Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel Popmama lainnya di IDN App
Menurut Studi, Orgasme Bisa Sembuhkan Migrain
pexels.com/andrea

Intinya sih...

  • Orgasme dapat membantu meredakan migrain dengan pelepasan dopamin, serotonin, dan endorfin memberikan rasa rileks.

  • Studi dari Universitas Munster menemukan lebih dari setengah penderita migrain melaporkan keluhan migrain berkurang setelah orgasme.

  • Ada kelompok penderita migrain yang justru mengalami serangan setelah mencapai orgasme.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Migrain kerap muncul sebagai gangguan yang menghambat aktivitas sehari-hari. Berbagai cara sering dicoba untuk meredakannya, tapi tak semuanya memberikan hasil yang efektif.

Menariknya, sebuah studi terbaru menemukan hal yang mengejutkan, ternyata orgasme diduga memiliki potensi membantu meredakan migrain. Temuan ini tentu membuat bikin penasaran.

Berikut Popmama.com sajikan informasi tentang menurut studi, orgasme bisa sembuhkan migrain. Simak selengkapnya di bawah!

1. Bisakah orgasme sembuhkan migrain?

pexels.com/Andrea Piacquadio

Migrain dikenal sebagai gangguan neurologis yang menimbulkan nyeri berdenyut kuat, biasanya hanya di satu sisi kepala. Kondisi ini bisa semakin intens ketika terpapar cahaya terang, suara bising, atau aktivitas ringan sekalipun.

Menariknya, momen orgasme, yang merupakan respons dalam aktivitas seksual, diketahui memicu keluarnya dopamin, serotonin, dan endorfin dalam tubuh.

Menurut Verywell Mind, kombinasi tiga hormon ini bekerja sebagai pereda nyeri alami dan memberikan rasa rileks. Hal inilah yang menjadi ungkapan bahwa orgasme dapat membantu sebagian orang saat migrain menyerang.

2. Studi tentang orgasme bisa redakan migrain

freepik.com/jcomp

Dilansir Telegraph, penelitian dari Universitas Munster, Jerman memberikan gambaran menarik soal hubungan antara orgasme dan gejala migrain.

Studi yang dipublikasikan oleh International Headache Society, para peneliti membagikan kuesioner kepada 800 penderita migrain untuk melihat apakah respons tubuh saat mencapai orgasme memiliki efek tertentu.

Hasilnya cukup mengejutkan. Lebih dari setengah responden yang mengalami orgasme melaporkan bahwa keluhan migrain mereka berkurang setelahnya. Bahkan sekitar satu dari lima peserta mengaku sengaja memanfaatkan orgasme sebagai cara untuk meredakan serangan migrain.

Temuan ini dikaitkan dengan pelepasan endorfin, pereda nyeri alami tubuh, meningkat saat orgasme terjadi. Studi tersebut menjelaskan endorfin bekerja melalui sistem saraf pusat dan dapat membantu mengurangi, bahkan menghilangkan, rasa sakit di kepala.

3. Tak selalu meredakan, orgasme bisa picu migrain bagi sebagian orang

freepik.com/wavebreakmedia_micro

Meski orgasme bisa membantu meredakan migrain pada beberapa orang, efeknya tidak selalu sama untuk semua. Ada kelompok penderita migrain yang justru mengalami serangan setelah mencapai orgasme.

Hal ini disebabkan oleh ketegangan tubuh, terutama di area leher dan punggung, yang meningkat menjelang atau saat orgasme sehingga memicu sakit kepala pada mereka yang punya kerentanan.

Menurut Dr. Green dari Columbia, keluhan sakit kepala terkait orgasme lebih sering dialami oleh penderita migrain karena mereka memang memiliki kecenderungan genetik terhadap nyeri kepala.

Orgasme dapat memicu tiga tipe sakit kepala, yakni eksplosif, tegang, dan posisional. Dari semuanya, sakit kepala eksplosif paling sering terjadi. 

Jenis ini muncul tepat di puncak orgasme dan ditandai nyeri yang sangat hebat. Sensasinya bahkan bisa menyerupai sakit kepala akibat perdarahan otak.

Itu dia informasi tentang menurut studi, orgasme bisa sembuhkan migrain. Meski hasil penelitian menunjukkan potensi manfaatnya, setiap orang tentu memiliki respons tubuh yang berbeda.

Apabila migrain sering kambuh atau semakin parah, jangan ragu berkonsultasi dengan tenaga medis untuk menemukan penanganan yang paling tepat.

FAQ Tentang Orgasme dan Migrain

Apakah masturbasi sama efektifnya dengan orgasme bersama pasangan?

Secara biologis, orgasme sendiri dapat memicu pelepasan hormon pereda nyeri. Namun, faktor psikologis seperti relaksasi dan kepuasan emosional bisa memengaruhi efektivitasnya.

Apakah ada obat atau terapi yang bisa meniru efek hormon dari orgasme?

Beberapa obat seperti triptan atau terapi endorfin sintetis dapat meniru sebagian efek pereda nyeri, tapi belum ada yang benar-benar menggantikan efek orgasme alami sepenuhnya.

Apakah pola hidup atau olahraga memengaruhi efektivitas orgasme terhadap migrain?

Pola hidup sehat, olahraga teratur, dan tidur cukup dapat meningkatkan produksi hormon alami tubuh, sehingga orgasme bisa lebih efektif sebagai pereda nyeri.

Editorial Team