Penelitian tersebut melibatkan pria dengan usia 18 hingga 56 yang berkunjung ke klinik kesuburan di Massachusetts General Hospital di Boston, Amerika Serikat. Para peneliti mengumpulkan air mani dan sampel darah, serta bertanya jenis pakaian dalam yang sering mereka gunakan.
Para peneliti menemukan, semua jenis pakaian dalam yang pria pakai ternyata memiliki jumlah cairan yang sama saat ejakulasi. Namun, mereka yang memakai boxer memiliki 25 persen konsentrasi sperma lebih tinggi.
Hasilnya, jumlah sperma totalnya 17 persen lebih tinggi pada pria yang memakai boxer tersebut
Selain itu, tes darah juga menunjukkkan tidak ada hubungan antara pilihan celana dalam dengan kadar testosteron.
Walaupun begitu Chavarro mengatakan, perlu dicatat bahwa alki-laki di kedua kelompok pakaian memiliki rata-rata sperma yang cukup. Sehingga, sekalipun jumlahnya lebih rendah, sperma yang diproduksi para pemakai briefsama sehatnya.