Kualitas Udara di Jakarta Termasuk Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif

Indeks kualitas udara di Jakarta siang ini di angka 127, termasuk tidak sehat bagi kelompok sensitif

7 Juni 2023

Kualitas Udara Jakarta Termasuk Tidak Sehat bagi Kelompok Sensitif
Pixabay/febriamar

Belum lama ini, publik dikejutkan dengan kualitas udara di Jakarta yang disebut menjadi terburuk ketiga di dunia pada Selasa (6/6/2023) pagi pukul 09.40 WIB. Jakarta menduduki posisi ketiga setelah Johannesburg dan Doha.

Pada hari itu, indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 152 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 57 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

Siang ini, Rabu (7/6/2023) pukul 12.00 WIB, data yang ada pada laman IQAir menunjukkan indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 127 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasinya pada 45.9 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

Dari angka tersebut, terlihat ada perbedaan yang tampak jelas mengenai kondisi kualitas udara pada hari ini dan kemarin di wilayah DKI Jakarta. Meski begitu, ada beberapa hal yang perlu kamu ketahui tentang kondisi ini.

Jika kamu ingin mengetahui informasi soal kualitas udara di Jakarta, kali ini Popmama.com sudah merangkum informasinya secara detail.

Yuk, disimak!

1. Kualitas udara di Jakarta siang ini termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif

1. Kualitas udara Jakarta siang ini termasuk dalam kategori tidak sehat bagi kelompok sensitif
Pexels/Fitri Lailaturrahmi

Walau data kualitas udara siang ini terlihat tidak seburuk kemarin, tetap saja kualitas udara di Jakarta masuk dalam kategori tidak sehat bagi mereka yang merupakan kelompok sensitif.

Seperti yang diketahui, standar kualitas udara ideal dari WHO yakni memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 9.2 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip dari laman IQAir.

Editors' Pick

2. Jangan lupa kenakan masker hari ini saat beraktivitas

2. Jangan lupa kenakan masker hari ini saat beraktivitas
Pexels/Anna Shvets

Terkait dengan polusi udara yang terjadi di Jakarta, IQAir pun menyarankan kepada publik untuk memakai masker hari ini saat beraktivitas di luar ruangan. Hal itu wajib dilakukan terutama bagi para kelompok sensitif.

Sementara itu, nyalakan pula alat penyaring udara untuk menjernihkan udara yang berada di dalam ruangan. Sebagai tindak lanjut untuk melindungi diri dari polusi udara di Jakarta, IQAir menyarankan publik menutup jendela untuk menghindari udara luar yang kotor.

Terakhir, IQAir juga menyarankan publik untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan hari ini.

3. Transportasi sumbang polusi terbesar di daerah Jakarta

3. Transportasi sumbang polusi terbesar daerah Jakarta
Pexels/Alifia Harina

Dikutip dari laman IDN Times, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, menjelaskan bahwa berdasarkan kajian Dinas Lingkungan Hidup dan Vital Strategies, penyumbang terbesar penghasil polutan PM2.5 adalah dari sektor transportasi.

"Untuk itu, ada tiga kebijakan penting untuk mengefektifkan strategi uji emisi dalam memperbaiki kualitas udara Jakarta," katanya melalui keterangan tertulis.

"Yaitu sosialisasi penaatan hukum sebelum diterapkannya sanksi tilang oleh Kepolisian, pengenaan koefisien denda Pajak Kendaraan Bermotor (PKB), dan penerapan disinsentif parkir secara meluas di lokasi parkir yang dikelola Pemprov DKI Jakarta maupun yang dikelola swasta," sambungnya.

4. Untuk menurunkan tingkat polutan dibutuhkan tindakan agresif

4. menurunkan tingkat polutan dibutuhkan tindakan agresif
Pexels/Tom Fisk

Country Coordinator Vital Strategies, Chintya Imelda Maidir, menjelaskan berdasarkan kajian yang dilakukan lembaganya dan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta, intervensi kolektif baru hanya mengembalikan konsentrasi PM2.5 di tahun 2030 ke level semula pada tahun 2019.

Dengan demikian, perlu tindakan lebih agresif untuk menurunkan tingkat rata-rata tahunan PM2.5 di bawah standar kualitas udara ambien nasional (NAAQS) sebesar 15 µg/m³ (mikrogram per meter kubik).

"Persoalan udara merupakan persoalan emisi lintas batas. Harmonisasi dalam pelaksanaan ketiga kebijakan tersebut dalam lingkup Jabodetabek menjadi utama," terang Imelda.

5. Hati-hati, kualitas udara buruk bisa berdampak pada kesehatan masyarakat

5. Hati-hati, kualitas udara buruk bisa berdampak kesehatan masyarakat
Pexels/Arina Krasnikova

Kualitas udara yang kurang baik di Jakarta tentu harus diwaspadai. Pasalnya, kualitas udara buruk bisa berdampak pada kesehatan masyarakat.

Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, mecatat bahwa polusi udara membunuh sekitar tujuh juta orang di seluruh dunia setiap tahunnya. Sayangnya, sekitar 9 dari 10 orang di dunia menghirup udara yang buruk.

Dari kualitas udara yang buruk, ada beberapa penyakit yang bahkan membayangi masyarakat, seperti infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), Pneumonia, Bronchopneumonia, penyakit kardiovaskular, hingga kanker.

Jadi, itulah rangkuman informasi seputar kualitas udara di Jakarta pada siang hari ini. Melalui informasi di atas, publik jadi mengetahui tentang kualitas udara yang saat ini terjadi di daerah Jakarta.

Di tengah kondisi udara Jakarta yang kurang baik seperti sekarang ini, kamu tentunya wajib menjaga kesehatan diri dan anggota keluarga agar tidak mudah sakit.

Baca juga:

The Latest