Malangnya Sultan Rif'at Tak Bisa Bicara Usai Lehernya Terjerat Kabel

Sultan merupakan mahasiswa semester VII Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Brawijaya. Dia sendiri sebenarnya tinggal bersama orangtuanya di kawasan Bintaro. Sebelum kejadian, Sultan diketahui pulang ke rumah pada Desember 2022 lalu.

Peristiwa kecelakaan itu bermula saat Sultan pergi jalan-jalan bersama teman semasa SMA di Jakarta Selatan pada 5 Januari 2023 malam. Kala itu, Sultan bersama teman-temannya pergi mengendarai sepeda motor pada pukul 22.00 WIB.

Dalam perjalanan, Sultan dan teman-temannya melintasi kawasan TB Simatupang, kemudian berbalik ke kiri ke Jalan Pangeran Antasari. Di sana, ada kabel fiber optik menjuntai yang menyebabkan arus lalu lintas jadi tersendat.

Hal itu pun membuat beberapa kendaraan seperti mobil dan motor yang melintasi daerah tersebut memelankan lajunya.

Saat melewati kabel itu, Fatih selaku papa dari Sultan, menerangkan bahwa Sultan yang mengendarai motor berada di belakang mobil SUV. Tiba-tiba mobil itu berhenti karena ada kabel yang melintang di tengah jalan. Sopir kemudian bergerak perlahan untuk lewat.

Ketika melintas secara pelan-pelan, sang sopir diduga tidak merasa bahwa mobilnya tersangkut kabel. Lantaran terbuat dari serat baja, kabel itu tidak putus saat tertarik beberapa meter.

Alih-alih putus, kabel itu justru berbalik ke arah belakang dan mengenai leher Sultan. Kabel itu bahkan disebut berbalik seperti ketapel.

Sultan yang terkena kabel tersebut seketika terpental dari motor dan tidak sadarkan diri. Usai kejadian itu, teman-teman Sultan bersama masyarakat setempat yang ada di lokasi menolong Sultan dengan membawanya ke Rumah Sakit Fatmawati.

Fatih yang mendengar kabar pilu itu langsung pergi ke rumah sakit untuk melihat kondisi Sultan.

Sayangnya, dokter rumah sakit memvonis tulang muda di tenggorokan Sultan terputus dan berantakan hingga lepas dari laring faring jakunnya. Hal itu membuat saluran makan hingga napas milik Sultan jadi putus.

Selama tiga hari dirawat di RS Fatmawati, Sultan dalam keadaan tidak sadarkan diri. Dia pun sudah menjalani tindakan operasi sebanyak beberapa kali akibat kecelakaan tersebut. Sekitar 2 bulan lalu, tepatnya Mei 2023, Sultan pulang namun dalam keadaan memprihatinkan.

Lantaran tulang muda di tenggorokannya putus dan berantakan, Sultan jadi kesulitan untuk berkomunikasi. Ia bahkan tidak bisa lagi berbicara selama hampir tujuh bulan ke belakang akibat peristiwa itu.

Selain itu, Sultan bahkan tak bisa menggunakan hidung dan mulutnya untuk bernapas. Hal itu membuat Sultan kini harus menggunakan alat bantu di tenggorokannya agar bisa tetap bernapas.

Penderitaan yang dialami Sultan bahkan tak berhenti sampai di sana. Selain kesulitan bernapas dan tak bisa berbicara, Sultan tidak bisa makan dan minum dengan menggunakan mulut seperti orang pada umumnya.

Mau tak mau, Sultan terpaksa harus memakai selang khusus untuk mendapatkan asupan. Ia bahkan hanya bisa menerima asupan dalam bentuk cairan, seperti susu dan air putih.

Sultan yang mengalami kesulitan untuk makan dan minum ternyata ikut berdampak pada berat badannya yang menurun secara drastis. Fatih menyebut berat Sultan yang awalnya kurang lebih 69 kilogram kini menjadi 46 kilogram akibat kejadian itu.

Tubuh Sultan yang semakin kurus dikarenakan hanya susu dan air putih saja yang bisa masuk ke dalam tubuhnya. Asupan tersebut bahkan disuntikkan melalui selang agar bisa masuk ke dalam tubuh Sultan.

Selain kesulitan untuk makan dan minum hingga tak bisa bicara, Sultan ternyata juga tidak bisa menelan ludahnya sendiri. Hal tersebut dikarenakan bisa berdampak terhadap paru-parunya.

Lantaran tak bisa menelan ludah sendiri, Sultan bahkan harus memegang gelas yang ada tutupnya untuk menampung ludah yang dikeluarkannya. Hal itu jelas membuat Sultan tidak bisa tidur secara normal.

Sudah 7 bulan Sultan mengalami penderitaannya karena kejadian itu membuat Fatih selaku papa dari Sultan memperjuangkan haknya. Tujuannya untuk mendapatkan pertanggung jawaban dari pihak perusahaan yang memiliki kabel fiber optik yang menjuntai itu.

Fatih mengaku sudah pernah mendatangi kantor perusahaan itu di Jakarta Pusat, pada 5 Juni 2023 lalu. Menurut Fatih, perusahaan mengakui bahwa kabel yang membuat putranya menderita adalah memang milik mereka.

Fatih menerangkan, perusahaan sudah menyatakan akan bertanggung jawab atas kecelakaan tersebut sesuai standar mereka. Namun sayangnya, setelah itu tidak ada tindak lanjut dari perusahaan.

Hal itu jelas membuat Fatih merasa kecewa, terlebih lagi perwakilan perusahaan yang sebelumnya menjadi jembatan komunikasi sudah tidak bisa lagi dihubungi.

Jumlah biaya yang dikeluarkan Fatih untuk proses pengobatan putranya bisa dibilang tidak sedikit. Jumlah tersebut bahkan sudah tidak lagi terhitung saking banyaknya.

Mengenai hal itu, Fatih sudah memiliki rencana menjual rumahnya untuk bisa membiayai pengobatan putranya yang kini tengah menderita karena peristiwa tersebut. Hal itu dilakukan karena Fatih masih memiliki harapan agar putranya bisa sembuh total.

Walau sudah memiliki rencana dan tidak ada pilihan lain, Fatih sampai saat ini masih menunggu perusahaan untuk bertanggung jawab.

Fatih ternyata sudah melakukan konsultasi bersama pengacaranya. Menurut pengacaranya, Fatih sebenarnya bisa saja menempuh jalur hukum melalui jalur perdata dan pidana untuk menuntut perusahaan kabel tersebut.

Akan tetapi, Fatih masih berharap ada tanggung jawab dari pihak perusahaan. Ia berharap pihak perusahaan mau menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan agar prosesnya tidak terlalu panjang.

Kabar soal penderitaan yang dialami oleh Sultan usai lehernya terkena kabel fiber optik ternyata sudah sampai ke telinga kampusnya, Universitas Brawijaya.

Melalui siaran pers resmi, pihak kampus yang menjadi tempat Sultan menempuh kuliah memutuskan untuk bergerak. Dekan FISIP UB, Anang Sujoko, mengungkapkan pihaknya terus aktif berkomunikasi dengan orangtua Sultan untuk membantu proses perkuliahan.

"Kita berkomitmen untuk membantu proses kuliahnya. Saat ini kita menyarankan untuk mengambil cuti. Jika selanjutnya akan meneruskan perkuliahan di UB, FISIP siap mendampingi Sultan untuk menyelesaikan studinya," kata Anang.

Tak hanya itu, Anang dalam siaran pers itu juga mengaku sudah berkomunikasi dengan Fakultas Hukum untuk membantu advokasi dengan memberikan bantuan hukum untuk Sultan.

Sambungnya, Anang menegaskan pihaknya akan terus membantu Sultan hingga mendapatkan tanggung jawab yang sudah seharusnya didapatkan.

"Saya tadi juga sudah kontak pamannya, intinya Sultan adalah anggota civitas UB dan kami akan membersamai dalam kasus ini hingga perusahaan tersebut bertanggung jawab," tegasnya.

Penderitaan yang dialami Sultan ternyata masih terus berlanjut. Belum lama ini, Sultan dikabarkan mengalami pendarahan pada bagian tenggorokan karena sering batuk hingga paru-parunya terendam air.

Hal tersebut membuat Sultan harus mendapatkan perawatan secara intensif di rumah sakit. Sultan kabarnya sudah dibawa ke rumah sakit (RS) Cipto Mangunkusumo, Jakarta, pada Rabu (26/7/2023) kemarin.

Itulah rangkuman informasi soal malangnya Sultan Rif'at tak bisa bicara usai lehernya terkena kabel. Dari rangkuman di atas, kamu jadi mengetahui bahwa kondisi yang tengah dialami oleh Sultan memang tidak mudah.