Pixabay/PublicDomainPictures
Saat bayi baru lahir, berbagai macam tes akan dilakukan guna mendeteksi adanya masalah atau kelainan pada kesehatannya. Salah satunya adalah tes pendengaran.
Salah satu metode yang dilakukan adalah dengan metode uji saring yakni Otoacoustic Emission (OAE). Pemeriksaan ini dilakukan dengan cara memasukkan alat ke dalam telinga bayi.
Tak perlu khawatir, Ma. Prosedur ini tidak sakit, kok. Dari alat tersebut akan ada suara untuk mendeteksi kinerja rumah siput. Tes dilakukan di bagian ini karena pada dasarnya bayi baru lahir belum bisa merespons rangsangan bunyi yang diberikan.
Nah, berikut beberapa penyebab terjadinya gangguan pendengaran pada bayi:
- Riwayat TORCH saat kehamilan
Salah satu penyebab terjadinya gangguan pendengaran pada bayi baru lahir adalah sang ibu terkena TORCH (Toksoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, dan Herpes) saat hamil. Bukan cuma gangguan pendengaran, infeksi TORCH juga bisa mengganggu fungsi penglihatan dan jantung.
- Bayi lahir dengan bilirubin tinggi
Sakit kuning yang disebabkan oleh tingginya bilirubin juga bisa merusak jalur pendengaran ke dalam otak bayi.
Adanya masalah saat persalinan yang kemudian membuat bayi sampai kekurangan pasokan oksigen juga bisa menjadi penyebab gangguan pendengaran, Ma.
Faktor keturunan atau bawaan juga bisa menjadi salah satu penyebab terjadinya gangguan pendengaran pada bayi.
Setelah bayi menjalani prosedur pemeriksaan pendengaran seperti OAE, hasilnya biasanya akan Mama terima seminggu setelah tes. Apabila bayi tidak lolos tes pendengaran, jangan panik dulu ya, Ma. Ini bukan berarti ia kehilangan pendengaran sepenuhnya.
Adanya kotoran atau cairan di telinga juga bisa mengganggu saat tes, jadi tes ulang mungkin akan dilakukan untuk mengonfirmasi diagnosis lebih lanjut.
Jangka waktu antara tes pendengaran pertama dengan yang berikutnya minimal 3 bulan. Evaluasi pendengaran biasanya dilakukan pada usia 4, 5, 6, 8, 10, 12, 15, dan 18 bulan atau kapan pun jika diperlukan.
Jadi, apabila Mama curiga si Kecil terlihat sulit mendengar atau tidak memberikan respons terhadap komunikasi dari orang sekitar, segera konsultasikan pada dokter.