Kronologi Tragedi Pesta Halloween di Itaewon, 151 Orang Tewas

Tragedi pesta Halloween di Itaewon, Korea Selatan bermula ketika banyaknya warga mulai memadati lokasi tersebut menggunakan kostum bertema horor.

Mereka tampak begitu antusias mengingat ini merupakan perayaan Halloween perdana tanpa masker setelah kurang lebih tiga tahun akibat terhalang pandemi.

Hari yang semakin malam justru membuat kerumunan kian membludak. Sekitar pukul 22.20 waktu setempat, jalan yang menanjak dan sempit dipenuhi banyak orang berdesakan. Sejumlah orang yang berada di bagian atas jalan tiba-tiba saja terjatuh, menimpa kerumunan di bawahnya.

Orang-orang setempat sontak panik, sehingga membuat para pengunjung saling injak berusaha menyelamatkan diri. Mengingat kondisi yang sangat penuh, petugas setempat harus bersusah payah menarik beberapa orang keluar dari kerumunan.

Namun sayangnya, puluhan orang sudah terkapar di jalanan dan mengalami henti jantung. Selain petugas, beberapa pengunjung lainnya juga membantu para korban dengan melakukan pertolongan pertama. Mereka melakukan teknik CPR di tengah hiruk pikuk massa.

Pada Minggu (30/10/2022) pukul 10.14 pagi waktu setempat, Stasiun Pemadam Kebakaran Yongsan melaporkan 151 orang tewas dan 82 dirawat di rumah sakit akibat insiden di Itaewon.

Dari 82 yang terluka, 19 dilaporkan dalam kondisi kritis. Selain itu, dari 151 korban tewas yang dikonfirmasi, 19 orang diketahui merupakan orang asing. Dikutip dari Yonhap, korban yang telah diidentifikasi berasal dari Iran, Uzbekistan, China, dan Norwegia.

Lebih dari 142 kendaraan petugas dikerahkan untuk menangangi situasi darurat di Itaewon. Sayangnya, mereka mengalami kesulitan untuk membantu para korban karena jalannya terhalang oleh lonjakan kerumunan.

Di sisi lain, sebuah video beredar memperlihatkan orang-orang di jalanan menari dan bernyanyi. Mereka memblokir akses jalan truk pemadam kebakaran dan mobil ambulans yang berusaha memberikan bantuan kepada korban tragedi Itaewon.

Hingga kini, pihak kepolisian setempat masih menyelidiki penyebab utama dari insiden tersebut. Mereka membantah klaim tentang adanya selebriti yang menyebabkan lonjakan massa hingga hal berkaitan dengan obat-obatan terlarang.

Semoga kejadian seperti ini tidak kembali terulang, ya.