Memahami Fenomena Mimpi Terasa Sadar atau Lucid Dream

Terkadang Lucid Dream yang mana mimpi itu begitu terasa terkendali, memacu detak jantung, sistem pernapasan dan gerak bola mata yang sebelumnya melambat berangsur menjadi lebih cepat dan aktif. 

Hal tersebut terjadi saat kondisi tubuh seseorang tengah terlelap. Sehingga banyak yang mengidentifikasi bahwa fenomena Lucid dapat dijumpai pada tahapan paling akhir dari tidur.

Karena pada saat bermimpi tersebut, seseorang diliputi rasa sadar yang cukup, tak heran mimpi yang terproyeksi tersebut menjadi dapat dikendalikan oleh sang empunya mimpi. 

Setelah mengetahui Lucid Dream adalah mimpi secara sadar, maka timbul pertanyaan yakni apakah semua orang bisa mengalami hal tersebut? Atau hanya beberapa orang dengan kondisi tertentu saja? 

Jawabannya semua orang bisa. Hal ini karena setiap orang telah dibekali kemampuan guna menyadari kondisi tengah bermimpi, namun yang menjadi perbedaan adalah seberapa cepat respons terkait hal tersebut.

Paling tidak, setiap orang akan mengalami fenomena yang dinamakan dengan istilah Lucid Dream tersebut dalam seumur hidupnya baik itu sengaja ataupun tidak disengaja. 

Namun kembali lagi, konteks kesadaran menjadi hal yang juga dipertimbangkan untuk mengetahui fenomena tersebut tengah terjadi pada proses tidur seseorang atau tidak.

Dalam fenomena mimpi sadar ini, seseorang dianugerahi kemampuan yang berbeda-beda dalam upaya mengendalikan mimpinya. 

Ada seseorang yang mampu merangkai cerita manipulasi yang menyenangkan, namun ada juga yang tidak atau bahkan terbangun dalam keadaan sedang bermimpi namun itu amat jarang. Hal tersebut kembali lagi pada kondisi pengendalian kesadaran dari si pemimpi.

Boleh percaya atau tidak, ternyata makanan juga dapat menjadi pemicu dari Lucid Dream. 

Hal ini didapat dari studi yang dibuat oleh individu yang melakukan konsumsi vitamin B-6 240 mg sebelum tidur selama 4 malam. 

Hal itu diyakini akan memudahkan kita dalam mengingat mimpi ketika sadar, sehingga dapat mengkorelasikannya dengan mimpi yang diterima.

Selain itu, orang yang senang bermeditasi juga menjadi salah satu pemicu dalam penciptaan kesadaran bermimpi. 

Biasanya memori yang dibangun pada orang saat melakukan meditasi akan kembali terproyeksi pada saat mengalami Lucid Dream nantinya.

Nyatanya, Lucid Dream juga dapat menjadi sarana untuk mengurangi kecemasan atau ketakutan yang timbul akibat dari mimpi yang buruk. 

Dengan mampu melakukan kontrol dalam mimpi, maka hal-hal buruk yang terjadi dalam mimpi dapat diminimalisir dan membuat seseorang dapat mengatasi rasa ketakutan maupun kecemasannya.

“Pada beberapa penelitian, lucid dream mungkin dapat membantu memecahkan masalah yang berhubungan dengan kreativitas, menimbulkan ide, ataupun wawasan baru,” tambah dr. Irma Lidia, tim dokter Jovee.

Itulah Ma penjelasan mengenai Lucid Dream. Jadi, pernahkah kamu merasakan Lucid Dream ini Ma?