Cindy Gulla, Milenial yang Peduli pada Dongeng

Remaja yang suka anak-anak ini, sangat menginspirasi lho

21 Maret 2018

Cindy Gulla, Milenial Peduli Dongeng
Popmama.com/Bimo Bintoro

Di zaman milenial, di era serba sibuk, pernahkah Mama atau Papa menyempatkan diri untuk membacakan dongeng untuk Si Kecil?

Jangankan membacakan dongeng, sempatkah Mama dan Papa membelikan buku dongeng untuk mereka baca sendiri?

Pasti ada sebagian di antara Mama dan Papa yang melakukannya, tapi banyak juga orangtua yang mengganggap dongeng sebagai sesuatu yang tidak penting.

Padahal, dengan dongeng, orangtua dapat menanamkan nilai-nilai positif pada anak, sekaligus secara otomatis akan mendekatkan ikatan antara anak dan orangtua.

Cindy Gulla atau akrab disapa Cigul adalah salah satu remaja yang peduli pada keberadaan dongeng. Milenial kelahiran Jakarta, 29 Mei 1997 ini dikenal sejak menjadi anggota generasi pertama idol grup JKT48.

Namun sayang, pada 2014 silam, Cigul dikeluarkan dari JKT48 karena melakukan tindakan yang tidak sesuai sebagai member JKT48.

Tidak berhenti berkarya, Cigul tetap aktif di dunia hiburan melalui perannya dalam beberapa sinetron di televisi Indonesia.

Cigul juga sempat menjadi pembawa acara program televisi khusus anak di mana dia bernyanyi, membuat prakarya dan mendongeng.

1. Tertarik dengan dongeng sejak kecil

1. Tertarik dongeng sejak kecil
Popmama.com/Bimo Bintoro

Ketertarikan Cigul pada dongeng dimulai sejak dia masih kecil, tetapi bukan karena Cigul dibacakan dongeng oleh Mama atau Papanya.

“Jadi awal aku suka sebenernya bukan karena dibacain, tapi justru pas aku udah mulai sekolah,” jelas Cigul.

Dimulai sejak peralihan SD menuju ke SMP, ketika Cigul sering mengikuti kompetisi story telling berbahasa Inggris. Dari sanalah, Cigul menjadi sangat suka dongeng.

"Semenjak itu aku jadi suka, karena kaya, e... ini sesuatu, something yang seru banget, ketika aku menceritakan orang lain, tapi aku dalam satu diri, itu bisa berbagai karakter," tambahnya.

Menurut Cigul, menyampaikan sebuah cerita itu tidak hanya sekadar berbicara. Apalagi dongeng, dia merasakan tantangan tersendiri, karena dongeng disampaikan untuk anak-anak, di mana ketika mereka bosan, mereka bisa pergi atau langsung mengungkapkan perasaannya secara spontan.

 

Editors' Pick

2. Lebih pilih cerita rakyat

2. Lebih pilih cerita rakyat
instagram.com/ayodongeng_ind
Cerita rakyat Jambi yang berjudul 'Ibu Kandung Kucing' dibawakan oleh Cindy Gulla

"Aku jujur suka cerita rakyat sih"

Sewaktu Cigul mengikuti kompetisi story telling dulu, dia diwajibkan oleh sekolahnya untuk membawakan cerita daerah, cerita Indonesia.

Cerita rakyat Timun Mas adalah judul cerita yang sering dia bawakan, sedangkan saingan dari sekolah lain lebih memilih cerita luar, misalnya cerita Romeo dan Juliet.

Menurut pribadi Cigul, cerita rakyat Indonesia sebenarnya lebih memiliki karakter dan unik. Satu lagi, cerita rakyat Indonesia banyak banget judulnya, jadi gak akan kehabisan ide.

Wah, bener juga nih, Ma. Indonesia terdiri dari 34 provinsi dan setiap provinsi tidak hanya memiliki satu atau dua cerita.

Jadi, Mama dan Papa setiap hari bisa memberikan dongeng-dongeng yang baru, sekaligus mengenalkan Indonesia mulai dari Sabang hingga Merauke.

Si Kecil secara tidak langsung bisa diajak berkeliling nusantara lho, Ma.

Dongeng dengan hand puppet atau dengan tiruan berbagai suara

Dongeng hand puppet atau tiruan berbagai suara
Popmama.com/Bimo Bintoro

"Aku bisa dua-duanya juga sih"

Karena sewaktu Cigul berkompetisi dulu, akan ada poin plus tersendiri jika menggunakan properti dibanding hanya baca atau menghapal.

Menurut Cigul, mendongeng untuk anak-anak akan lebih asyik jika menggunakan sebuah media atau alat peraga.

Namun jika tidak ada alat peraga, tiruan berbagai suara atau dari gerak-gerik saja juga bisa diterapkan. Tergantung situasi atau tergantung siapa yang akan mendengarkan dongengnya.

Nah, Mama atau Papa bisa menggunakan hand puppet ketika bercerita, agar Si Kecil lebih bersemangat dalam mendengarkan dongeng-dongeng yang nantinya akan dibawakan. Apalagi dengan tambahan karakter suara yang berbeda-beda pada tiap tokohnya.

Si Kecil pasti akan lebih mudah menangkap maksud atau nilai-nilai positif yang terkandung dalam dongeng yang kita bawakan lho, Ma.

4. Harapan cigul pada dongeng

4. Harapan cigul dongeng
Popmama.com/Bimo Bintoro

Cigul sangat berharap agar dongeng tetap terus dilestarikan, tetap terus berjalan. Sehingga dongeng bisa menjadi sebuah tradisi di Indonesia.

Menurutnya, akan sangat menyenangkan jika mendengar orangtua mendongengkan sebuah cerita untuk anaknya.

Seperti yang Albert Einstein katakan, "If you want your children to be intelligent, read them fairy tales. If you want them to be more intelligent, read them more fairy tales."

Jika Mama ingin Si Kecil cerdas, bacakanlah mereka dongeng. Jika Mama ingin Si Kecil lebih cerdas lagi, bacakanlah mereka lebih banyak dongeng.

Dan satu lagi nih, Ma. Goddard Blythe, Direktur Institure for Neuro-Physiological Psychology di Chester mengatakan bahwa dongeng bantu mengajarkan anak-anak pemahaman tentang benar dan salah, bukan melalui pengajaran langsung, tetapi melalui implikasi.

Tuh kan, Ma. Dongeng itu banyak sekali manfaatnya. Anak muda seperti Cindy Gulla saja peduli dengan dongeng dan anak-anak, masa Mama dan Papa kalah sih!

Gak ada salahnya bagi orangtua yang belum terbiasa mendongeng untuk memulainya dari sekarang, karena tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah hal yang lebih baik.

Selamat mendongeng!

The Latest