Khotbah I
الله اكبر....٩
الله اكبر كلما احرموا من الميقات وكلما لب الملبون وزيد في الحسنات، الله اكبر الله اكبر لااله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد. الحمد لله خلق ادم بيده من صلصال كالفخار واحظاه بجواره واسجد له ملايكة المقربين الاطهار احمده سبحانه على نعم الغزار واشكره على مترادف فضله المدرار واشهد ان لا اله الا الله واحده لاشريك له واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله اللهم صل وسلم على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه الذين اذهب الله عنهم الرجس وطهر الله اكبر، الله اكبر لااله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد. (اما بعد) فيا ايها الحاضرون اتقوا الله تعالى واعلموا ان يومكم هذا يوم فضيل وعيد شريف جليل. قال الله تعالى في القران العظيم اعوذ بالله من الشيطان الرجيم بسم الله الرحمن الرحيم يا ايها الذين امنوا اتقوا الله حق تقاته ولا تموتن الا وانتم مسلمون
Hadirin jemaah shalat Iduladha
Di hari yang baik ini marilah kita tingkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah dengan sebenar-benarnya. Terlebih pada hari raya Idul Adha ini, di mana bukti-bukti ketakwaan itu ditunjukkan salah satunya dengan penyembelihan binatang kurban. Sungguh itu adalah amalan yang sangat dicintai oleh Allah subhanahu wata'ala.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda:
ما عمل ابن ادم يوم النحر عملا احب الى الله من ارافة دم وانه لياتي يوم القيامة بقرونها واظفارها واشعارها
"Seseorang tidak beramal pada hari raya Idul Adha dengan amal yang lebih dicintai oleh Allah daripada mengalirkan darah hewan kurban. Sesungguhnya pada hari kiamat ia akan membawa tanduk, kuku, dan bulu hewan yang ia sembelih." (HR Ibnu Majah).
Setiap tahun pada bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, momen istimewa yang identik dengan ibadah haji dan kurban. Ibadah haji dan kurban bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk membangun kepribadian muslim yang mulia.
Khotbah kali ini akan mengupas tentang Kepribadian Haji dan Mudlahi, mereka yang telah melaksanakan ibadah haji dan kurban. Mengapa memahami kepribadian ini penting?
Banyak orang beragama, namun terkadang menjalankan ibadah tanpa memahami hikmah di baliknya. Ibadah haji dan kurban, seperti perintah dan larangan dalam Islam lainnya, memiliki nilai positif dan tujuan mulia bagi manusia.
Setiap tahun pada bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, momen istimewa yang identik dengan ibadah haji dan kurban. Ibadah haji dan kurban bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk membangun kepribadian muslim yang mulia.
Khutbah kali ini akan mengupas tentang Kepribadian Haji dan Mudlahi, mereka yang telah melaksanakan ibadah haji dan kurban. Mengapa memahami kepribadian ini penting?
Banyak orang beragama, namun terkadang menjalankan ibadah tanpa memahami hikmah di baliknya. Ibadah haji dan kurban, seperti perintah dan larangan dalam Islam lainnya, memiliki nilai positif dan tujuan mulia bagi manusia.
Setiap tahun pada bulan Dzulhijjah, umat Islam di seluruh dunia merayakan Idul Adha, momen istimewa yang identik dengan ibadah haji dan kurban. Ibadah haji dan kurban bukan hanya ritual keagamaan, tetapi juga sarana untuk membangun kepribadian muslim yang mulia.
Khotbah kali ini akan mengupas tentang Kepribadian Haji dan Mudlahi, mereka yang telah melaksanakan ibadah haji dan kurban. Mengapa memahami kepribadian ini penting?
Banyak orang beragama, namun terkadang menjalankan ibadah tanpa memahami hikmah di baliknya. Ibadah haji dan kurban, seperti perintah dan larangan dalam Islam lainnya, memiliki nilai positif dan tujuan mulia bagi manusia.
Hadirin jemaah shalat Iduladha
Setidaknya ada empat kepribadian bagi seseorang yang menjalankan ibadah haji dan kurban.
Pertama, kepribadian tauhidi. Ibadah haji dan kurban sama-sama memenuhi panggilan Allah subhanahu wata'ala. Ibadah yang penuh kepatuhan dan ketundukan terhadap Sang Khalik. Hal ini tercermin dalam lafal talbiyah yang lazim dikumandangkan pelaksana ibadah haji:
لبيك اللهم لبيك، لا شريك لك لبيك، ان الحمد والنعمة لك والملك لا شريك لك
Artinya, "Aku datang memenuhi panggilan-Mu ya Allah. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu. Aku datang memenuhi panggilan-Mu. Sungguh, segala puji, nikmat, dan segala kekuasaan adalah milik-Mu. Tiada sekutu bagi-Mu."
Kedua, kepribadian kujahid atau pejuang.Ibadah haji dan kurban bukan hanya ritual biasa, tetapi juga perjuangan melawan hawa nafsu dan godaan setan. Jemaah haji harus meninggalkan harta benda, keluarga, dan kenyamanan hidup untuk melaksanakan ibadah di tanah suci. Mereka menempuh perjalanan jauh, menghadapi berbagai rintangan, dan mengerjakan berbagai amalan ibadah yang membutuhkan kekuatan fisik dan mental yang kuat.
Di sisi lain, mudlahi juga menunjukkan jiwa pejuang dalam memilih hewan kurban terbaik, menyembelihnya, dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan. Hal ini membutuhkan pengorbanan harta benda dan kesabaran dalam menghadapi berbagai situasi.
Meskipun tidak diwajibkan bagi semua orang, haji dan mudlahi menunjukkan rasa syukur yang luar biasa atas nikmat dan karunia Allah SWT. Mereka mampu melihat dan merasakan kebesaran Allah dalam setiap aspek kehidupan. Rasa syukur ini memotivasi mereka untuk melaksanakan ibadah haji dan kurban dengan penuh keikhlasan dan ketulusan. Kepribadian mujahid dan syakirin ini menjadi contoh teladan bagi umat Islam untuk senantiasa berjuang melawan hawa nafsu, bersyukur atas nikmat Allah, dan meningkatkan kualitas ibadah.
Keempat, kepribadian Ijtima'i atau sosial. Ibadah haji dan kurban bukan hanya ibadah personal, tetapi juga momen untuk mempererat tali persaudaraan dan solidaritas antar umat Islam. Jemaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di tanah suci Mekah, bersatu dalam keimanan, dan saling membantu dalam melaksanakan ibadah.mDalam ibadah haji, terlihat jelas bagaimana perbedaan bangsa, etnis, ras, bahasa, status sosial, dan ekonomi melebur menjadi satu. Semuanya bersatu padu, saling mengenal, mengasihi, dan menyayangi.
انما المومنون اخوة فاصلحوا بين اخويكم واتقوا الله لعلكم ترحمون
Artinya: Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat" (Al-Hujarat [49]: 10).
وتعاونوا على البر والتقوى ولا تعاونوا على الاثم والعدوان واتقوا الله ان الله شديد العقاب
Artinya: Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya" (QS Al-Maidah[5]: 2).
Semoga Allah SWT membimbing kita untuk selalu menjadi umat yang bersatu, saling peduli, dan selalu berikhtiar untuk mencapai kebahagiaan di dunia dan akhirat. Amin.
الله اكبر الله اكبر لااله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد
Khotbah II
الله اكبر x ٧ الله اكبر الله اكبر لااله الا الله والله اكبر الله اكبر ولله الحمد. الحمد لله على احسانه والشكر له على توفيقه وامتنانه. واشهد ان لا اله الا الله والله وحده لا شريك له واشهد ان سيدنا محمدا عبده ورسوله الداعى الى رضوانه. اللهم صل على سيدنا محمد وعلى اله واصحابه وسلم تسليما كثيرا اما بعد فيا ايها الناس اتقوا الله فيما امر وانتهوا عما نهى واعلموا ان الله امركم بامر بدا فيه بنفسه وثـنى بملا يكته بقدسه وقال تعالى ان الله وملايكته يصلون على النبى يا ايها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليما. اللهم صل على سيدنا محمد صلى الله عليه وسلم وعلى ال سيدنا محمد وعلى انبيايك ورسلك وملايكة المقربين وارض اللهم عن الخلفاء الراشدين ابى بكر وعمر وعثمان وعلى وعن بقية الصحابة والتابعين وتابعي التابعين لهم باحسان الىيوم الدين وارض عنا معهم برحمتك يا ارحم الراحمين اللهم اغفر للمومنين والمومنات والمسلمين والمسلمات الاحياء منهم والاموات اللهم اعز الاسلام والمسلمين واذل الشرك والمشركين وانصر عبادك الموحدية وانصر من نصر الدين واخذل من خذل المسلمين و دمر اعداء الدين واعل كلماتك الى يوم الدين. اللهم ادفع عنا البلاء والوباء والزلازل والمحن وسوء الفتنة والمحن ما ظهر منها وما بطن عن بلدنا اندونيسيا خاصة وساير البلدان المسلمين عامة يا رب العالمين. ربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النار. ربنا ظلمنا انفسنا واان لم تغفر لنا وترحمنا لنكونن من الخاسرين. عبادالله ! ان الله يامر بالعدل والاحسان وايتاء ذي القربى وينهى عن الفحشاء والمنكر والبغي يعظكم لعلكم تذكرون واذكروا الله العظيم يذكركم واشكروه على نعمه يزدكم ولذكر الله اكبر