Berbeda dengan jenis kanker lainnya, saat ini masih banyak orang yang belum familiar dengan kanker kepala dan leher. Tumor ganas ini berkembang di dalam atau sekitar tenggorokan, laring (kotak suara), serta hidung, amandel, sinus dan mulut.
Kanker kepala dan leher akan bermula pada sinus paranasal, rongga hidung dan mulut. Selain itu, juga pada kelenjar ludah, pangkal tenggorokan, serta rongga di belakang hidung dan mulut yang menghubungkan keduanya ke kerongkongan.
Dokter Spesialis Penyakit Dalam dengan sub-spesialis dalam Hematologi, dr. Andhika Rachman SpPD KHOM memberikan peringatan kepada seluruh masyarakat untuk tetap mewaspadai adanya kanker kepala dan leher sejak dini.
Hal ini lantaran banyak pasien yang telat menyadari dan sudah dalam kondisi yang sangat berisiko. Sebagaimana disebutkan dr. Andhika, "Misal keluhan penurunan berat badan drastis tidak disadari, kurang nafsu makan hingga ada mimisan, itu salah satu gejala."
Dalam kondisi tertentu, dr. Andhika memaparkan bahwa ketika lokasi sel kanker jauh dan tidak mungkin dilakukan operasi pengangkatan, maka dapat dilakukan dengan imunoterapi atau pengobatan melawan kanker dengan memanfaatkan sistem kekebalan tubuh seseorang untuk membunuh sel kanker dengan efek samping yang lebih minim.
Untuk mengetahui informasi selengkapnya terkait pengobatan imunoterapi untuk pengobatan kanker kepala dan leher, berikut Popmama.com telah merangkum informasinya.
