Instagram.com/vidialdiano
Sang pangeuyeuk akan memimpin jalannya acara. Ia juga menyediakan benda-benda yang memiliki makna. Di antaranya adalah daun sirih, tembakau, sapu lidi enau, dan benang kanteh atau tenun.
Di awal upacara, pemimpin prosesi akan memberikan 7 helai benang tenun untuk kedua calon mempelai. Benang sepanjang 2 jengkal itu dipegang ujungnya sambil duduk menghadap ke orangtua untuk memohon restu.
Jika sudah diberikan restu, maka benang itu akan dipotong dan menjadi tanda prosesi Ngeuyeuk Seureuh dimulai. Di dalam acara, ada bagian mereka akan dipukul (dikeprak) pelan dengan sapu lidi enau. Tujuannya agar kedua calon mempelai bisa saling memupuk kasih sayang.
Lalu, ada juga kain putih yang menjadi lambang rumah tangga yang tanpa cela. Kemudian, ada 2 buah pakaian yang diletakkan di atas kain sarung yang melambangkan bahwa suami istri perlu bekerja sama dalam menjalani rumah tangga.