Bagi remaja usia belasan tahun, biasanya yang menjadi keresahan adalah urusan sekolah atau ujian. Namun, bagi Maggha Kareneya Kang keresahan yang dirasakannya lebih luas.
Umur 14 tahun ia mulai tertarik dengan keberadaan dan nasib bayi-bayi tanpa orangtua di sekitarnya. Saat itu ia tergugah kala melihat bayi-bayi itu saat merayakan ulan tahun adiknya di sebuah yayasan di Bali. Saat itu, Maggha langsung mengutarakan niat ingin bisa merawat mereka kepada ibunya, Vivi Monata Sandra Tendean.
Awalnya niat Maggha tak dianggap serius. Namun, karena terus diutarakan dengan konsisten, Vivi akhirnya melakuakn riset dan membantu Maggha mengurus izin ke dinas sosial.
Izin untuk yayasan yang diberi nama Metta Mama dan Maggha itu keluar, tapi baru resmi beroperasi Maret 2015. Maggha pun memilih keputusan besar, ia berhenti sekolah umum dan melanjutkan homeschooling agar bisa mengurus yayasan yang menampung bayi-bayi tersebut.
Bagaimana kisah dan Maggha Kareneya? Berikut Popmama.com rangkum cerita selengkapnya.
