Penyakit ini bisa dicegah jika kamu memperhatikan kebersihan area intim dan juga tidak menyepelekan luka pada tubuh Mama. Berikut pencegahan yang dapat Mama lakukan:
- Ganti tampon setiap 4 atau 8 jam sekali. Penggunaan tampon dengan daya serap rendah lebih disarankan.
- Cuci tangan setelah mengganti tampon dan pembalut atau menggunakan sarung tangan silikon saat kamu melakukannya.
- Ganti tampon atau pembalut dengan kain atau panty liner saat haid sedang tidak banyak
- Saat mengalami luka bakar atau luka terbuka karena benda tajam, rawatlah dengan baik dan pastikan tidak mengalami infeksi.
- Mencuci tangan sesering mungkin untuk mengurangi bakteri di tangan kamu.
- Bagi kamu yang pernah mengalami TSS, sebaiknya tidak menggunakan tampon dan kondom perempuan sama sekali.
Jika penderita toxic shock syndrome (TTS) sudah parah, harus segera dilarikan ke unit gawat darurat rumah sakit. Pasien akan ditangani secara intensif dan mungkin memerlukan perawatan di ICU.
Infeksi bakteri harus ditangani dengan antibiotik. Namun, sumber infeksi harus ditangani terlebih dahulu. Misalnya, jika infeksi berasal dari luka terbuka, luka ini harus dibersihkan dulu, dan jika berasal dari tampon, tampon harus dikeluarkan.
Selain itu, penderita toxic shock syndrome mungkin juga memerlukan:
- Infus untuk mengatasi dehidrasi.
- Pemberian obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah.
- Suntikan untuk mengurangi peradangan dan meningkatkan daya tahan tubuh.
- Cuci darah (hemodialisis), bila infeksi menyebabkan gagal ginjal.
Itu dia Mama fakta mengenai penyakit Toxic Shock Syndrome, jika Mama mengalami TSS Mama bisa menghubungi dokter untuk ditindak lanjuti ya.