Sebelum Borobudur seperti sekarang, ternyata sempat ada rencana pembuatan teater besar di depan Candi Roro Jonggrang. Tepatnya di tahun 1961, Gusti Pangeran Harya Jatikusumo, putera dari Susuhunan Pakubuwono X yang juga ketua pariwisata, bersama dengan Doktor Soeharso memimpin tim untuk membangun teater besar.
Ia menugaskan grup artis dari Yogyakarta dan Solo untuk membuat gaya tari yang kemudian disebut dengan nama sendratari, yang merupakan perpaduan antara seni, drama, dan tari.
Dalam sendratari, ada koreografer dan juga komposer, serta desainer. Awalnya, sendratari ini dibuat untuk pertunjukan pariwisata.
Ada lebih dari 150 penari direkrut dari Yogyakarta, Solo dan Prambanan untuk tampil dalam pertunjukan tersebut pada saat itu.
Gerakannya pun menarik karena memadukan gaya tari Yogyakarta dan Solo. Serta, ada juga beberapa gerakan baru yang dibuat untuk menyesuaikan latar dan interest dari penonton.