Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
5 Kandidat Pengganti Paus Fransiskus 1.png
Instagram.com/franciscus

Intinya sih...

  • Angelo Scola, kandidat berusia 82 tahun dengan pandangan tradisional

  • Peter Erdo, kandidat konservatif berusia 72 tahun dengan kesinambungan teologis yang ketat

  • Peter Turkson, kandidat berusia 76 tahun dengan kepedulian terhadap keadilan sosial dan lingkungan hidup

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Kepergian Paus Fransiskus pada Senin, 21 April 2025, bukan hanya mengakhiri masa kepemimpinannya, tetapi juga membuka lembaran baru bagi Gereja Katolik yang memiliki 1,37 miliar umat di seluruh dunia.

Sebagai paus pertama dari Amerika Latin, Fransiskus dikenal dengan pendekatan progresif terhadap isu-isu sosial, lingkungan, dan inklusivitas.

Dengan kepergiannya, perhatian kini tertuju pada siapa yang akan menggantikan posisinya dan bagaimana arah kepemimpinan Gereja di masa mendatang.

Para kardinal di Vatikan akan segera berkumpul untuk melaksanakan konklaf dan pemilihan paus baru akan dilakukan. Sejumlah nama sudah muncul sebagai kandidat potensial, yang masing-masing memiliki karakteristik dan latar belakang berbeda.

Penasaran dengan kelanjutannya? Yuk simak Popmama.com merangkum 5 kandidat pengganti Paus Fransiskus dari lima negara secara lebih detail.

1. Angelo Scola

Dok. Wikipedia

Kardinal Angelo Scola, meskipun berusia 82 tahun, tetap merupakan kandidat yang diperhitungkan di konklaf kali ini.

Sebagai mantan Uskup Agung Milan dan salah satu kandidat terkuat dalam konklaf sebelumnya pada tahun 2013, Scola dikenal dengan pandangan tradisional yang mungkin menjadi harapan terakhir bagi kelompok konservatif di dalam Gereja.

Usia Scola menjadi faktor yang perlu dipertimbangkan, namun pengalaman dan pemahamannya yang mendalam tentang isu-isu teologis bisa memberi keuntungan pada situasi tertentu. Ia kemungkinan akan melanjutkan kesinambungan dalam ajaran Gereja dengan pendekatan yang telah terbukti efektif di masa lalu.

2. Peter Erdo

Dok. Wikipedia

Kardinal Peter Erdo, berusia 72 tahun, merupakan kandidat konservatif yang terkenal di kalangan pemilih yang mendambakan pendekatan lebih tradisional dalam kepemimpinan Gereja.

Sebagai pakar hukum kanon dan mantan pemimpin Dewan Konferensi Uskup Eropa, Erdo menawarkan kesinambungan teologis yang ketat bagi mereka yang merindukan gaya kepemimpinan klasik seperti yang ditunjukkan oleh Paus Yohanes Paulus II atau Benediktus XVI.

Pandangan dan kepemimpinannya yang lebih ortodoks, menjadikannya pilihan menarik bagi para kardinal yang ingin menjaga dana tradisi dalam menghadapi arus perubahan. Namun, kepemimpinannya mungkin kurang menarik bagi mereka yang mencari pembaruan yang lebih progresif.

3. Peter Turkson

Instagram.com/cardinalpeterturkson

Kardinal Peter Turkson berusia 76 tahun, dikenal karena kepeduliannya yang mendalam terhadap keadilan sosial dan isu-isu lingkungan hidup. Sebagai mantan kepala Dikastri untuk Pengembangan Manusia Seutuhnya, Turkson vokal dalam membahas tantangan seperti perubahan iklim, kemiskinan, dan keadilan ekonomi.

Jika terpilih, ia akan menjadi paus pertama dari Afrika dalam lebih dari 1.500 tahun, sejak Paus Gelasius pada abad ke-5. Kepemimpinan Turkson diharapkan dapat memperkuat posisi Gereja dalam menangani isu-isu global secara lebih responsif.

Dengan latar belakangnya yang kaya dalam advokasi sosial, ia berpotensi mengedepankan nilai-nilai humanisme yang sejalan dengan masa depan Gereja.

4. Pietro Parolin

Dok. Wikipedia

Kardinal Pietro Parolin, umur 70 tahun, menjabat sebagai Sekretaris Negara Vatikan dan memiliki pengalaman luas dalam diplomasi internasional. Pietro Parolin dianggap sebagai sosok moderat yang mampu menjembatani kebutuhan akan reformasi dengan stabilitas yang diinginkan oleh banyak pihak di dalam Gereja.

Pengalamannya dalam menangani isu-isu sensitif, termasuk hubungan dengan China dan Timur Tengah, memberi nilai politik yang tinggi bagi kepemimpinan Gereja. Sebagai seorang diplomat ulung, Parolin dipandang dapat menjaga keseimbangan dalam menghadapi tantangan global. Hal ini membuatnya menjadi salah satu kandidat yang diperhitungkan dalam konklaf mendatang.

5. Luis Antonio Tagle

Instagram.com/cardluistagle

Kardinal Luis Antonio Tagle, berusia 67 tahun, adalah salah satu favorit utama untuk menggantikan Paus Fransiskus. Dikenal sebagai sosok progresif yang sangat dekat dengan mantan paus, Tagle pernah memimpin Kongregasi untuk Evangelisasi Bangsa-Bangsa dan memiliki semangat untuk inklusivitas dalam pelayanannya.

Luis Antonio Tagle juga memegang pengaruh kuat di kalangan kardinal yang ditunjuk oleh Fransiskus, yang menjadi pertanda baik bagi peluangnya. Dari segi latar belakang, asal-usul Tagle yang berasal dari Asia menjadikannya kandidat yang menarik, mengingat pertumbuhan umat Katolik yang pesat di kawasan tersebut.

Nah, itulah penjelasan terkait beberapa 5 kandidat pengganti Paus Fransiskus dari lima negara yang nantinya akan menjadi pemimpin Gereja Katolik seluruh dunia.

Editorial Team