunya dengan yodium

Freepik/Racool_studio

Yodium sendiri adalah bagian dari mikro nutrien yang merupakan mineral yang sangat penting bagi tubuh, karena yodium akan membantu pembentukan hormon tiroid.

Hormon ini berfugsi dalam proses metabolisme, yaitu proses  pengubahan makanan menjadi energi.

Dengan demikian, jika seseorang kekurangan yodium maka akan mengganggu proses tersebut. Pembengkakan pada leher atau yang disebut gondok, merupakan salah satu gejala kekurangan yodium yang utama.

Yodium sangat berperan penting bagi anak bahkan saat masih di dalam kandungan. Pasalnya, kekurangan yodium saat Mama hamil bisa menyebabkan tingkat intelegensi atau kecerdasan anak lebih rendah nantinya.

Selain itu, yodium juga berfungsi untuk pertumbuhan otak anak. Jika Menyepelekan hal ini, maka akan berdampak jangka panjang bagi tumbuh kembang si Anak.

Kebutuhan yodium yang diperlukan seseorang tentunya berbeda-beda tergantung golongan usia. Berikut jumlah yodium yang diperlukan berdasarkan usia seseorang:

  • 0-1 tahun: 90-120 mikrogram/hari
  • 1-11 tahun: 120 mikrogram/hari
  • Remaja dan dewasa: 150 mikrogram/hari
  • Ibu hamil: 220 mikrogram/hari
  • Ibu menyusui: 250 mikrogram/hari

Itulah tadi cara yang bisa Mama lakukan dalam memenuhi gizi seimbang untuk keluarga, terutama anak-anak agar terhindar dari masalah hidden hunger. Semoga artikel ini bermanfaat untuk Mama.

Editorial Team