Instagram.com/putriannesaloka
Dikutip dari website Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menyebut jika Cyberbullying (perundungan dunia maya) ialah bullying/perundungan dengan menggunakan teknologi digital. Hal ini dapat terjadi di media sosial, platform chatting, platform bermain game, dan ponsel.
Cyberbullying merupakan perilaku berulang yang ditujukan untuk menakuti, membuat marah, atau mempermalukan mereka yang menjadi sasaran.
Efek paling kuat dari cyberbullying jika terjadi pada anak-anak dan remaja. Namun, ternyata orang dewasa juga bisa mengalaminya, bahkan lebih sering terjadi.
Dikutip dari Times of India, ada beberapa efek dari cyberbullying terhadap orang dewasa, yakni:
- Efek mental dan fisik yang menyebabkan peningkatan stres bersama dan meningkatkan kemarahan pada seseorang. Orang yang mengalami cyberbullying gampang merasa frustrasi. Kadang mereka sampai menderita depresi dan karenanya.
- Merasa sendirian dan terisolasi karena sebagian besar besar korban cyberbullying memiliki rasa takut berbagi informasi dengan orang asing. Sebagian besar waktu mereka pada beberapa orang digunakan untuk menyakiti diri mereka sendiri.
- Tidak tertarik untuk bersosialisasi karena orang-orang yang menderita cyberbullying tidak merasa nyaman. Pasalnya mereka merasa malu karena penghinaan yang dialaminya sehingga memberikan dampak negatif dalam kehidupan sosialnya.
- Efel cyberbullying juga dapat merusak kesehatan korban. Dia mungkin sakit atau mungkin menderita penyakit seperti depresi, sakit kepala dan makan yang tidak teratur sehingga mempengaruhi tubuh mereka.
- Mencoba bunuh diri karena merasa ditertawakan atau dilecehkan oleh orang lain. Hal ini dapat membuat seseorang tidak ingin membicarakan atau mengatasi masalah tersebut. Dalam kasus ekstrim, cyber bullying dapat menyebabkan seseorang mengakhiri nyawanya sendiri.