Kisah Pamelia, Payudaranya Terus Membesar Akibat Penyakit Langka

Sekitar satu tahun lalu, perempuan asal Australia itu menyadari bahwa payudaranya tumbuh besar dengan pesat setelah bra favoritnya tak muat lagi. Ia juga mulai menderita sakit punggung yang parah ketika ukuran dadanya meningkat, dari 39 inci menjadi 51 inci.

Hanya dalam waktu 8 bulan ukuran cup branya naik 4 ukuran, dari cup J menjadi cup M.

"Awalnya menyenangkan dan menarik melihat seberapa besar payudaraku akan tumbuh. Tetapi baru-baru ini saya menjadi tidak nyaman, dan saya berharap memiliki payudara berukuran normal," kata Pamelia, seperti dilansir dari SWNS.

Perempuan berusia 27 tahun itu akhirnya dirujuk ke dokter bedah pada Maret 2022 dan didiagnosis dengan kondisi yang sangat langka yang disebut gigantomastia.

Gigantomastia adalah kondisi yang sangat langka, yang menyebabkan pertumbuhan jaringan payudara yang cepat dan berlebihan. Ini dapat menyebabkan mastalgia (nyeri payudara), ulserasi atau infeksi, masalah postur, nyeri punggung dan cedera traksi kronis pada saraf interkostal yang mengakibatkan hilangnya sensasi puting, menurut National Center for Advancing Translational Sciences.

Kondisi tersebut dapat disebabkan oleh berbagai faktor termasuk perubahan hormonal, obat-obatan dan penyakit autoimun. Namun, penyebab penderitaan Pamelia saat ini tidak diketahui.

Pamelia juga menderita sindrom ovarium polikistik (PCOS) dan sedang menjalani tes untuk melihat apakah kedua kondisi tersebut saling berhubungan. Tapi belum ada penjelasan untuk kondisinya.

"Sangat tidak nyaman. Payudaraku sangat berat, dan saya bisa sangat kesakitan," katanya.

Selain rasa sakit fisik, payudara besar Pamelia juga menyebabkan masalah kesehatan mental. Model OnlyFans itu mengaku kesulitan menemukan pakaian yang membuatnya merasa nyaman dengan dirinya sendiri.

Belum lagi ia harus menghadapi tatapan dan penilaian orang asing.

"Saya kesulitan menemukan pakaian yang sesuai dengan payudara saya, dan akhirnya saya hanya bisa mengenakan oversized T-shirt. Pilihannya sangat terbatas untuk perempuan berpayudara besar, terutama jika Anda tidak ingin belahan dada Anda terlihat, "kata Pamelia.

"Saya merasa sangat sadar diri saat keluar di depan umum. Jika saya memakai sesuatu yang ketat di bagian dada, saya melihat orang lain memperhatikan saya. Saya merasa terlihat kotor karena memiliki payudara sebesar itu, jadi saya cenderung tinggal di rumah. Kesehatan mental saya terganggu karenanya."

Pamelia telah mencoba menurunkan berat badan, tetapi payudaranya masih terus membesar saat berat badannya turun beberapa kilogram. Langkah selanjutnya adalah menjalani operasi pengecilan payudara.

Ibu satu anak ini bermimpi untuk memiliki bayi lagi. Tetapi dokter menyarankan untuk menunggu sampai setelah melahirkan untuk menjalani prosedur pengecilan tersebut.

Ada kemungkinan payudaranya bisa tumbuh kembali ke ukurannya saat ini setelah operasi pengecilan. Namun, Pamelia sangat membutuhkan kelegaan dan ingin ukuran payudaranya kembali normal.

Pamelia telah mengumpulkan banyak follower di media sosial dan menggunakan platformnya untuk menyebarkan kesadaran tentang penyakit langka yang dialaminya agar tidak disalahpahami.

Tagar #gigantomastia memiliki  lebih dari 21,5 juta view di TikTok, sebagian berkat video viral Pamelia.

Dia mengatakan bahwa reaksi online secara keseluruhan sangat positif, dan banyak perempuang yang berbagi pengalaman mereka tentang operasi pengecilan payudara.

"Tentu saja, Anda mendapatkan komentar kasar yang aneh, tetapi sebagian besar, saya merasa itu membuka mata orang-orang tentang apa itu gigantomastia," katanya.

"Saya ingin orang-orang melakukan penelitian sebelum memberikan pendapat tentang penampilan saya. Tidak nyaman dan tidak mudah untuk memiliki gigantomastia."

Itulah informasi seputar gigantomastia yang dialami Pamelia J. Semoga kondisinya bisa membaik ya, Ma.