Food poisoning atau keracunan makanan tak jarang kita temui dalam kehidupan sehari-hari. Kondisi ini terjadi akibat orang-orang tidak menyadari bahwa makanan tersebut punya risiko makanan beracun atau yang terkontaminasi oleh bakteri, parasit, virus, atau racun berbahaya.
Setelah menelan makanan atau minuman yang terkontaminasi, mungkin diperlukan waktu berjam-jam atau berhari-hari sampai memunculkan gejala seperti diare atau muntah.
Beberapa makanan dapat menyebabkan keracunan makanan, terutama jika tidak disimpan, disiapkan, atau dimasak dengan tidak benar.
Berikut adalah beberapa makanan yang punya kecenderungan food poisoning atau keracunan makanan, antara lain:
Berasal dari hewan paling mungkin terkontaminasi, khususnya daging dan unggas mentah atau setengah matang, telur mentah atau setengah matang, susu yang tidak dipasteurisasi (mentah), dan kerang mentah.
Beras adalah salah satu biji-bijian sereal tertua dan makanan pokok bagi lebih dari setengah populasi dunia. Namun ternyata, nasi adalah makanan berisiko tinggi dalam hal keracunan makanan. Nasi mentah dapat terkontaminasi dengan spora Bacillus cereus, bakteri yang menghasilkan racun yang menyebabkan keracunan makanan.
Spora ini dapat hidup dalam kondisi kering. Misalnya, mereka dapat bertahan hidup dalam bungkusan nasi mentah di dapur Anda. Mereka juga bisa bertahan dari proses memasak
Meskipun telur sangat bergizi dan jadi makanan favorit kebanyakan orang, telur juga bisa menjadi sumber keracunan makanan saat dikonsumsi mentah atau kurang matang. Hal ini karena telur dapat membawa bakteri Salmonella, yang dapat mencemari kulit telur dan bagian dalam telur.
Untuk mengurangi risiko, jangan mengonsumsi telur dengan cangkang yang retak atau kotor. Jika memungkinkan, pilih telur yang dipasteurisasi dalam resep yang membutuhkan telur mentah atau yang dimasak sebentar.
Daging deli termasuk ham, bacon, salami dan hot dog bisa menjadi sumber keracunan makanan. Mereka dapat terkontaminasi dengan bakteri berbahaya termasuk Listeria dan Staphylococcus aureus pada beberapa tahap selama pemrosesan dan pembuatan.
Penting untuk dicatat bahwa semua daging membawa risiko keracunan makanan jika tidak dimasak atau disimpan dengan benar. Hotdog, daging cincang, sosis, dan bacon harus dimasak dengan matang dan harus dikonsumsi segera setelah dimasak.
Blewah adalah buah yang sangat berisiko tinggi karena kulitnya yang kasar dan terjaring, yang memberikan perlindungan bagi Listeria dan bakteri lainnya. Ini membuat sulit untuk menghilangkan bakteri sepenuhnya, bahkan dengan pembersihan.
Berry segar dan beku termasuk raspberry, blackberry, stroberi dan blueberry juga merupakan sumber umum keracunan makanan karena virus dan bakteri berbahaya, terutama virus hepatitis A.
Penyebab utama kontaminasi berry adalah karena tumbuh di air yang terkontaminasi, praktik kebersihan yang buruk dari pemetik berry dan kontaminasi silang dengan buah yang terinfeksi selama pemrosesan.
Semoga dengan adanya tulisan ini, Mama dapat lebih berhati-hati dalam mengolah dan mengonsumsi makanan untuk diri sendiri juga keluarga.
Itulah tadi kronologi Farida Nurhan keracunan makanan yang bisa jadi pengingat untuk selalu menjaga kebersihan makanan agar Mama dan keluarga tetap sehat.