Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Unsplash/afiq fatah
Unsplash/afiq fatah

Beberapa daerah di Indonesia telah memasuki musim kemarau panjang. Akibatnya, banyak yang mengalami krisis air hingga penyakit ISPA. 

Beragam upaya pun dilakukan masyarakat, hingga melaksanakan salat Istisqa untuk meminta hujan turun. Salat Istisqa sendiri telah dipraktikkan pada zaman Rasulullah SAW. 

Bagi kamu yang ingin melaksanakan salat Istisqa, berikut Popmama.com telah merangkum informasi seputar mengenal salat Istisqa untuk meminta hujan saat kekeringan. Simak di bawah ini. 

1. Apa itu salat Istisqa?

Pexels/Michael Burrows

Salat Istisqa merupakan salat untuk memohon kepada Allah SWT agar memberikan hujan. Hukumnya sendiri sunah muakkadah (sangat dianjurkan).

Rasulullah SAW pernah keluar ke lapangan untuk salat meminta hujan, beliau menghadap ke kiblat dan membalikkan selendangnya kemudian salat dua rakaat.

خرج النبي صلى الله عليه وسلم يوما يستسقي فصلى بنا ركعتين بلا اذان ولا اقامة ثم خطبنا ودعا الله عز وجل وحول وجهه نحو القبلة رافعا يديه ثم قلب ردايه فجعل الايمن الايسر والايسر الايمن

Artinya: Nabi Muhammad SAW keluar rumah pada suatu hari untuk memohon diturunkan hujan, lalu beliau salat dua rakaat bersama kita tanpa azan dan ikamah, kemudian beliau berdiri untuk khotbah dan memanjatkan doa kepada Allah SWT dan seketika itu beliau mengalihkan wajahnya (dari semula menghadap ke arah hadirin) menghadap ke kiblat serta mengangkat kedua tangannya, serta membalikkan selendang sorbannya, dari pundak kanan ke pundak kiri, begitupun ujung sorbannya (HR. Imam Ahmad).

2. Waktu salat Istisqa

Unsplash/Matin Firouzabadi

Setelah mengetahui pengertian salat Istisqa, lalu pada waktu kapan salat istisqa dilaksanakan? Salat Istisqa dilakukan ketika terjadi kekeringan atau musim kemarau berkepanjangan. 

Akibat kemarau berkepanjangan ini, sumur dan sungai mejadi kering dan sebagainya. Sehingga, umat Islam dapat melakukan salat Istisqa.

Salat Istisqa disunahkan dikerjakan pada saat matahari mulai beranjak naik setinggi satu anak panah atau sepertiga jam setelah terbitnya matahari, seperti pelaksanaan waktu salat Idulfitri.

3. Tempat melaksanakan salat Istisqa

Unsplash/Levi Meir Clancy

Salat Istisqa disunahkan dilaksanakan di lapangan terbuka dan bukan di masjid seperti yang dilakukan Rasullah SAW, kecuali dalam kondisi terpaksa. 

Sebelum melaksanakan salat Istisqa, dianjurkan untuk berpuasa selama tiga hari berturut-turut. Setelah itu, dianjurkan juga untuk bertaubat dan melakukan kebaikan sebanyak yang dimampunya, seperti bersedekah. 

Selanjutnya, semua penduduk diminta untuk keluar dari rumah dan berkumpul di area terbuka. Disarankan untuk mengenakan pakaian sehari-hari, tidak berdandan, tidak menggunakan wewangian, dan memperbanyak istigfar.

4. Tata cara salat Istisqa

Unsplash/Raka Dwi Wicaksana

Salat Istisqa terdiri dari dua rakaat, tanpa azan dan ikamah serta disunahkan untuk mengeraskan bacaan. Berikut ini tata cara melaksanakan salat Istisqa:

  • Pertama: Pada rakaat pertama, bertakbir tujuh kali setelah takbiratul ihram. Sedangkan, pada rakaat kedua jumlah takbirnya lima kali selain takbir ketika bangun dari sujud.
  • Kedua: Kedua tangan diangkat pada setiap takbir, sambil memuji Allah SWT dan berselawat kepada Rasulullah SAW antara setiap takbir.
  • Ketiga: Setelah salat, imam disunahkan menyampaikan khotbah di hadapan jemaah yang hadir, memperbanyak istigfar dan membaca Al-Qur'an serta doa-doa yang disebutkan dalam riwayat dari Rasulullah SAW. Doa dipanjatkan dengan sungguh-sungguh dengan mengangkat kedua tangan.
  • Keempat: Dianjurkan bagi imam untuk menghadap ke kiblat lalu membalik selendangnya, dengan meletakkan selendang yang semula di sebelah kanan ke sebelah kiri dan sebaliknya sembari tetap melantunkan doa kepada Allah SWT.

5. Hal yang disunahkan

Pexels/Pixabay

Melansir Al-Feqh, dalam melaksanakan salat istiqa disunahkan untuk berdiri sambil berhujan-hujanan ketika awal turunnya hujan seperti yang dilakukan oleh Rasulullah SAW.

Disebutkan dalam hadis Anas Radhiyallahu Anhu, "Kami pernah bersama Rasulullah Shallallahu 'Alaihi wasallam tatkala hujan turun, kemudian Rasulullah SAW melepaskan selendangnya hingga basah terkena air hujan, lalu kami bertanya, 'Ya Rasulullah, mengapa engkau melakukan itu?' Beliau menjawab, Karena ia baru saja berjumpa dengan Rabbnya."

Nah, itu dia informasi seputar mengenal salat Istisqa untuk meminta hujan saat kekeringan. Semoga bermanfaat. 

Editorial Team