Jangan Salah, Ini Cara Baca Hasil Test PCR dan Rapid Test

Sebelum membaca hasil test, Mama perlu mengetahui proses pemeriksaan dari PCR. Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengambil cairan dari hidung atau tenggorokan.

Cairan yang sudah diambil akan diberi beberapa larutan kimia untuk mengekstrak RNA. Setelah itu, RNA akan ditranskripsikan secara terbalik menjadi DNA dengan menggunakan enzim tertentu.

Jika di dalam cairan terdapat virus, maka akan menempel pada DNA. Ketika cairan tersebut dimasukkan ke dalam mesin RT-PCR, hasil akan keluar.

Setelah Salinan baru dari DNA sudah keluar akan melepaskan pewarna flueoresen. Jumlah flueoresen yang melebihi batas menunjukkan bahwa terdapat virus Covid-19.

Pemeriksaan rapid test dilakukan dengan mengambil darah di tangan. Hasil darah yang diambil akan digunakan untuk mendeteksi antibodi IgG dan IgM terhadap Covid-19. Pemeriksaan ini terdapat 3 indikator yang berbeda, yaitu C (contrl), IgG, dan IgM.

Indikator IgG merupakan antibodi yang sudah terbentuk setelah terpapar virus Covid-19, sedangkan IgM mulai terbentuk setelah terpapar virus.

Pada rapid test akan terdapat keterangan IgM (Immunoglobulin M) dan IgG (Immunoglobulin G) yang merupakan symbol antibodi.

Hasil reaktif pada rapid test belum tentu terjangkit positif Covid-19, untuk memastikannya harus mengikuti test PCR. Hasil negatif pada rapid test juga belum tentu terbebas dari Covid-19 karena virus baru bekerja setelah beberapa hari tertular. Untuk memastikannya dihimbau untuk mengulang rapid kembali setela 10-14 hari.

Sementara untuk hasil test PCR yang menunjukkan negatif, maka menandakan bahwa sama sekali tidak terjangkit virus corona.

Sedangkan hasil test menunjukkan positif, berarti terpapar Covid-19 yang harus melakukan isolasi mandiri.

Walaupun test PCR tergolong mahal, hasil yang didapatkan akan lebih akurat dibanding rapid test antibodi dan antigen.

Itulah informasi terkait hasil test PCR dan rapid test yang perlu Mama ketahui. Jangan sampai salah mengartikan lagi ya, Ma.